Bab 1 Calling

30 7 1
                                    

Setelah selesai ditempat fitting kebaya tiba-tiba suara ponsel berdering.

tuut..tutt..tuut... disertai nada getar

dengan cepat ia melihat ponselnya dan tersenyum seperti menunggu telepon dari seseorang ini.

"Halo, iya ada apa ?
oh ketemu sekarang...
dimana kamu?
okey aku kesana tunggu yaa..."

Kemala terlihat sangat senang

"penasaran nih, siapa sih?.. pacar kamu yaa..?"jawabku

"Bukan dewi itu sepupu aku ..."

"Sejak kapan kamu punya sepupu? aku kok gak tahu la?" jawabku dengan kepo

"Nanti kamu bakal tahu deh.. dia itu baru aja keluar negeri lho dia kerja di perusahaan terkenal di amerika, juga buat bisnis properti disini. Makanya aku jarang cerita sama kamu soalnya aku juga jarang ketemu... sekarang aku pengen ketemu dia. kamu mau ikut kan dewi yang cantik... masa kamu dirumah aja dari pagi siang sore, nanti aku kenalin deh... gantengg lho orangnya nanti kamu nyesel lho gak kenalan sama dia.."ucap kemala dengan panjang lebar seraya membujukku untuk ikut.

"Tapi... aku "

"Ayo widiana tunggadewi kenapa mikir lagi kan kamu gak ada kegiatan dirumah biar gak bosen yuk ikut.."

"Sebentar..."dengan menggunakan jari aku cap cip cup untuk mengambil keputusan yang aku rasa berat karena jujur aku belum pernah ketemu dan kenalan dengan seorang laki-laki. Tapi kali ini sepertinya keputusanku berakhir dengan--

****

Widiana Tungga Dewi adalah nama yang diberikan keluargaku nama ini dibuat oleh ibuku katanya nama ini memiliki arti yang baik dan terinspirasi dari seorang ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi yang sangat cakap dan berani. Tetapi sifat berani tidak diturunkan lewat nama karena sifat pemalu & tertutup ku yang sangat akut. Aku adalah seorang gadis yang bisa dibilang cupu soal sosialisasi dimasyarakat, tetapi aku selalu unggul jika masalah akademis dan skill yang aku miliki. sikap pendiam dan malu terkadang menghambatku untuk bertemu dengan orang-orang yang baru dalam hidupku. Ditambah masa lalu yang menyakitkan membuat rasa sakit saat melihat orang-orang itu. And that factor make me unspoken, fearless, and like a arrogant women but it's not reall me..-

____________________

"parasnya cantik.. tapi kok sombong ya.."

"lu punya mata gak sih gak sopan banget sapa dulu kek sama orang yang lebih tua"

"ihh.. katanya pinter tapi kok diem aja yaa.. apa gak bisa apa-apa mungkin yaaa"

"cantik, pinter tapi kalo gak bisa ngomong siapa yang mau yaa"

"jomblo terus luu kapan ada laki-laki yang mau kalo kerjaannya ngumpet terus di belakang buku"

"keluar doongg masak baca buku teruus"

"pacaran sama buku aja yaa.. tiap hari baca buku terus"

"awas lho kalok kepinteran gak ada yang mau karena lu nglebihi cowok"

____________________

kata-kata mereka yang selalu dikepalaku. dan selalu merendahkanku rasanyaa seperti pecahh..
Terkadang ucapan mereka bagaikan peluru yang menghantam jantung dengan sepersekian detik peluru dilepaskan, benar sekali kehidupan ini tidak seperti kisah dongeng yang selalu bahagia, tapi akankah aku masih tetap percaya keajaiban akan datang dengan sendirinya?

Sering sekali menangis dikamar dan putusanku untuk mengurung diri dirumah membuatku semakin takut untuk bertemu dengan orang baru.. yang satu-satunya mengenal diriku hanyalah Kemala.



Bersambung  ke part 2

Jangan lupa vote yaa :)


Jodohku Cinta PertamakuWhere stories live. Discover now