Chapter 14

1.1K 94 6
                                    






Hari ini adalah hari terakhir acara, mereka sudah ber kemas- kemas untuk pulang, begitu juga dengan pasangan lansia kita.

Jimin selalu bilang, Seokjin sama Yoongi itu seperti pasangan yang udah lama nikah, "hubungan mereka tentram sekali dan tidak ada iri dan dengki, itu seperti kakek dan nenekku," itu yang di katakan Jimin.

"Udah semua kan?," Tanya Seokjin ke Yoongi.

Yoongi hanya mengangguk sambil mengecek barang barangnya takutnya ada yang tertinggal, Seokjin beralih ke Namjoon di sampingnya.

" Sini Joon tas lu, biar gue masukin ke bagasi,"
Namjoon mengulurkan tas yang dia pegang.

Dia tidak terbiasa naik bis jadi dia sedikit pusing, jadi akhirnya dia memilih ikut naik mobil Seokjin.

Seokjin menutup bagasi dan mereka akan berangka, tapi Saat akan masuk mobil Seokjin melihat Singto yang berlari ke arahnya.

"Kenapa Sing?,"

"Mobil lu masih muat gak  kalo di tambah satu orang lagi? Ada satu anak cewek yang enggak enak badan,"

"Kalo satu sih masih bisa, suruh kesini aja anaknya,"

"Ok," Singto berlari lagi untuk menemui anak yang di maksudnya.

Sebuah tangan seputih salju menengadah di depan tubuh Seokjin.

Seokjin melihat Yoongi dengan ekpresi bertanya.

"Kunci mobil,"

"Kau ingin menyetir? Sebaiknya tidak, aku belum  ingin mati,"

"Aku tidak se ugal-ugalan itu saat menyetir," dia enggak suka ugal-ugalan kok, dia hanya suka berkendara seperti di film fast and furious.

"Memang tidak, tapi caramu menyetir seperti kita melalui jalan menuju kematian," sebenarnya Seokjin belum pernah di setirin Yoongi, tapi dia tahu membiarkan Min Yoongi menyetir akan membuat waktu kematian mu di percepat.

Karena, waktu itu Seokjin nyuruh Yoongi ngejemput Taehyung sama Jimin di sekolahnya, dan waktu mereka dateng ke rumah itu mereka ber 3 punya ekpresi yang berbeda-beda.

Yoongi dengan wajah datarnya, Taehyung dengan wajah tersenyum berseri-seri dan Jimin yang berekspresi seperti nyawanya tertinggal di jalanan.

Singto datang dengan seorang wanita yang mungkin memiliki ukuran tubuh seperti Yoongi.

Dia menyerahkan tas yang di bawanya ke Seokjin.

"Kau ikut saja dengan mereka," ucap Singto sebelum berlalu pergi untuk mengurusi anak-anak lainnya.

Gadis itu hanya mengangguk.

"Siapa namamu?," Tanya Seokjin sambil memasukkan tas yang di beri Singto tadi ke bagasinya.

"Suni," jawab gadis itu dengan malu-malu, di tanya sama orang ganteng gimana gak tremor dia.

"Aku merasa sedikit familiar dengan mu, apa kita pernah ketemu ?" Sekilas Seokjin seperti pernah melihat Suni entah di mana dia lupa.

"Iya, aku satu kelas dengan Taehyung,"
Suni pernah bertemu dengan Seokjin saat pengambilan rapor dan saat itu Seokjin datang sebagai wali Taehyung.

"Um.. bolehkan aku duduk di kursi depan?," tanyanya.

"Iya," Seokjin membukakan pintu untuk gadis itu masuk.

Namjoon pun juga ikut masuk di kursi penumpang.

Seokjin menyerahkan kuncinya ke Yoongi, tapi sebelum itu

Unexpected Love [JinGa]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang