Big News!

122 20 2
                                    

"Eonni! Eonni!", panggil Man wol dengan panik saat melihat Se ri jatuh pingsan. Ia langsung menelpon grupnya, dalam hitungan detik semua orang menjawab panggilan itu...

"Eonni pingsan!", ujar Man wol ia mulai menangis.

"Aku segera pulang, kirim lokasi rumah sakitnya", perintah Jeong hyeok, ia langsung menutup panggilannya. Tak lama kemudian semua orang turun dari kamar mereka, semua terkejut dengan apa yg terjadi.

Gang tae tanpa basa basi menggendong Se ri dan membawanya ke mobil diikuti dengan yg lain. Gang tae yg menjaga Se ri di kursi belakang, Yea ji yg menyetir. Hae sun dan Dong gu memakai mobil lain, begitu juga bagi Joon gi dan Man wol. Dengan kecepatan penuh, mereka menuju rumah sakit terdekat.

🏥

🏥

Sesampainya dirumah sakit...

Se ri berada di dalam sebuah kamar, waktu berlalu tetapi Se ri masih belum membuka matanya. Keenamnya menunggu di ruang tunggu dengan gelisah, dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran.

"Permisi, apa salah satu dari kalian adalah suami dari pasien?", seorang perawat bertanya.

"Bukan tapi apa ada masalah?", tanya Dong gu.

"Kami harus memberi tahu ini kepada suami pasien terlebih dahulu, apa dia akan datang sebentar lagi?", jelas perawat itu lalu kembali bertanya.

"Aku sudah mengirim alamat rumah sakitnya", jelas Joon gi.

"Itu alamat yg benar kan?", tanya Yea ji kurang yakin.

Man wol melihat ke arah handphone Joon gi untuk mengecek teksnya...

"Iya sudah bener, Yulje nama rumah sakitnya", balas Man wol.

"Seharusnya dia sudah datang sekarang", lanjut Hae sun gelisah. Tak lama kemudian, terlihat Jeong hyeok berlari ke arah mereka berenam.

"Ada apa dengan Yoon Se ri", Jeong hyeok begitu panik, ia tak bisa memikirkan apa apa lagi selain Se ri.

"Anda suaminya ibu Se ri?", tanya perawat itu mencoba untuk memastikan.

"Iya, ya saya suaminya", jawab Jeong hyeok dengan cepat tanpa berpikir panjang.

"Kalau begitu silahkan masuk pak, ada banyak hal yg harus dibicarakan", perawat itu membawa Jeong hyeok masuk.

Di tengah tengah situasi yg mengkhawatirkan itu, tiba tiba...

"Ting, ting, ting", terdengar tiga nontifikasi berbunyi bersamaan. Joon gi, Hae sun dan Yea ji mengecek handphone mereka, seketika muka mereka berubah pucat.

"Hya kalian kenapa?", tanya Gang tae bingung, Man wol dan Dong gu ikut penasaran lalu mereka mencoba untuk mengintip handphone Hae sun, Joon gi dan Man wol. Setelah melihat apa yg ada di layar handphone ketiganya, Gang tae, Dong gu dan Man wol ikut pucat dan mereka hanya bisa terdiam di tempat.

Joon gi mendapat nontifikasi kalau dia di terima di FOX EYE SCHOOL of HACKER, Yea ji memdapat text dari Park Bo gum...

Park Bo gum:Kamu perempuan yg ada di perpustakaan kan, yg tak sengaja menabrakku waktu itu

Sedangkan Hae sun mendapat chat dari pria yg ia temui terakhir kali bernama Tae oh...

Tae oh: Noona, aku tahu kita baru bertemu sekitar 5 kali tapi aku hanya ingin bertanya bagaimana kalau kita berpacaran?

Tae oh: Aku minta maaf kalau membuat noona kurang nyaman tapi aku sangat menyukaimu, aku tidak keberatan kalau noona menolaknya

Ditengah tengah situasi itu, Jeong hyeok melangkah keluar dari pintu kamar Se ri dengan wajah yg juga pucat.

"Ada yg harus kita bicarakan", ujarnya terbata bata, semua mata mereka langaung teralihkan ke arah Jeong hyeok. Tanpa banyak bicara mereka langsung masuk ke dalam kamar itu bersama Jeong hyeok.

"Eonni, Noona!", seru keenamnya, wajah mereka berganti menjadi senyuman saat melihat Se ri sudah kembali sadar, Se ri tersenyum kembali ke arah mereka.

Mereka semua mengambil posisi masing masing, tiba tiba Jeong hyeok berjalan ke arah meja lalu meletakkan selembar kertas yg berwarna hitam putih seperti foto. Keenamnya mendekat ke meja dan saat mereka menganalisa foto itu, mereka semua terkejut. Berbagai perasaan tercampur aduk dalam diri mereka masing masing, ternyata foto itu adalah hasil USG Se ri.

"K-k-kita akan punya keponakan?!?!", tanya Joon gi masih tidak percaya dengan apa yg ia lihat. Se ri menjawab Joon gi dengan anggukan lalu tersenyum kearahnya.

"Jinjja eonni...?", tanya Hae sun penuh air mata.

"Mm", jawab Se ri dengan senyuman.

"Tunggu sebentar, siapa ayahnya?", tanya Yea ji penasaran, membuat yg lain juga ikut penasaran. Muka Se ri memerah lalu menunjuk ke arah Jeong hyeok.

"Berarti noona dan hyung sudah pernah...", ujar Dong gu, semua orang melihat ke arah Jeong hyeok dengan mulut terbuka lebar.

"Eonni melakukannya, umurnya sudah berapa minggu?!", tanya Man wol tidak percaya, Se ri hanya terdiam mukanya memerah bagaikan tomat lalu menjawab...

"Sekitar lima minggu", jawabnya.

"Hyung melakukannya dengan noona?!", Gang tae mencoba untuk mengkonfirmasi informasi itu, sambil melihat lihat foto itu, mereka berenam masih mencoba untuk mencerna berita itu.

"Aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahi Yoon Se ri dan menjaga keluarga kecil kita", ucap Jeong hyeok, ia berjalan ke arah Se ri dan mulai mengelus perutnya sambil tersenyum.

"Will you be my wife", tanya Jeong hyeok sambil menjulurkan tangannya.

"Mm", jawab Se ri, ia meletakkan tangannya diatas tangan Jeong hyeok. Jeong hyeok lalu mencium punggung tangan Se ri, senyuman terpancar di wajah keenamnya saat melihat peristiwa yg tak terlupakan itu.

"Apa kita akan mengadakan acara", tanya Joon gi tiba tiba, merusak atmosfir yg sweet itu. Semuanya memicingkan mata mereka ke arah Joon gi, seakan menyuruhnya berhenti.

"Ah kita juga ada beberapa berita", umum Hae sun, Joon gi dan dirinya menunjukkan layar handphone mereka masing masing.

"Itu nanti kita bahas", usul Se ri.

"Tidak, selama masih hamil kamu tidak boleh bekerja, aku akan mengurus surat pengunduran dirimu, fokus saja dengan business mu dan keluarga kecil kita", Jeong hyeok tiba tiba berubah manjadi lebih cerewet dari sebelumnya.

"Arasso uri hyeok-i", balas Se ri gemes dengan kelakuan Jeong hyeok.

"Kalian pulanglah, pasti kalian capek. Aku akan menjaga Se ri sampai besok", kata Jeong hyeok kepada enam orang itu.

"Hyung yakin kita boleh pulang? Kita masih tetep bisa disini kok", usul Gang tae.

"Aku tidak mau kalian kecapean, besok kita masih banyak kerjaan jadi kalian pulang saja", balas Jeong hyeok.

"Kalau begitu kita pamit dulu", pamit Hae sun diikuti oleh yg lainnya.

_______________________
Gimana gimana readers?
Suka gak sama chapternye?
Wkwkwkwkk

Congrats untuk uri BINJIN
Yaaaaaaaaay 🥳🥳🥳
Author senyum senyum
nulis chapter ini wkwkwk
🍼🍼🍼🍼🍼

Kalau suka please Vote
And Comment yaaaah

See you annyeong
🐯🐯🐯🐯🐯





8 Troubles Blackout (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang