Prolog

54 8 2
                                    

Dear diary for god☀️

I wish I love you so much...
God berikan aku malaikat yang akan membebaskan diriku dari kehidupan hina ini. Berikanlah aku kekuatan, dan seseorang yang akan membimbing diri ini menjadi gadis yang baik dan kuat, aku tak sanggup lagi selalu menangis. Melihat mereka yang melihatku menyeramkan seperti mengintai. Sungguh Tuhan yang aku cintai Berikanlah seseorang yang mengisi hati dan jiwaku
Menjadi pelengkap hidupku, dengan segala keterbatasan yang kumiliki. Dan mengubahku menjadi seseorang wanita tangguh, bukan pengecut dan pecundang yang lari di medan perang.

Tuhan terimakasih ❤️
Dariku
Widiana Tunggadewi

****

Derap langkah kian menggema ketika aku duduk dikursi kayu tepat dibawah tangga dengan lantai yang mengkilap. Bangunan yang otentik khas rumah joglo itu membuat rasa yang begitu indah, dan memberikan kesan  sederhana khas orang jawa. Banyak tumbuhan disekitar rumah memberikan kesan asri, rindang, dan sejuk. Seperti dibawa ke tempo dulu.

 Tiba-tiba buku yang kugenggam untuk dibaca raib entah kemana bukan karena ulah mahluk astral, tetapi seseorang yang aku kenal yaitu kemala. "Wi, kemana aja sih kamu aku cari-cari dari tadi gak ada-ada ternyata kamu disini"dengan nada membentak.

Aku tahu dia pasti marah melihatku sedang membaca buku dirumah wajar saja kami akan pergi ke suatu tempat. Karena kemala akan segera wisuda jadi kita memutuskan untuk pergi ke salon untuk fitting kebaya.

"Bentar-bentar nih, aku lagi pw " jawabku

"Kamu ini gimana sih ... Temen lagi sibuk nyari kebaya sini sono, malah enak-enakan disini. Dasar.."kata kemala dengan ketus. Jika mala sudah begitu maka gak ada kata lain selain mengikuti maunya.

"Oke deh, ayook"jawabku malas.

Kemala adalah sahabatku sejak kecil. Dia baik walaupun sering marah-marah gak jelas, dan cerewet. Dia kebalikan dari diriku, aku sangat pendiam dan mungkin tidak banyak kata yang meluncur ketika bertemu dengan banyak orang, karena kejadian itu yang membuat & menambah luka batinku. Sekarang aku lebih suka mengurung diri dan tidak suka membuka diri dengan lingkungan sekitar, aku lebih menyukai keheningan tidak banyak bicara dan mendengar orang bercerita, hanya saja sekarang aku terjebak zona nyaman dalam hidupku, entah bagaimana akhirnya masa depanku dengan tidak banyak teman, dan lingkungan yang tertutup. Walau aku pendiam dan tenang terkadang aku--

Jodohku Cinta PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang