CH. 15| Two Options

276 64 12
                                    

" author sangat menghargai segala bentuk apresiasi dari pembaca "

|||

GET IT! LET IT! ROLL! 🧈




Yoongi-ssi ...

Sena-ya ...

Katakan bahwa kau akan menyukaiku.

Aku kesulitan.

Untuk pertama kalinya, aku ingin menjadi orang yang berarti bagimu.

Tapi kau takkan pernah bisa.

Aku akan berusaha.

Apapun penyakit, penawarnya selalu ada. Maka aku akan menutup dan memperbaiki kekuranganmu.

Tapi kau bukan Tuhan. Lukamu juga harus disembuhkan.

_____

Mereka hanya saling menatap satu sama lain, seolah-olah kemampuan bicara mereka telah berhenti.

Yoongi tidak mengerti maksud dari tatapan Sena yang sangat dalam padanya. Ia hanya menyadari bahwa Sena mungkin terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

Sementara Sena merasakan sebilah pisau yang tumpul menusuk jantungnya hingga membuat ia kehilangan cara terbaik untuk menatap Yoongi tanpa rasa kecewa.

Perasaan Sena terlalu jelas. Tapi Yoongi tidak mengerti.

______

Beberapa orang punya cara tersendiri untuk lari dari kenyataan namun mereka tidak punya cara yang pasti untuk benar-benar menghilang.

Yoongi menatap kosong ke arah dapur yang biasanya dipenuhi oleh presensi Sena yang tengah sibuk mondar mandir. Bahkan suara lengkingan Sena hanya terngiang-ngiang di ingatan tanpa benar-benar terdengar di sini.

Sena tidak pernah datang lagi ke Samore Chicken selama sepekan terakhir. Bahkan ketika Yoongi mengecek ponsel, pesan terakhir dari Sena benar-benar menjadi yang terakhir kalinya.

Kita akan merasa kehilangan karena telah terbiasa bersama. Mungkin kalimat ini yang menjadi benteng pertahanan bagi Yoongi. Setiap kali ia merasakan sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya disaat itu pula ia berkata pada dirinya sendiri. Semua itu karena telah terbiasa.

Yoongi menepis segala sesuatu yang berkaitan dengan Sena. Ia tahu pada akhirnya akan seperti ini, Sena akan pergi.

Perasaan suka saja tidak bisa membuat seseorang bertahan.

“Koo, tolong panggil Sena untuk sarapan.” Suruh ibu.

Jungkook mendesah malas, sebab Sena sudah berhari-hari enggan keluar kamar, tidak tahu apa sebabnya. Tidak ada satu pun dari keluarga ini yang bertanya.

Seokjin menatap dengan perasaan bersalah ketika ia merasa telah jauh dari Sena sehingga tidak tahu apa yang sedang dialami sang adik.

Ahjumma, ada apa dengan Sena?” Tanya Seokjin pada ahjumma yang tengah menyusun letak mangkuk di atas meja.

“Tidak tahu Nak Seokjin, bibi tidak berani bertanya. Tapi bibi perhatikan mood Nona Sena tidak begitu baik selama sepekan ini. Sepertinya ada masalah dengan Taehyung dan Jimin.” Ahjumma yang merawat dan menjaga ketiga Shin tersebut diperbolehkan memanggil Seokjin seperti anak sendiri karena Seokjin merasa tidak enak jika dipanggil dengan sebutan Tuan Muda.

dare amore ; min yoongiWhere stories live. Discover now