Happier

O

Tok. Tok. Tok.

Keluarga Yuta sedang sarapan pagi ini, mereka semua mendengar suara ketukan pintu utama.

"Biar Mama yang buka, kalian lanjutkan sarapannya." Kata Maria beranjak dari duduknya.

Maria membuka pintu utama rumahnya, badannya kaku seketika melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

"Oi."

Yuta, Maria dan Hansol duduk diruang tamu bersama anak dari kakak laki laki mendiang ayah kandung Yuta, Kenta Takada.

"Maaf menganggu diwaktu sepagi ini Obasan, Yuta, Hansol. Kedatangan saya kesini untuk menyampaikan pesan Ojiisan untuk Yuta." Kata Kenta mengeluarkan surat dari dalam tasnya.

Yuta menerima surat itu, ia membukanya dan membaca surat yang kakeknya tulis untuknya.

Yuta menatap Kenta dalam dalam, ia tau maksud surat yang kakeknya tulis untuknya. Kakeknya sudah tau kabar ia meninggalkan dunia entertainment.

"Kenta, kenapa harus aku?" Tanya Yuta.

"Kamu adalah pewaris tunggal, kamu yang berhak atas semua bagian milik ayahmu, termasuk perusahaan itu."

"Bukannya dulu kamu sanggup mengkoordinasi perusahaan itu?"

"Yuta, aku nggak mau ambil hak yang seharusnya milik kamu."

Yuta menunduk, menatap dalam surat yang ia pegang.

"Nayuta bisa kamu pulang? Perusahaan benar benar membutuhkanmu."

Yuta tersenyum tipis, "beri aku waktu untuk berfikir."

"Jangan lama lama Yuta,"

Yuta mengangguk, Kenta tersenyum pada Maria.

"Obasan setuju kan kalau harus kembali ke Jepang?" Tanya Kenta, Maria hanya bisa tersenyum dan mengangguk.

"Semua keputusan Obasan beri kepada Yuta, jika ia ingin kembali, Obasan akan ikut."

"Hansol, kamu setuju kan?"

Hansol mengangguk, Yuta melihat kearah Hansol dan Maria.

"Aku tunggu keputusanmu 3 hari lagi Yuta. Ojiisan akan memberi pesawat pribadi agar kamu bisa pergi tanpa diketahui media." Kata Kenta, Yuta mengangguk.

"Terima kasih Kenta."

"Kalau begitu aku akan pulang, aku harus menghadiri rapat. Obasan, Hansol aku pamit." Kata Kenta beranjak dari duduknya.

"Hubungi aku jika kamu sudah memiliki keputusan, kami mengharapkan kamu kembali Nakamoto Yuta." Kata Kenta memberi kartu namanya.

"Yuta ke kamar anak anak dulu." Kata Yuta berjalan menuju kamar Sakura, Shotaro bilang ia akan menemani Sakura selagi Yuta, Hansol dan Maria menerima tamu.

Maria melihat surat dari ayah mertuanya untuk Yuta dimeja ruang tamu, ia mengambilnya dan mulai membaca surat itu.

Nayuta
Cucuku tersayang

Apa kabarmu nak? Bagaimana dengan ibumu dan Hansol?
Ojiisan berharap kalian semua baik baik saja.

Ojiisan dengar kamu sudah menikah dan punya anak? Ojiisan ingin bertemu dengan anak anakmu, pasti mereka sangat lucu.

Nayuta, Ojiisan sudah mendengar kabar tentang mundurnya kamu dari duniamu. Apa sekarang Ojiisan bisa menagih janjimu nak?

Ojiisan sangat merindukanmu, Ojiisan ingin bertemu denganmu diakhir usia Ojiisan.

Nayuta, bahkan dihari terakhir Obaasan, ia menanyai keberadaan mu. Kami disini sangat merindukanmu nak.

Ojiisan titip salam pada ibumu ya. Maria, dia masih anak kami, tolong beritahu padanya, kami masih menunggu kehadirannya untuk bersama kita disini.

Dan Hansol, dia tetap cucuku. Sama sepertimu dan saudaramu yang lainnya.

Tertanda
Ojiisan

Maria tidak bisa menahan air matanya, orang tua mendiang suaminya sangat baik kepadanya. Maria juga tidak menyangka kalau Ibunya sudah meninggal, renggang yang Maria buat sudah terlalu jauh.

Maria fikir dengan kembalinya ia ke Perancis, sudah putus tali persaudaraan mereka, ternyata mereka masih menganggapnya sebagai anak.

"Ya Tuhan maafkan aku. Okaasan maafkan aku yang sudah berburuk sangka padamu."

Halu i'm back!

Setelah mungkin semingguan aku nggak up, hari ini aku up, Yeay!

Adakah temen temen dari Malang disini? Xixi

Aku lagi menetap sebentar di kota Malang buat pelatihan, ehehe...

Pelatihannya dimulai hari Senin, jadi aku masih ada waktu buat up sebelum ntar aku lebih sibuk lagi.

Enjoy to reading and having nice day 💚