L

1K 206 2
                                    

Memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment, ini alasan Nakamoto Yuta.

Lensa lensa kamera tampak beringas mengambil gambar Yuta yang duduk di kursi pers hari ini guna mengklarifikasi semua gosip yang beredar di dunia maya.

"Saya memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment karna saya harus lebih mengutamakan kepentingan putra putri saya."

"Tapi kenapa harus berhenti?"

"Saya ingin memberi ketenangan untuk putra putri saya dimasa tumbuh kembang mereka."

"Tuan Nakamoto Yuta, maaf jika pertanyaan saya melenceng, tapi saya yakin semua orang ingin tau." Ucap salah satu wartawan, Yuta mengangguk 2 kali tanda memberi ijin.

"Terima kasih sebelumnya, siapa Dong Si Cheng? Apa benar dia kekasih anda?" Tanya wartawan itu.

Yuta cukup terkejut mendengar pertanyaan diluar perkiraannya itu, beruntung wajahnya masih bisa ia kondisikan, setelah menghela nafas pelan ia menjawab pertanyaannya.

"Dong Si Cheng adalah rekan saya, dia bukan kekasih saya."

"Apa keputusan anda untuk berhenti ada kaitannya dengan kabar anda dan Dong Si Cheng?"

Yuta kembali menghembuskan nafas pelan, "Keputusan saya untuk berhenti tidak ada kaitannya dengan hubungan saya dengan Dong Si Cheng."

"Saya kira cukup untuk hari ini, terima kasih teman teman pers sudah meluangkan waktu. Terima kasih." Kata Yuta menunduk pada seluruh wartawan yang datang sebelum pergi dari ruang pers bersama Hansol.

"Gimana keadaan Sakura?" Tanya Yuta saat mereka sampai didalam mobil.

3 hari ini Sakura jatuh sakit, demam tinggi disertai batuk dan pilek. Yuta tidak bisa membawa anaknya kerumah sakit disaat namanya sedang dicari banyak orang.

Keputusan Yuta untuk berhenti memang mendadak, 1 bulan setelah beritanya bersama Winwin tersebar ia mengumumkan berhenti dari dunia entertainment.

Yuta memang sungguh sungguh ingin lebih fokus pada Sakura dan Shotaro, ia ingin tumbuh kembang putra putrinya tidak di intai kamera kamera paparazi yang haus gosip.

"Sakura sudah lebih baik daripada minggu kemarin."

"Syukurlah, Shotaro?"

"Shotaro baru aja tidur, dia nangis ga mau ninggalin Sakura sendiri tadi."

Hansol membawa mobilnya menuju rumah mereka, disana juga banyak wartawan yang menunggu kedatangan Yuta. Beruntung Yuta menyewa bodyguard yang berjaga didepan rumahnya untuk kenyamanan keluarga sebelum ia menemukan rumah yang baru.

Yuta keluar dari mobil dan langsung berjalan menuju kamar Sakura. Air matanya luruh melihat Sakura tertidur pulas dengan infus dipunggung tangan kanan dan plester penurun demam di dahinya.

"Sakura, cepat sembuh sayang." Bisik Yuta mencium dahi Sakura.

"Mama- Mama-" gumam Sakura, Yuta menyeka air matanya, mencoba tersenyum dihadapan putri kesayangannya.

"Daddy." Suara Sakura terdengar lirih.

"Iya ini Daddy. Masih pusing sayang?" Tanya Yuta mendudukkan Sakura saat Sakura merentangkan tangannya, putri kecilnya sudah lelah tidur.

Yuta menaiki kasur Sakura, memeluk putrinya dan mengelus rambut panjang itu dengan lembut.

"Eung- Daddy, can i ask something?"

"Sure, what do you want?"

"Sakura pengen ketemu Mama."

"Besok kita ke makam Mama-"

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang