Anak Brandalan |9

123 45 10
                                    

Jangan lupa buat votenya!-

Happy reading ✨

---

Mata Regan masih belum berpaling dari Karin. Ia terus menatap kepergian Karin. Lalu teman-teman Arya pun juga ikut berpamitan untuk pulang duluan, karena mereka tau apa yang akan terjadi sekarang!

Setelah mereka semua akhirnya pergi dan meninggalkan mereka berdua sendirian, Arya lalu menyeret tangan Anka untuk pergi mengikutinya.

Dan.. sampai lah mereka di parkiran sekolah yang terlihat sepi tidak ada siapapun disana, termasuk satpam. Karena mungkin satpam juga masih mengunci beberapa pintu kelas disekolahan ini untuk mencegah kemalingan, karena fasilitas di sekolah ini pun tak main-main.

Arya menatap lekat-lekat wajah Anka. Anka yang merasa risih akan hal itu langsung angkat bicara. "Mau ngapain kita kesini?"

Arya mendengus kesal mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan Anka. "Lo pura-pura lupa atau.." ucapannya terpotong karena Anka.

"Enggak kok gue nggak lupa!" Sergah Anka.

"Terus, apa jawaban Lo?" Ucap Arya sambil mengangkat satu alisnya.

Anka menghela nafas kasar.
"Kalo gue ngomong enggak, Lo pasti gak bakalan ada habis-habisnya buat terus terusan desak gue buat ngomong iya!"

"Terus?"

"Iya!"

"Iya apanih? Iya ditolak atau iya.." ucapannya terpotong saat suara cempreng milik Anka kembali bersuara.

"Diterima!" Ucapnya singkat padat dan jelas.

Seketika mata Arya membulat dan berbinar. Akhirnya, ia bisa mendapatkan apa yang ia mau!

"Oke! Kita resmi jadian!" Ucapnya diiringi dengan senyuman khas nya.
"Tapi, ada beberapa syarat yang harus Lo penuhi saat Lo pacaran sama gue!"

Mata Anka membulat sempurna. Didalam hati nya ia tak berhenti-henti untuk mengucapkan sumpah serapah untuk cowok brengsek yang ada didepannya ini.

"Lo udah dikasih hati malah minta jantung!"
"Apa belum cukup Lo dengan semua ini?"

"Belum!" Jawab Arya cepat
"Sebelum Lo mau Nerima semua persyaratan dari gue, gue gak bakalan cukup!"

Anka rasanya ingin sekali memutilasi cowok yang ada didepannya ini dan membuangnya jauh dari kehidupannya. Benar-benar menyebalkan!

"Oke, apa persyaratannya?" Ucap Anka tidak ikhlas.

"Yang pertama, Lo harus turutin semua permintaan gue! Yang kedua.. Lo gak boleh Deket-deket sama cowok, siapapun itu.. termasuk Varo! Udah simple kan?!" Ucap Arya dengan seringaiannya.

"Oke! Tapi gue juga punya persyaratan buat Lo!" Ucapnya cepat!
"Yang pertama, Lo gak boleh gangguin Varo lagi sekarang! Terus yang kedua.. gue mau Lo nggak bolos bolosan lagi dan sampe dipanggil ke ruang BK! Dan yang terakhir.. gue mau Lo gak ngerokok satu Minggu aja!"
Ucap Anka jelas.

Arya mengernyitkan keningnya. "Mana bisa gue nggak ngerokok! Dia itu candu gue! Mungkin bisa gue gak bolos, tapi kalo ngerokok gue gak bisa!"

"Yaudah kalo Lo gak bisa juga gak papa! Berarti gue juga gak bisa turutin permintaan Lo!" Ucap Anka lalu membalikkan tubuhnya.

Dengan sigap, Arya langsung mencekal pergelangan tangan Anka. "Oke gue bakal berubah dan gak ngerokok lagi! Tapi cuman untuk 3 hari!" Dari nada nya terdengar seperti tidak ikhlas.

Anka mengangguk setuju. Mudah-mudahan dengan tiga hari ini Arya bisa benar-benar berubah. Semoga Arya bisa berubah untuk selama-lamanya.

•••

"Kita ke restoran dulu ya. Gue laper!" Ucap Arya sambil mengelus-elus perutnya yang terasa lapar.

Anka tiba-tiba teringat dengan bekal yang ia bawa tadi. Seharusnya itu untuk Varo, tapi ia sedang Tidak mood sekali untuk menghampiri Varo, dan memberikan bekal nya seperti dulu.

"Dari pada ke restoran, mending makan bekal aku aja nih" ucap Anka sambil menyodorkan kotak makan nya ke arah Arya.

"Kok masih utuh? Kenapa gak Lo makan?"

"Tadi gue udah kenyang banget abis makan dari kantin"

"Oh! Jadi ini bukan bekal buat Varo?" Tanya Arya dengan nada mengintimidasi.

Anka mendengus pelan. Ia benar-benar ingin melupakan kejadian tadi pagi. Tapi kenapa sudah sekali?

"Bisa nggak.. kita gak usah bahas itu?" Ucap Anka dengan wajah cemberut nya yang terkesan sangat... Menggemaskan!

Arya tertawa kecil melihat tingkah Anka yang menggemaskan itu.

"Iya-iya! Yaudah gue makan ini aja!" Arya mulai membuka tutup kotak bekal itu. Dan seketika air liur nya berceceran karena tak tahan dengan makanan yang ada dihadapannya saat ini.

Sekarang, mereka berdua berada di dalam mobil Arya.
Arya menengok ke arah Anka.
"Terus Lo makan apa?"

"Gue udah kenyang tadi abis makan di kantin!" Ucapnya sambil membuang tatapannya keluar jendela.

Arya mulai melahap makanan yang ada di bekal Anka. Rasanya sangat nikmat dan enak. Andai saja, Anka adalah istrinya! Pasti ia akan setiap hari di masakan makanan enak seperti ini.
"Coba aja Lo jadi istri gue!"

Anka tersentak kaget saat mendengar perkataan Arya barusan. Anka saja masih belum memikirkan untuk menikah!
Lagian masih lama kali!

Segini dulu ya!-
Ini udah agak panjang kok😊

Jangan lupa buat vote dan komen nya;)
Terimakasih,

Anak Brandalan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang