02. Pulang sekolah

20 4 9
                                    

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️

HARAP MAKLUM KARENA BARU PEMULA.

VOTE DULU SEBELUM BACA. JANGAN LUPA RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR.

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, pelajaran fisika di jam terakhir sungguh menyiksa murid-murid di kelas XI IPA2.

Ayuna mengemas buku-bukunya kedalam tas. Ia tak melihat keberadaan El dan teman-temannya di dalam kelas. Sepertinya mereka membolos lagi.

Satu persatu murid-murid keluar dari dalam kelas.

"Ra,Ay, kita duluan,ya."

Amara dan Ayuna menganggukkan kepala dan melambaikan tangan ketika Zela dan Kei akan keluar kelas.

"Yuk,Ay, kayaknya supir aku udah di depan," ajak Amara. Rumahnya dan Ayuna memang tak terlalu jauh dan searah jadi mereka sering pulang sekolah bersama.

Ayuna hendak mengiyakan ajakan Amara, tapi ia ingat bahwa El menyuruhnya untuk menemuinya di Warung Mang Adi. Ayuna bingung, bagaimana ia mengatakan kepada Amara kalau ia akan menemui El. Dia juga tidak mau kalau teman-temannya berurusan dengan El.

"Kok bengong,Ay?"

"I-itu a-aku masih ada kerjaan,Ra, kamu pulang duluan aja," Ayuna berharap semoga saja Amara tak curiga padanya.

"Oh gitu,sayang banget padahal aku mau ajak kamu ke kedai es krim yang baru itu," Amara memanyunkan bibirnya.

"Lain kali deh, ra. Maaf ya," Ayuna merasa tak enak hati pada Amara.

"Gapapa. Yaudah, aku pulang dulu ya, dadah,"

Amara keluar kelas meninggalkan Ayuna sendirian.

Sepeninggal Amara, Ayuna baru bisa menghela napas lega. Dia takut Amara curiga padanya. Tapi, dia belum bisa sepenuhnya lega karena sebentar lagi dia akan menemui El di warung Mang Adi, tempat nongkrongnya anak-anak RIGEL. Ayuna yakin, pasti sudah banyak anak-anak RIGEL disana.

Ayuna meyakinkan dirinya.

"Oke, lo harus berani Ayuna!"

Ayuna berjalan keluar kelas, keadaan sudah sepi, kebanyakan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Ayuna berbelok setelah menuruni tangga, ia berjalan menuju arah toilet siswa yang disana ada jalan ke belakang sekolah untuk anak-anak yang suka membolos. Ini adalah jalan terdekat ke arah warung Mang Adi. Ayuna yakin pasti El dan teman-temannya sering lewat sini kalau bolos.

Ayuna berjalan ke arah kanan, menyusuri gang sepi di belakang sekolahnya ini. Ia rasa tak salah ambil jalan,karena kalau lewat depan lumayan jauh.

Tapi sepertinya perkiraannya salah, tiba-tiba ada 3 orang preman berbadan kekar mendekatinya. Ayuna acuh, berusaha tak peduli dan terus berjalan. Preman-preman tadi tak berhenti mengikuti Ayuna,mereka malah mempersempit jalan untuk Ayuna lewat.

Ayuna panik tapi dia berusaha untuk tenang.

"Neng cantik, mau kemana neng?" salah satu dari preman-preman itu menggoda Ayuna.

"Mau main?" Seorang preman mencolek dagu Ayuna dengan tatapan penuh nafsu.

"Jangan ganggu gue atau gue teriak," ancam Ayuna. Suaranya sedikit gemetar.

"Gak ada yang bisa nolongin kamu, cantik. Disini sepi."

Merasa terancam Ayuna berteriak kencang. "Tolong!!!"

Mulut Ayuna dibekap. Dia ditarik dibawa ke lorong sempit. Ayuna gelagapan, sekencang apapun ia berteriak tidak ada satupun orang yang mendengarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ELUNAWhere stories live. Discover now