5

57.3K 3.1K 91
                                    

Ini partnya lumayan panjang ya gaess, semoga nggak bosen bacanya ❤️❤️❤️

***

Ara meninggalkan kelasnya yang sudah kosong, miris sekali tidak ada orang yang mau berteman denganya, karena menurutnya Ara itu gila. Di saat-saat tertentu mereka melihat Ara menggoreskan cutter di tanggan sampai berdarah. Itu membuat mereka cukup ngeri, terlebih mereka juga tidak mau berurusan dengan Tara.

Ara melewati kelas XI IPA 1, tepatnya kelas Bara. Dilihatnya sudah sepi, hanya ada beberapa orang yang terlihat sedang mengobrol. Ara menuju ke toilet, disaat ia keluar, seorang perempuan berlari menuju toilet, ia tampak terengah-engah.

"Nanti kalo ada cowok nanya gue, lo bilang aja nggak liat atau nggak tau ya?"

"Eh! tapi kenapa?" Ara bingung dengan perempuan di depanya.

"Nggak usah nanya dulu! gue mau sembunyi."

Ara menoleh sebentar untuk melihat letak persembunyian perempuan tadi. Tertulis toilet cowok di pintunya. Ara melotot.

Ara tidak terlalu peduli, ia akan melanjutkan niatnya ke kanti. Tapi sebelum melangkah, salah satu siswa laki-laki bertanya kepada Ara.

"Tadi liat nggak ada cewek lari lewat sini?"

"Cewek?"

Mungkin yang dimaksut laki-laki ini adalah perempuan itu. Apakah ia harus berbohong?

"Iya!" jawab laki-laki tersebut dengan antusias.

"Bentar gue tunjukin fotonya." Laki-laki itu menunjukan foto perempuan yang dimaksud.

"Aku nggak lihat cewek yang kamu maksut."

"Beneran?" Ara ragu-ragu mengangguk, pasalnya laki-laki itu terlihat kurang percaya.

"Gue mau mastiin." Laki-laki itu meneliti setiap ruang toilet yang terbuka, hanya ada satu yang tertutup, tepatnya di kamar mandi cowok. Ia ragu-ragu akan membukanya.

"Eh! di dalam ada cowoknya, mau ngintip kan?"

"Mana ada! mending ngintip cewek gue." Perempuan yang bersembunyi tadi mendengarnya dan langsung mengumpat.

"Sia, lo kemana sih! mentang mentang gue bucin lo main ngilang aja." Laki-laki itu pergi dengan wajah frustasi.

Pintu kamar mandi terbuka. "Thanks ya udah bantuin gue."

"Iya, kenapa sembunyi? cowok tadi kayaknya nggak jahat deh."

Feli tertawa pelan, ia tadi memang lari seperti dikejar anjing, eh! bukan maksut menyamakan.

"Cowok gue tadi. Ya emang nggak jahat sih, tapi gue pengen ngehindar aja. Ngintilin gue mulu! heran gue."

"Tandanya dia perhatian."

"Ya juga sih. Eh! lo yang biasanya sama Bara kan?" Ara mengangguk canggung.

"Cowok lo?"

"kita sepupu."

"Btw, kenalin gue Felisia Ayudya. Terserah sih lo mau panggil apa, asal masih nyangkut nama gue, " ucapnya dengan senyum merekah.

Feli membaca nama yang tertera di seragam Ara. "Ananditaswara, keren deh nama lo."

"Panggil Ara aja, nama itu mama aku yang ngasih."

"Nyokap lo pinter ngasih namanya." Ara hanya tersenyum sebagai balasa.

"Lo mau kemana?"

"Kantin."

"Yaudah kita bareng."

Mereka jalan bersama, sesekali Felisia melihat sekeliling. Memastika cowoknya tidak ada.

ANANDITASWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang