1.20

900 98 11
                                    

Seminggu kemudian Xiao keluar dari rumah sakit dan melanjutkan packingnya secara bersamaan. "Lo habis keluar, tidur dulu kek. Kerja mulu.." jawab Venti sambil membawa kotak berisi barang pecah belah.

"Ga." "TIDUR GBLG!" seru (Y/n) sambil mendorong Xiao ke kasur. "Eeyy (Y/n) mulai nackal ya bund.."

"Ven, gw jahit mulut lo." "S-siap komandan."

Xiao dan Zhongli speechless melihat (Y/n) marah. Venti yang pecicilan aja langsung diem, padahal biasanya malah berulah. "Btw, masih ada waktu 2 minggu an pas libur. Yakin nih gamau jalan?"

"Halah Venti mah gabut doang. Lunasin utang lo ke Diluc aja gimana?" tanya (Y/n) sambil melempar bantal Xiao. "Tehe! Li, gimana kalo kita libur ke vila lo aja?"

"Aku harus belajar buat ujian masuk universitas.." Kemudian Zhongli dan Venti membicarakan tentang PTN, Xiao yang habis minum obat rebahan di sofa dan lama-kelamanan Xiao ketiduran sendiri.

Xiao terbangun karena suara pintu apartnya. "Siapa?!" Kemudian dia melihat Tatang dan Scara nyelonong masuk. "Numpang makan ges hehe."

"Zhongli masak nih?" tanya Childe sambil mengintip panci di atas kompor. "PLS GW DAH NUNGGU 4 JAM!" kata Venti ga sabar. "Untung Xiao nyetok jajan, mayan bisa ngeganjel perut."

"... Lo.makanin.almond.tofu...ku?" "Ehe!" Xiao siap memukul Venti, tetapi ditahan oleh Zhongli dan Tatang. Kecil-kecil cabe rawit - Shoo.

"Udahh.. Nanti gw bikinin, ok?" Xiao pun menjadi tenang dan kembali duduk di tempatnya. "Hm."

Zhongli pun meletakkan panci masakannya di meja, mereka pun mulai makan bersama.

"Btw. Habis ke Liyue, lo mau ke mana?" tanya Venti sambil menyantap masakan Zhongli pelan-pelan. "Ke Inazuma. Di Tatarasuna atau di Inazuma city." jawab Scaramouche.

"Lah anjir bukannya kalian rival? Napa ngasih tau rencananya?" tanya (Y/n) binggung.

"Ohh.. Jadi, sebelum ada negara-negara di Tevyat, katanya ketujuh pendiri ini kerja sama. Tapi kan Mondstadt sama Liyue udah lepas tanggung jawab, jadi digantiin sama yang orang lain. Karna persamaan itu, Mondstadt sama Liyue deket. Sebagai ganti lepas tanggung jawab kita, kita geraknya di balik layar."

"Nah sekarang kan penerusnya gw sama Zhongli. Kita sering tuker-tuker an info, atau bahkan kerja sama. Lagian, gw tau kalo Fatui tau kalo Liyue sama Mondstadt itu deket, tapi ga deket sama negara lain.."

"Lah nenek moyang kalian yang ndiriin? "tanya (Y/n) sus." Kalo Zhongli Liyue, kalo gw lebih tepatnya memperjuangkan Mondstadt. "

"Lah ngapain juga lepas tanggung jawab? Bukannya enak tuh kalian bisa keluar negri kapan aja, duit ngalir terus, dapet kekuasaan.." "Mondstadt itu kota kebebasan. Kalo warganya bebas, kenapa gw ga bisa?"

"Aku yakin kalau Liyue bisa berkembang tanpa pendirinya."

Setelah mendengar jawaban mereka berdua, Venti pun melanjutkan topik Inazuma yang tertunda.

"Eh lo tau ga, temennya temen gw ilang lo! Katanya temennya habis nantangin doi karna ga setuju sama kebijakan pemerintah." Venti pun menceritakan Kazuha dan temannya, Tomo. Zhongli dan Scaramouche bertukar cerita tentang Dekrit yang diadakan di Inazuma.

"Lah anjir, Tomo gebetannya Kazuu? Kok mencurigakan?" "Mencurigakan gimana?" tanya (Y/n) ke Xiao.

"Tomo itu badannya gede, aneh aja kalo dia ilang tiba-tiba. Tapi waktu Kazuha datengin rumahnya, Tomo bener ga pulang."

Makan malam itu berakhir dengan beberapa cerita tentang Inazuma dan betapa garangnya Baal. Kemudian (Y/n) dan Zhongli mencuci piring kotor, lainnya menggabut bersama. "Btw, Scara kok tau banyak tentang Baal?" tanya Childe sambil login ML.

𝓡𝓮𝓭 𝓢𝓽𝓻𝓲𝓷𝓰 Where stories live. Discover now