Chapter 9

1.1K 90 5
                                    






Seokjin menghampiri Yoongi yang sedang duduk di depan tenda nya, waktu semakin sore dan semuanya hampir selesai mendirikan tenda mereka masing-masing.

Dia menempelkan kaleng soda dingin ke pipi Yoongi, itu membuat Yoongi terkejut dan beralih menatapnya dengan tatapan menusuk, tanda dia marah.

Melihat itu bukannya taku, Seokjin malah tertawa, baginya wajah marah pacarnya itu terlihat imut, dia pun mendudukkan diri di samping Yoongi dan memberikan kaleng soda yang dia pegang tadi.

Yoongi menerima kaleng soda tersebut, dia langsung membuka dan meminum nya sampai sisa setengah.

"Kenapa? Kau terlihat kesal, apa ada masalah?," Tanyanya.

"Aku tidak papa, hanya lelah saja dan rindu kasur di rumah," ucap Yoongi sambil melihat teman-temannya yang berjalan kesana kemari membawa bahan masakan dan ada juga yang membawa toilet portabel.

"Mau tidur di mobil? Di sana lebih empuk, kalau kau mau aku bisa menyiapkannya," ucap Seokjin sambil membelai kepala bagian belakang Yoongi.

"Tidak, temanku semua di sini jadi aku tidak mungkin tidur di sana sendiri," jawab Yoongi.

Seokjin hanya mengangguk mendengar ucapan Yoongi, setelah itu dia mengambil satu  corndog dari kotak yang di pegang di tangan kirinya sedari tadi.

Seokjin hanya mengangguk mendengar ucapan Yoongi, setelah itu dia mengambil satu  corndog dari kotak yang di pegang di tangan kirinya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengarahkan nya ke depan mulut Yoongi.
"Mau?" Tanyanya, melihat itu Yoongi langsung menggigitnya.

"Ini ..khow... dapat dari mwna?," Tanya Yoongi dengan mulut penuh.

"Telan dulu itu, kau bisa tersedak nanti!," Peringat Seokjin, dia mengambil tisu dari sakunya dan mengelap pipi Yoongi yang kotor dengan saus.

"Aku membelinya saat di suruh beli semangka tadi," Balas Seokjin yang masih menyeka saus di pipi Yoongi.

Hingga....

"IYA!! ENGGAK PAPA~~...LANJUTIN AJA TEROS SAMPEK TAHAP BERIKUTNYA~...,"

ucapan keras Hoshi yang lewat di depan mereka berdua di ikuti Hoseok di belakangnya, mereka berdua masing-masing membawa satu ikat potongan kayu di tangan kanan dan kirinya.

"ENGGAK PAPA~~  TEMEN KERJA SENDIRI BIARIN AJA!~, DUNIA CUMA MILIK BERDUA POKOKNYA~... YANG LAIN MAH CUMA DEBU~..," tambahnya lagi, dia jalan lurus tanpa melihat Yoongi tapi dari ucapan seperti sedang menyinggung Yoongi.

Sedangkan Hoseok yang berjalan di belakangnya hanya tertawa ngakak, melihat temannya ini yang urat malunya Not found.

Yoongi beranjak berdiri.
"Itu anak yak!, Mulutnya kek toa mesjid urat malunya udah enggak ada keknya," ucapnya sambil berjalan mendekati dua orang itu.

Sedangkan Seokjin masih duduk di sana dan tertawa melihat kelakuan teman pacarnya yang tidak punya malu padahal hampir semua orang menatapnya aneh.

Jarak Yoongi sudah dekat dengan mereka.
"Makanya punya pacar, biar enggak jadi hama di hubungan temen..," ucap Yoongi saat dia sudah sampai di dekat mereka.

Mendengar itu Hoshi hanya diam sambil ber komat-kamit kesal, sedangkan Hoseok makin keras tertawa.

"Berhentilah, perutku jadi sakit tertawa terus,"  keluhnya.

"Sini..!" Yoongi meminta satu ikat kayu yang di bawa Hoseok, dan di beri dengan senang hati oleh Hoseok karena meskipun terlihat kecil satu ikat kayu itu ternyata cukup berat.

"Ayo!" Ucap Yoongi sambil berjalan pergi bersama Hoseok meninggalkan Hoshi yang masih diam di tempat.

"Heh... Kenapa lu ngebantuin Hoseok doang, terus gue gimana njir?!," Seru Hoshi yang di tinggalkan.

Yoongi menghentikan jalannya dan menengok ke belakang ke arah Hoshi.

Dia melihat Hoshi dari bawah sampai atas.
"Apa?, Jangan bilang lu naksir gue Yoon?!," Hoshi yang di tatap begitu reflek menyilangkan tangannya di depan dada.

"Heh, meskipun dalam mimpi lu pun gue enggak bakal ya tertarik sama elu, gue suka yang dompetnya tebel, lah lu apa? Dopet lu aja kulit ketemu kulit, ngaca," balas Yoongi.

"Lu cowok kan, tangan lu dua, angkat sendiri napa!, Jangan manja kek cewek," ucap Yoongi langsung beranjak pergi.

"Hope! Bantuin.." melasnya ke Hoseok yang masih di sana.

"Kagak... Pegel tangan gue," tolak Hoseok.

" hwaiting!!!," Ucap Hoseok sambil menepuk bahu Hoshi lalu berjalan pergi.

"Yak!! Temen gak setia kawan kalian berdua," keluh Hoshi memandang kayu yang ada di kanan dan kirinya.

"Inj juga!! Kenapa berat banget sih, Kayu kebanyakan dosa," ucap nya bambil bergerak untuk menendang kayu itu.

"Ouch!!!" Ucapnya sambil memegang kakinya yang dia gunakan untuk menendang, kayu itu ternyata sangat keras.





_TBC_

Unexpected Love [JinGa]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang