"Iya, kan mau nembak kamu."

"Ih, jangan! Entar aku mati."

"Duh. Lucu deh. Jadi makin sayang."

"Hehehe, tapi aku gak sayang."

•••

See?

80% cowok di Kota Bandung mengenal cewek yang namanya Binar. 20% lainnya terdiri dari bapak-bapak dan bocil-bocil yang kurang update, makanya mereka gak kenal cewek itu.

Diah Binar Batari, remaja dengan parasnya yang manis itu mampu menarik perhatian cowok lain hanya dengan sekali tatap. Ketenaran Binar berawal sejak kakaknya menjabat sebagai ketua club motor Vespa bernama FF community yang sudah ada sejak tahun 1993 di Bandung.

Ini bukan tentang geng motor mereka, melainkan tentang kisah sang adik ketua geng yang menjadi incaran para kaum Adam. Namun sulit menaklukan Binar karena kakaknya yang banyak disegani dan tak pernah membiarkan anak-anak cowok modelan buaya darat mendekati adik bungsunya. Namun karena sifat humble Binar membuat mereka punya celah untuk dekat dengannya.

Binar perempuan yang ceria dan selalu baik ke semua orang, ia tidak pernah membeda-bedakan siapapun yang ingin bergaul dengannya. Binar selalu membuka kesempatan semua cowok agar bisa mengenalnya lebih jauh. Walau pada akhirnya yang cowok-cowok itu dapatkan adalah penolakan dari ungkapan hati mereka.

"Kita udah sejauh ini, kapan kamu mau nerima aku, Nar? Gantung aku terus, entar mati," tanya cowok dihadapannya.

"Aku pikir kita cuma teman?" tanya Binar sambil mencomot kentang gorengnya.

"Aku gak bisa. Aku pengen hubungan yang jelas, Binar. Kamu juga suka aku kan?"

Binar mengangguk. "Iya. Aku suka kamu," ucapannya menggantung.

"Tapi hanya sebatas teman. Gak lebih."

"Hah?"

"Gak semua perasaan suka itu harus berakhir jadian, Ge. Dan juga... selama ini kamu hanya sebatas teman baik bagi aku, Geo."

"Kamu juga tau kan, aku itu orangnya kayak apa? Punya banyak teman cowok, semuanya dikira pacar. Padahal kan cuma temen," lanjutnya lagi.

"Iya, tapi..."

Binar berbisik. "Di tambah lagi kakak ku kayak gengster, emang kamu gak takut? Masuk rumah ku aja, usus mu bisa diolah jadi boba sama Kak Tari."

"Apalagi kalo Kak Pilar tau kamu pernah jadi pemake, pasti langsung direhabilitasi."

"Itu masih mending, kalo kakak aku, Karim sampai tau kamu deket aku. Bisa langsung dibantai kamu sama kawanannya, mau begitu?"

Geo bergidik ngeri. Ia tidak mampu menjawab. Sepertinya cowok itu bingung.

Seseorang menelfon Binar. Sekilas ia melihat nama yang terpampang di layar ponsel itu, setelahnya pandangannya kembali terangkat menatap wajah melas laki-laki yang duduk dihadapannya saat ini.

"Sorry, ya? Aku harus pergi sekarang, aku ada janjian sama cowok lain. Dahh!" Binar keluar dari kafe itu, meninggalkan cowok yang baru saja ia tolak secara halus dengan alasan 'sebatas teman'.

"Anjir! Kena ghosting gua!"

"Anjir! Kena ghosting gua!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hollaaaa!!!

Welcome to my story guyss :^

Enjoy aja ya bacanya, gak usah tegang. Ini cerita ringan kok, wkwkwk.

Anyway, kalian tau cerita ini dari mana?

Apa yang buat kalian tertarik sampai pengen baca cerita ini?

Jangan berekspektasi tinggi dulu yang gaess. Takutnya mengecewakan. But, I'm trying to make you satisfied with this story.

So, tetep dukung aku dan cerita ini, yaa bestiii.

Aku saranin kalian baca 3—5 part dulu sebelum mutusin lanjut apa enggak. Tapi balik lagi ke pilihan kalian masing-masing hihihi.

Makasih :3

Next part!


⬇️⬇️

BINARYASAWhere stories live. Discover now