Jimin makin mengerutkan keningnya, rasanya ia bisa gila. Yoora benar-benar penuh dengan teka-teki.

"Apa? Bo-bodoh?... Yoor...maksud lo apa..?" tanya Jimin.

Yoora pun terkekeh.

"Sejauh ini lo masih aja ga sadar? Ternyata gue berhasil ya hahaha, lo kejebak. Lo kejebak permainan lo sendiri." ujar Yoora sambil tertawa remeh.

Jimin hanya diam mematung, ia benar-benar tidak mengerti apapun saat ini.

"Lo yang mulai, tapi malah lo yang kejebak. Bahkan sekarang lo ga sadar sama sekali kalo permainan lo itu malah berbalik nyerang lo, bodoh banget ya?" lanjut Yoora.

Jimin benar-benar mau gila, apa maksud semua perkataan Yoora itu.

"Lo salah target Jim, lo udah tau gue beda, tapi masih aja nekat hahaha." sambung Yoora lagi sambil tertawa.

Jimin benar-benar tak tahan lagi, semua kalimat Yoora itu benar-benar tidak bisa ia cerna.

"Permainan? Permainan apa maksud lo Yoor?!!! Maksud lo apa?!!" bentak Jimin.

"Gausah pura-pura bodoh anj*ng! Lo tau sampah? Lo bahkan lebih menjijikkan dari itu!!!" bentak Yoora tak kalah kuat.

Emosi Jimin makin meningkat, rasanya hatinya benar-benar dihancurkan dengan kalimat pedas Yoora barusan.

"YOOR!! KENAPA LO BILA-" belum sempat Jimin melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja Yoora berteriak dengan kerasnya.

"GUE UDAH TAU SEMUANYA! GUE UDAH TAU KEBUSUKAN LO! GUE UDAH TAU TENTANG RENCANA TARUHAN SIALAN LO ITU! GUE TAU ANJ*NG!" teriak Yoora berapi-api.

Jimin kembali dihantam kenyataan yang benar-benar membuat jantungnya serasa berhenti berdetak. Sekujur tubuhnya menjadi lemas, begitupun dengan Taehyung dan Jungkook. Ketiga laki-laki itu bahkan tak mampu membuka suara.

Perasaan Jimin saat ini benar-benar campur aduk, ia mulai merasa bersalah. Ketakutannya menyeruak begitu saja, setelah mendengar pernyataan Yoora, Jimin benar-benar takut kehilangan gadisnya itu. Hatinya hancur, ia tak habis pikir bagaimana Yoora bisa tau tentang taruhan bodoh itu.

"Y-yoor...dar-dari mana lo ta-tau?" tanya Jimin dengan terbata-bata, ia benar-benar berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis.

Yoora pun kembali terkekeh, ia menatap Jimin dengan malas, rasanya Yoora benar-benar muak melihat Jimin.

"Hah, ternyata lo bener-bener bodoh. Asal lo tau, gue udah lama tau semua ini. Dan kalo kalian bertanya-tanya kenapa gue tetep aja mau temenan sama kalian walaupun udah tau fakta sialan itu, gue cuma mau ngomong kalo selama ini gue cuma ikutin alur permainan kalian." ujar Yoora tenang sambil tersenyum pongah.

"Ik-ikutin permainan ki-kita? Maksudnya apa Yoor?..." akhirnya Taehyung berani mengeluarkan suara, ia benar-benar merasakan sakit yang teramat dalam setelah melihat perubahan Yoora.

"Hahaha udahlah jangan terlalu syok gitu. Yaaa gue cuma ikutin alur permainan kalian, kalian main-main sama gue, dan gue juga ngelakuin hal yang sama. Adil kan?" ujar Yoora dengan tawanya.

"Oh dan ya, kalo kalian bingung sejak kapan gue tau dan bagaimana bisa, oke gue jelasin. Kalian inget hari di mana kita mau belajar bareng di Sungai Han waktu itu? Ingetlah ya pasti, itu hari pertama kalian mulai ngelancarin taruhan sialan itu kan? Dan yaaa hari itu juga gue tau." sambung Yoora dengan tatapan datar.

Ketiga laki-laki itu mematung di tempat, rasanya mulut mereka tidak bisa digerakkan sama sekali.

"Hahaha kenapa diem aja? Bisu ya? Gimana si? Udah tuli, bisu pula. Ga mati aja sekalian?" ujar Yoora sarkas.

THE GAME ✔Where stories live. Discover now