Chapter 11

1.1K 92 4
                                    






"Setidaknya jika kau sedang bertengkar dengan Jimin, jaga dirimu baik-baik dan jangan membuatnya khawatir,"

"Aagh...Ouch..Sakit! Sakit! Sakit!,".
Bukan hanya kakinya yang sakit saja tapi kupingnya jadi panas juga.

Kenapa? Ya, karena sekarang Seokjin sedang berdiri di samping dirinya yang duduk sambil mengomelinya dan Yoongi yang sedang mengurut kakinya yang kesleo.

"Ok, sudah selesai, gendong dia," Yoongi berdiri dan melihat Seokjin.
Seokjin pun mengendong Taehyung di punggungnya dan mereka pun berjalan kembali ke tenda.

"Kau harusnya bersikap baik ke Jimin karena kalo bukan karena dia ibu tidak akan membiarkamu pergi jauh darinya bahkan dalam jarak 2 meter sekalipun," Seokjin sangat tahu sikap adeknya itu, Taehyung itu anak yang sangat egois tapi hatinya cukup rapuh, dan poin pentingnya Taehyung itu sangatlah Ceroboh dan itu membuat ibu nya selalu khawatir, bahkan sebelum kesini Ibunya sudah menyuruh Seokjin untuk mengawasi adiknya itu, takutnya entar si Tae ketuker sama kera.

"Kau tidak bisa menyalahkannya jika kau tidak tahu masalah yang sebenarnya, berhenti menyudutkannya seperti itu !," Yoongi tidak suka dengan cara bicara Seokjin itu yang seakan menganggap semua itu kesalahan Taehyung.

Seokjin memutuskan untuk diam saat mendengar ucapan Yoongi.

"Sebenarnya apa masalahmu dengan Jimin?," Tanya Yoongi ke Taehyung yang sedari tadi diam saja.

Taehyung berfikir sebentar antara cerita atau tidak, dia memang lebih suka cerita dengan Yoongi daripada Seokjin yang merupakan kakaknya.

Karena Seokjin itu selalu bersikap dewasa, dia akan selalu seperti ibunya dan akan selalu mengomelinya.

"Kemarin aku mengajak Jimin pergi untuk membeli baranga yang akan kami gunakan untuk persiapan acara ini, tapi dia menolaknya dia bilang dia ada janji dengan ibunya, tapi tidak sengaja kami bertemu di mall dan dia sedang beli perlengkapan dengan pacarnya,"

Akhirnya Taehyung putuskan untuk bercerita.

"Dia harusnya tidak perlu membohongiku, aku tidak masalah kalau dia pergi dengan pacarnya, apa yang ku lakukan salah?," Curhat Taehyung menghadap Yoongi dengan pipinya yang bertumpu di bahu Seokjin.

"Tidak, kau jangan memaafkannya dengan mudah, tidak seharusnya dia berbohong seperti itu padamu," Seokjin berucap dengan menggebu-gebu.

"Nah, aku benar kan Hyung," ucap Taehyung sambil menghadapkan wajahnya ke Seokjin.

"Iya, jangan maafkan dia dengan mudah," seru Seokjin..

'Gak abangnya, gak adeknya, sama aja' batin Yoongi ngeliat dua saudara yang berjalan di depannya.

Mereka berjalan masuk ke villa yang ada di samping lahan perkemahan.

"Villa?," Yoongi melihat villa itu tidak besar tapi cukup bagus.

"Iya, semua panitia resmi tidur di sini," ucap Seokjin sambil menurunkan Taehyung di sofa ruang tamu.

"Tapi kau bukan panitia resmi ?" Yoongi duduk di sigle sofa.

"Meskipun aku bukan panitia, aku terhitung sebagai tamu atau relawan," Seokjin berjalan menuju kulkas yang ada di dapur dekat dengan mereka duduk, dia berjalan sambil membawa es batu dan kain.

Seokjin duduk di sofa panjang tempat Taehyung duduk, dia mengangkat kedua kaki Taehyung ke atas pangkuannya, Dia mengompres luka Taehyung.

"Lebih baik kalian segera berbaikan, kau tahu Jimin terlihat sangat panik tadi, kau mungkin bisa membohongi orang atau panitia dia grup mu tadi, tapi tidak dengan Jimin dia bahkan mungkin bisa tahu kau terluka bahkan di saat kau berjarak 100 kilometer darinya," nasehat Yoongi sambil melihat kondisi kaki Taehyung yang sedikit membengkak.

Taehyung berfikir sebentar, sebenarnya dia tidak suka marahan dengan Jimin, mereka tuh sudah seperti soulmate.

"Ya," jawabnya.

Seokjin membalu kaki Taehyung, karena dia tahu Taehyung itu sangatlah aktif takutnya itu akan terbentur, dia tidak membuatnya terlalu erat agar tidak menekan bagian yang bengkak.

"Nanti saat kau tidur letakkan kakimu lebih tinggi dari tubuhmu, agar itu tidak semakin membengkak, aku akan menggambil kan bantal dari mobilku," Seokjin beranjak dan menempatkan kaki Taehyung di lengan sofa.

Dia beralih duduk ke lengan sofa yang di duduki Yoongi.

"Kau harus menggerakkan kakimu tapi jangan terlalu banyak, agar kakimu tidak jadi kaku," ujar Seokjin.

***

Sekarang Yoongi sedang duduk di depan Tendanya setelah menumpang mandi di vila.

Beberapa waktu lalu...

Yoongi sedang berjalan ke kamar mandi di vila itu, dengan handuk di bahu kirinya dan alat mandi ditangan kanannya, dia cukup senang saat ini karena dia tidak harus mengantri untuk mandi.

"Yoon!,"

Merasa ada yang memanggilnya Yoongi pun berbalik melihat siapa orang yang memanggilnya.

Disana tepat di belakangnya dengan jarak tidak lebih 1 meter darinya berdiri sosok Kang Shonhwan.

Secara Shon merupakan salah satu panitia acara ini, jadi tidak aneh kalo dia juga ada di vila itu.

"Apa?,"

"Maaf dan jangan mencoba masuk ke hidupku lagi,"

Satu alis Yoongi terangkat, dia tidak mengerti akan apa yang orang ini maksud.

"Kau tahu? Aku juga tidak sudi masuk ke kehidupanmu yang penuh drama roman picisan itu," ucap Yoongi datar dan berbalik u tuk pergi ke tempat tujuannya tadi.

Sebelum Shon memegang pergelangan tangan Yoongi dengan sangat kencang.
"Aku tidak Main-main Min Yoongi!, Jika kau macam-macam aku tidak akan memaafkanmu kau tahu itu!" Shon berucap dengan menekankan setiap katanya.

"Kau fikir kau siapa!! Lebih baik kau pergi urusi adikmu yang drama Queen itu!!," Kesal Yoongi sambil mencoba melepaskan pegangan Shon.

Shon memegang tangan Yoongi dengan erat dan itu membuat Yoongi susah melepaskan diri.

Hingga seseorang melepas paksa genggaman itu dan membuat Shon terhempas mundur beberapa langkah.

Orang itu adalah Seokjin yang sekarang sedang berdiri di depan menutupi  Yoongi.

"Kalian sedang membicarakan apa? terlihat seru sekali," Seokjin melihat bergantian antara Yoongi dan Shon.

"Hanya membahas kenangan lama," jawab Yoongi.

"Ok kalo begitu cepat mandi sebelum Yibo tahu soal ini, di akan menggantungku di dinding peraturan nanti!!," Seokjin mendorong Yoongi agat cepat mandi agar tidak ketahua.

"Hey!!, Kau siapa? Kau tidak bisa seenaknya membawa dia pergi aku sedang bicara dengannya," Shon mencoba menahan mereka.

"Apa dia temanmu, aku tidak pernah melihatnya?," Seokjin mengabaikan ucapan Shon dia malah tertarik bertanya ke Yoongi.

"Bukan," jawab Yoongi.

Seokjin menghadap Shon.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan dengannya?,"

"Aku hanya perlu dengannya kau jangan ikut campur!," Balas Shon.

"Aku tidak bisa membiarkan kekasihku bicara dengan orang asing kan, tapi jika tidak ada hal penting yang perlu di bicarakan kami akan pergi, itu membuang waktuku yang berharga."
Setelah itu Seokjin dan Yoongi berlalu pergi.








_TBC_

Unexpected Love [JinGa]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt