Chapter 20 : Smoldering

296 23 2
                                    

"A-a-aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja, sungguh. Maaf..." ucapnya yang terus-terusan merasa sangat bersalah.

Taehyung terbangun dari posisi duduknya dengan menahan nyeri pada dagunya setelah tersungkur begitu saja menyentuh lantai semen bercampur tanah.

Member lainya masih terdiam, kaget dan masih mencoba memahami. Tentu saja kecuali sang leader. Ia sudah terlebih dahulu menyimpulkan kenapa ini semua bisa terjadi, namun dia hanya diam menunggu jawaban dari Taehyung.

Mata elang sang pria tampan itu menatap sang gadis berambut blonde di depanya dengan ekspresi dingin.

Ya, yang Taehyung tatap saat ini adalah Alice. Alice Paraphella.

Alice menciut setelah ditatap oleh mata elang milik Taehyung. Aura yang Taehyung keluarkan benar-benar sangat gelap, hitam sedikit bercampur kebiruan. Alice sudah merasakan itu.

Taehyung terdiam, mengusap dagunya yang sedikit memberikan rasa perih. Karena tersungkur begitu keras, dagu itu tergores hingga mengeluarkan sedikit cairan berwarna merah kental.

Jin yang mengetahui itu segera memajukan badanya mencoba menetralkan aura Taehyung. Jin adalah salah satu anggota yang paling peka diantara semuanya.

"Kau tidak apa-apa?"

Yang ditanya hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

Taehyung menolehkan kepalanya pada sang -hyung yaitu Jin, "lebih baik kita kembali ke asrama untuk persiapan esok." ucapnya melanjutkan langkah kakinya tanpa memerdulikan Alice yang masih diam dirundung rasa bersalah.

Yang lainya mengikuti langkah Taehyung untuk kembali ke asrama, hingga tersisalah Jungkook yang masih terdiam.

"Dia memaafkanmu." ucapnya singkat yang kemudian mengikuti para member lainya.

••••••

Keesokan harinya sekitar pukul tiga pagi, Jimin terbangun dan terusik mendengar suara ketukan dari arah jendela luar. Matanya mendelik, was-was mencoba berfikir positif.

Mau tak mau, ia harus berjalan keluar kearah kamar anggota lainya untuk sekedar menghilangkan perasaan takutnya.

Tok... Tok... Tok...

Ia mengetuk pintu J-hope yang tepat berada di depan kamarnya yang lumayann memiliki jarak dua puluh langkah lebarnya.

"Hyung?!" panggilnya yang masih resah akibat suara ketukan di jendela.

"Sebentar." saut J-Hope dengan suara serak khas bangun tidur.

Krrrett.

Pintu terbuka, menampakan wajah J-Hope yang nampak masih mengantuk dan lelah. Matanya masih mengatup dengan sempurna.

"Ada apa?"

Jimin sedikit menundukan badan berbisik "Apa -hyung tidak dengan suara ketukan itu?"

"Ketukan?"

"Dengarlah!"

Lantas, J-Hope segera membuka kedua mata menyadarkan dengan terfokus oleh perintah Jimin.

FREEDOM || BTS Kde žijí příběhy. Začni objevovat