CH. 17| Who was that?

242 56 15
                                    

🌙 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎. 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 ♡

𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 ♡

𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──── ◉ ────

Jadi akan seperti apa ya rasanya berkencan dengan Yoongi. Menaklukan hatinya memang tidak mudah, dan berkencan dengan pria seperti ini cukup membuat Sena kesulitan, seperti bagaimana ya cara menggoda Yoongi agar pria ini tidak berpikir bahwa 'bersama pria lebih baik'.

Sena dan Yoongi bekerja seperti biasa, ke sana kemari mengantar pesanan pelanggan. Tentu saja Sena menikmati pekerjaannya, sudah seperti pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia ini.

Sementara Yoongi hanya terus berusaha menghindar. Seharusnya ia masa bodoh tapi mau bagaimana. Sudah naksir sepertinya, hanya saja masih malu.

Sena mengikuti Yoongi selama di Restoran. Kini sudah mengikuti Yoongi ke dapur sembari menggoda pria itu dengan panggilan "Sayang..."

Yoongi hanya mengulum bibir samar, ia tidak tahu ke mana wajahnya akan ia simpan. Rasanya ingin mendekap mulut Sena yang hampir seharian ini memanggilnya sayang dengan suara berbisik. Luar biasa sekali berkencan dengan gadis seperti ini, bisa disebut agresif, kan?

Seperti halnya kini Yoongi sedang menggantikan paman yang meninggalkan meja kasir untuk kepentingan lain, dan sekarang Yoongi lah yang harus mengambil alih.

Jika membayangkan ciuman mereka yang sudah terjadi sebanyak dua kali. Yoongi tiba-tiba saja kehilangan cara berpikir, artinya tidak baik untuk kesehatan otak. Tapi ia sedikit menyayangkan kenapa yang kedua kalinya mereka tidak ciuman lebih lama.

Kau gila ya Sa Yoongi? Yoongi hanya sanggup bermonolog dalam hati.

Sena kini menghampiri Yoongi setelah beberapa pekerjaannya terasa longgar.

Dari balik meja kasir, Sena meraih satu tangan kiri Yoongi yang menjuntai ke bawah. Sementara Sena menggenggam tangan Yoongi dengan tangan sebelah kanannya seraya mengulum bibir, lalu melirik kekasihnya itu. Kekasih hati yang tidak berani menatap mata kekasih yang sesungguhnya.

Benar, kan? Pasangan kekasih yang sesungguhnya itu laki-laki dan perempuan.

"Sayang..." Bisik Sena lagi.

"Kau tidak bosan?" Tanya Yoongi tanpa melirik. Dan mereka terus saling menautkan jari di balik meja kasir.

"Tentu saja tidak. Nanti 100 hari hubungan kita mau cuti jalan-jalan ke Jeju tidak?"

"Kau tipe gadis yang suka bepergian bersama kekasihmu?" Intonasinya terdengar miris.

"Suka bepergian itu benar. Tapi bukan dengan kekasih ya, bersama teman-temanku. Oh? Selamat datang."

dare amore ; min yoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang