Part 15

31.1K 4.2K 96
                                    

MAFIA BLOOD seperti namanya, mereka semua suka yang berbau darah. Mau itu darah hewan atau..

Darah manusia.

Ini bukan Mafia yang Areksa bangun, tapi ini milik dari Ayah Ricky. Pria paruh baya itu memberikannya dengan alasan agar Areksa bisa kuat.

Tentu, Areksa menerimanya setelah mendengar alasannya.

Areksa tidak ingin terlihat lemah lagi.

Awalnya anggota mafia blood tidak menerima dan tidak menyukai Areksa. Namun, saat Areksa berumur 15 tahun yang saat itu terjun ke dalam misi dan berhasil.

Mereka semua baru menerima dan menyukai Areksa. Walaupun saat itu Areksa sekarat karna melawan 30 bodyguard yang bersenjata.

Diketuai oleh Areksa sendiri, dan memiliki 5 anggota inti :

1. Frisal Anggara. Wakil dari Areksa.

2. Laluna Ambrita. Sekretaris Areksa sekaligus sahabat perempuan satu satunya Areksa.

Laluna adalah anak dari salah satu orang kepercayaan Ayah Ricky. Dan ingin masuk ke mafia blood saat tau bahwa Leadernya perempuan.

3. Rafa Adijaya. Pengatur strategi dalam misi.

4. Satria. Hacker.

Tak punya marga. Karna Satria hampir sama dengan Areksa. Dibuang ke panti asuhan.

5. Antariksa Adijaya. Saudara dari Rafa. Mereka berdua masuk ke mafia blood karna keinginan dari orang tua mereka.

Umur mereka semua memang lebih tua dari Areksa. Namun, mereka tetap menghargai Areksa sebagai atasannya.

Walaupun Areksa tak ingin di anggap sebagai ketua maupun bos.

Meski umur mereka yang terbilang sudah dewasa tapi wajah mereka tetap masih cocok untuk memakai seragam sekolah. Apalagi Antariksa, yang selalu di goda oleh Areksa.

****

Ariska terbangun saat merasakan dingin di sekujur tubuhnya.

Ternyata, seseorang menyiramnya dengan air garam membuat luka dilengan dan telapak tangan Ariska terasa pedih.

Gadis itu menangkap sosok Ayah Ardian, Bunda Ara, Mama Lita, Ratu dan Arion.

"Nyenyak tidurnya nyonya?" sindir Bunda Ara yang sudah memegang pisau yang sangat tajam.

"Nyenyak dong." sahut Ratu yang tadi menyiram Ariska.

Mereka mengikat Ariska dan menutup mulutnya dengan lakban. Tak tau saja bahwa ikatan mereka sangat gampang Ariska lepaskan.

Ariska memang sengaja tak menggerakkan tangannya meski ikatan itu sudah lepas. Hanya ingin tau apa yang akan dilakukan para penghuni neraka ini.

Arion maju dan menatap wajah Ariska dari dekat, lalu mengeluarkan sebuah belati kecil dan menggoresnya dilengan Ariska yang saat itu terkena tusukan gunting.

Awalnya ingin melihat ekspresi Ariska yang meringis. Namun, kenyataannya, Ariska hanya menampilkan wajah datarnya.

Arion dengan kasar membuka lakban Ariska. Tapi tetap saja, tak ada ringisan kesakitan bahkan sedetikpun.

Laki laki remaja itu, menggores lengan Ariska yang satunya dan memperdalam goresannya.

Ariska sama sekali tak meringis.

ARISKA OR AREKSA?Where stories live. Discover now