02. SONTEKAN, PENGHAPUS, DAN MATEMATIKA.

359 172 213
                                    

02. SONTEKAN, PENGHAPUS, DAN MATEMATIKA.

CEWEK ITU berhasil sampai dengan selamat. Syukur Bu Teni belum datang. Jika Bu Teni telah datang terlebih dahulu. Bisa-bisa ia tak bisa mengikuti ulangan. Kalian taukan, jika ulangan matematika sangatlah tak menyenangkan. Terlebih lagi, jika ulangan itu dilakukan oleh seorang diri. Dalam arti ulangan Matematika akan lebih menyenangkan jika dikerjakan dengan teman menyontek.

Matematika itu ilmu yang mematikan!! Jujur aja, guru akan bilang Matematika ilmu yang menyenangkan. Nyatanya itu ilmu bikin pusing. Rasanya ingin meledak, hanya dengan melihat soal-soal yang penuh dengan angka-angka. Belum lagi, kagak paham-paham butuh beberapa kali pengulangan agar Karina bisa mengerti soal-soal Matematika.

Karina masuk ke kelas dan langsung duduk di bangkunya. Karina langsung disambut oleh kedua temannya yaitu Renata dan Olivia. Sedari tadi kedua teman tampak khawatir karena Karina tak kunjung datang. Hari ini, yang akan mengerjakan soal ulangan Matematika itu adalah Karina. Kedua temannya tak menyukai Matematika sehingga mereka tak pernah belajar sama sekali.

"Telat banget sih lo!" ucap Renata yang sudah khawatir.

"Iya, bisa-bisanya sih lo!" ucap Olivia, wajah hampir pias. "Lo pengen kita berdua gagal ulangan," tambahnya.

"Sorry... gue telat bangun," kekeh Karina sembari merapikan rambutnya yang berantakan dan mengeluarkan contekan yang sudah dia buat semalaman, hanya untuk kedua temannya. "Makanya, lo berdua belajar. Jangan ngadelin orang lain."

"Gue pindah kesini gara-gara khawatir sama lo berdua!"

"Ih sorry... Gue gak minta lo pindah ke sekolah sini," ucap Renata, sembari menyambar kertas contek milik Karina.

"Lo mau pake cara lama?" Tanya Olivia. Ketika Renata dan Olivia melihat sontekan yang telah Karina buat.

"Gak bakal mempan pake cara yang begini mah," ucap Renata sambil meletakan kembali contekan itu kemeja.

"Tenang aja, pasti berhasil."

"Lo, belum tau bu Teni. Dia itu selalu tau kalo kita contekan pake kertas kaya beginian," ucap Renata.

"Terus... lo mau kasih contekan ke gue gimana?" Tanya Olivia yang sedikit resah karena waktu semakin sedikit.

"Yaa gimana lagi, lo berdua tinggal remedial," ucap Karina tersenyum lebar.

"Gampang di lo, susah di gua jirr!" Cewek itu hanya tertawa menanggapi Renata, sewot.

Kemudian Karina berpikir. Jika cara yang biasa tak bisa ia lakukan. Lalu, bagaimana ia memberi kunci jawaban kepada temannya tanpa diketahui Bu Teni? Cara terbaik hanya bisa dilakukan jika dia pergi ke toilet dan memberikan kunci jawaban kepada salah satu teman. Tapi, agar ulangan ini mulus dalam waktu perkiraan 30 menit dengan 5 buah soal. Karina harus mengerjakan kurang lebih satu menit, satu soal. Itu adalah cara paling efektif agar Bu Teni tak curiga.

"Rin, gimana?" Tanya Renata, membuyarkan lamunan Karina.

"Cara paling efektif, gue harus kerjain 5 menit. Setelah itu gue bakal keluar dan lo Ta. Lo harus ke Toilet, gue bakal kasih jawaban di sana. Lo yang paling cepat soal ngehafal jawaban," ucap karina.

"Jir! Mana muat otak gue buat hafal angka-angka alien, gitu!"

"Terus Olip gimana??" Tanya Olivia yang sudah memasang wajah sedih karena dia takut tak bisa mengerjakannya.

"Olip lo duduk samping bangku gue, lo ambil kunci jawaban yang bakal gue siap in di meja. Gue bakal maju ke depan alih in perhatian Bu Teni untuk sementara. Disitu, lo ambil kesempatan buat nyontek. Lalu...," Ucapan Karina terpotong oleh Renata.

IPA VS IPS; The Winner?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang