Twenty Six

649 71 7
                                    

"Aku akan menikah dengannya minggu depan karena sekarang dia sedang hamil anakku." Ucap Yoongi tanpa tedeng aling-aling memgagetkan kedua perempuan di ruangan itu.

Hampir saja umpatan kasar meluncur dari bibir tebal Jimin karena ucapan yang seenaknya Yoongi lontarkan di hadapan wanita yang Jimin yakini sebagai ibunya ini. Wanita paruh baya itu pun sama kagetnya dengan Jimin namun tidak sampai hati untuk mengumpat.

"Kau gila ya Min Yoongi?"

"Iya, aku sudah gila. Aku akan menikahi Jimin dengan atau tanpa restu dari Eomma."

.

.

Keduanya memulai perdebatan dengan pernyataan gila yang Yoongi lontarkan.

"Dan juga batalkan semua tuntutan atas Jung Jungkook karena ia adalah anak Hoseok. Secara hukum kini Jungkook adalah anak dari Jung Hoseok dan Kim Taehyung. Tolong jangan cari masalah dengan menyeret anak tak bersalah di perseteruan orang dewasa. Jika Eomma tetap melanjutkan tuntutan itu maka aku akan memisahkan diri dari keluarga Min dan hidup bersama Jimin." terang Yoongi panjang lebar.

Hati Jimin sedikit mencelos. Ternyata ucapan Yoongi untuk mengajaknya menikah adalah lagi-lagi untuk melindungi Hoseok, bukan murni karena dirinya atau pun bayi yang dikandungnya. Oh tidak, sepertinya hormon kehamilan Jimin sedang membuncah hingga membuatnya berpikir yang tidak-tidak.

Tiba-tiba saja Jimin ingin menangis. Sekuat tenaga ia tahan agar matanya tidak basah namun percuma. Semakin ia tahan semakin deras pula air matanya. Di tengah perdebatan antara ibu dan anak dari keluarga Min itu, Jimin menyusup keluar dari rumah itu untuk menangis. Dirinya kini terisak di samping mobil Yoongi dengan keadaan berjongkok di samping pintu mobil.

"Kenapa aku menangis sih? Huuft ~"

Berkali-kali Jimin mengusap air matanya namun pipinya tidak kunjung kering karena air matanya terus turun. Akhirnya Jimin pun membiarkan air mata itu turun dan melepaskan isakannya agar dadanya terasa lebih ringan.

Yoongi sedari tadi mencari Jimin dan akhirnya menemukan wanita itu sedang berjongkok di sebelah mobilnya. Ia pun mendekati Jimin dan mengusap kepalanya dengan lembut. Dengan mata basah, Jimin menatap Yoongi.

"Maafkan aku, tapi aku akan tetap bertanggung jawab pada anak itu. Apapun yang terjadi kini kau adalah tanggung jawabku. Katakan saja apa yang kau inginkan dan aku akan berusaha memenuhinya.Jadi,

Maukah kau menikah denganku, Park Jimin?"





.


.


.


.


.


.


.


Beberapa tahun kemudian..

Waktu berlalu begitu cepat. Kehidupan damai milik Hoseok akhirnya datang setelah akhirnya gugatan pada dirinya atas Jungkook kini telah dicabut. Ia pun kini hidup bahagian dengan Kim Taehyung meski dengan beberapa pertengkaran kecil yang selalu terjadi di rumah besar mereka. Entah mengapa Kim Taehyung dan Kim Jungkook adalah perpaduan yang selalu memunculkan keributan.

Oh ya, sekarang Jungkook telah resmi menyandang marga Kim. Setelah gugatan dicabut, Taehyung dengan segera mengajukan perubahan nama pada anak sambungnya itu. Meski sehari-harinya ia selalu berkelahi dengan Jungkook, namun tetap saja ia sangat menyayangi anak itu.

Jungkook kini telah bertumbuh remaja dan semakin menunjukkan pesona dirinya. Jika dilihat lebih seksama, figur wajah Jungkook lebih mirip ke Taehyung daripada Yoongi yang merupakan ayah kandungnya sendiri. Mungkin karena selalu bertengkar hingga membuatnya jadi mirip.

Kehidupan Jungkook lebih berwarna dikarenakan dirinya sekarang memiliki adik. Seorang bayi perempuan yang selalu ia kunjungi saat sepulang sekolah bersama ayah sambungnya. Bayi itu adalah anak Jimin dan Yoongi. Bayi yang baru berumur tiga bulan itu terlihat cantik dan menggemaskan. Jungkook senang sekali bermain dengan Min Yoonji, nama bayi itu.

"Dimana Hoseok Noona? Dia tak bisa kesini lagi?" tanya Jimin mencari sosok kakak tersayangnya itu.

"HHAAAIII! Oh maafkan aku, aku terlambat. Aku harus membawa hadiah ini dulu untuk Eomma Jimin dan baby Yoonji" suara Hoseok terdengar memasuki kamar itu dengan tangan yang penuh akan tas belanjaan.

Hoseok harus mengambil hadiah untuk Jimin dan Yoonji terlebih dahulu sebelum menuju ke rumah Yoongi, karena itulah ia sedikit terlambat. Jimin menyambut senang kedatangan Hoseok dan memeluknya. Berbasa-basi sedikit  tentang hadiah yang Hoseok berikan.

Rumah besar milik keluarga Min itu terlihat ramai dengan berkumpulnya dua keluarga itu. Para ayah yang berbicara tentang bisnis dan ekonomi, para ibu yang menggosipkan anaknya sendiri, dan para anak alias Jungkook dan Yoonji yang tanpa orang dewasa sadari telah tertidur pulas setelah puas bermain.

End.

Akhirnya end juga. Maaf sekali jika endingnya agak aneh dan kurang sreg atau gimanapun itu. Jujur di tengah jalan story ini, aku agak kehilangan feel. Belum lagi bnyak hal yg menghalangi jadi begitulah.

Terima kasih buat kalian semua yg menikmati karyaku ini. Terima kasih untuk bintang dan komennya yg bener2 bikin mood aku up 😘

Sampai bertemu di story selanjutnya ya 🤗

Sun and Shine [End]Where stories live. Discover now