BAB 2. 1965

96 34 4
                                    

Jarak antara rumahku dengan kampus tidaklah terlalu jauh, bahkan bisa kutempuh dengan berjalan kaki selama sepuluh menit saja.

Aku selalu pulang pergi dengan jalan kaki, bahkan aku jarang naik kendaraan umum maupun pribadi, hanya sesekali jika pergi bersama-sama temanku saja.

Aku memang senantiasa hidup hemat dan sebisa mungkin menekan pengeluaran bulananku agar tidak membengkak, namun bukan berarti aku tidak menikmati masa mudaku.

Sesekali aku juga pernah pergi jalan-jalan dengan para temanku. Walaupun tidak sering. Ya intinya aku masih menikmati masa mudaku dengan baik.



Berjalan menuju perpustakaan kampus seakan menjadi hal yang menyenangkan bagiku, aku suka melihat barisan pohon rindang yang ada di kanan kiri jalan, serta gedung-gedung tinggi di sekitar kampusku.

Jika melihat ke depan, gedung perpustakaan kampusku yang terlihat besar dan megah, seakan menjadi pemandangan yang mencolok.

Bisa kukatakan jika kau berjalan menuju perpustakaan kampusku, kau seperti menuju sebuah istana, sebelumnya kau harus melewati kebun indah dengan pohon besar di sepanjang jalan, memang tidak sama persis namun kau tetap masih dapat merasakan suasananya, aku dapat menjamin itu.



Tiba di depan perpustakaan, aku melihat seorang pemuda sedang sibuk memunggut kertas-kertas yang berhamburan di lantai.

Aku langsung membantunya, ikut memunggut kertas di lantai. Saat sudah tidak ada kertas di lantai, aku menyerahkan kertas di tanganku pada pemuda berkacamata itu.

"Terima kasih." Ujarnya, aku pun mengangguk dan tersenyum.

Ponsel pemuda itu berdering, sepertinya ia mendapat panggilan telepon, aku berlalu meninggalkannya dan masuk ke dalam perpustakaan.



Aku menyapa beberapa pengurus perpustakaan yang kujumpai. Hari ini aku tidak bekerja, karena hanya sebagai pekerja paruh waktu, tidak setiap hari aku bekerja.

Jika sedang bekerja biasanya hal yang aku lakukan seperti membersihkan perpustakaan, merapikan buku, terkadang membantu menyusun data-data pengunjung, dan lain sebagainya.

Aku bisa melakukan apa saja, sesuai yang di butuhkan. Aku selalu berusaha bekerja dengan baik dan maksimal agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan padaku ini.



Saat ini aku datang sebagai pengunjung bukan pekerja, aku ke sini karena ingin belajar untuk persiapan ujian saja, Perpustakaan Kampusku kali ini pun nampak tidak ada bedanya dengan biasanya, terlihat seperti hari-hari sebelumnya saat aku berkunjung ke sini.

Tidak ada hal istimewa apapun.

Sebagai Mahasiswi Jurusan Sejarah, tentunya aku akan langsung menuju lorong buku bagian sejarah.

Rasanya tas yang ada di bahu kananku terasa lebih ringan. Aku memeriksa tasku, ah sial, pantas saja tasku lebih ringan, aku hanya membawa buku catatan saja, pasti ponsel dan dompetku tertinggal di kamar.

Setelah pulang kuliah aku memang mampir ke rumah terlebih dahulu untuk istirahat sejenak, lalu pergi ke perpustakaan.

Aku menimbang-nimbang apakah aku harus pulang saja? Karena aku juga tidak membawa dompet yang terdapat kartu perpustakaan di dalamnya, aku jadi tidak bisa meminjam buku.

Atau tetap di sini? Lagi pula aku membawa buku catatan, bisa tetap belajar di sini, walaupun tidak bisa meminjam buku dan membawanya pulang.

Setelah kupikir-pikir lebih baik aku di sini saja. Tujuanku ke sini untuk belajar jadi lebih baik aku langsung mencari buku yang bisa menjadi sumber bahan belajarku dan mencatat hal-hal penting yang terdapat di dalamnya.

30 Juli (On Going)Where stories live. Discover now