Jungkook kini sedang berdiri di sebuah ruangan yang cukup besar dengan ornamen yang kebanyakan berwarna hitam, putih dan coklat kayu. Mata kecilnya memandang mengedar ke seluruh ruangan, dalam hati merasa kagum dan terpesona dengan luasnya area ruang tamu ini. Jelas ini lebih besar dari apartemennya dulu.
Senyum kotak itu terhias di wajah Taehyung tatkala ia melihat mata doe Jungkook yang antusias dengan apartemen miliknya. Tidak sia-sia pengorbanan Taehyung untuk membereskan dan menata kembali apartemennya agar lebih nyaman dan luas. Kini ia senang karena Jungkook terlihat sangat menyukainya.
"Kau senang, Bocah? Kamarmu akan berada di sana. Mau lihat?" tawar Taehyung dengan tangannya terulur mengharap tangan kecil Jungkook untuk memegangnya.
Taehyung agak lupa jika Jungkook adalah musuh alaminya sejak awal. Tentu saja uluran tangan itu tidak disambut. Bahkan Jungkook telah berjalan terlebih dahulu ke arah pintu kamar yang tadi Taehyung tunjukkan. Taehyung hanya tersenyum kecil menyadari bahwa memang anak kecil itu rumit. Jelas ia tak mau ambil pusing.
Jungkook membuka pintu itu dan terpampanglah sebuah kamar yang nyaman dan luas dengan dominasi wana biru kesukaan Jungkook.
"Woah!" Jungkook menganga kagum dengan kamar barunya yang benar-benar sesuai dengan gayanya. Dengan cepat kaki kecil itu berlari menuju ranjang dan naik ke atasnya. Dengan sekujur tubuh kecilnya, Jungkook mencoba ranjang barunya. Berguling, meloncat dan menerjang kasur empuk yang baru pertama kali ia rasakan.
Bukan hanya ada Taehyung di depan pintu kamar namun juga ada Hoseok. Mereka melihat Jungkook dengan pandangan gemas dan bibir yang tersenyum. Namun diam-diam Hoseok merasa sedikit terbebani dengan pemberian Taehyung. Sedikit rasa tidak enak menjalar di hati Hoseok atas semua kebaikan yang Taehyung berikan.
"Kenapa melamun?" Taehyung melihat perbedaan ekspresi Hoseok yang drastis dan menegurnya.
"Ahh, tidak. Hanya saja—" suaranya terdengar ragu hingga tak bisa melanjutkan perkataannya.
"Jangan pikirkan apapun. Lakukan hal yang memang kau inginkan demi kebahagiaanmu dan Jungkook" Taehyung tersenyum kecil sembari memegang pundak Hoseok. "Aku akan berada di kamar hingga waktu makan malam. Jadi silahkan kau beristirahat dan memikirkan apa yang ingin kau makan saat makan siang. Kita nanti bisa pergi ke retauran atau delivery saja." Taehyung melangkah menuju kamarnya yang berada tepat di sisi lain ruang tamu.
Hoseok pun kembali ke kamarnya setelah membantu Jungkook membongkar bajunya. Pakaian yang mereka bawa hanya sedikit karena Taehyung bilang mereka bisa beli lagi daripada repot membawanya pindah. Kini saatnya Hoseok sedikit berbaring sekedar untuk meluruskan pinggangnya yang cukup pegal karena beberapa di rumah sakit lalu berpindah tempat tinggal. Untung saja mereka pindah di pagi hari sehingga ia tak terlalu lelah.
YOU ARE READING
Sun and Shine [End]
Fanfiction'Wanita yang memiliki anak tapi tak menikah' Apa yang terlintas di pikiranmu pada kata itu? Anehkah? Prasangka apa yang akan muncul di benak kalian? Diantara prasangka baik dan buruk pasti lebih banyak prasangka buruk, bukan? Lalu bagaimana dengan...