04

475 234 341
                                    

Yoora merapikan seragamnya yang sedikit berantakan akibat aksinya tadi, seketika ia merasa haus, jadi ia memutuskan untuk membeli minuman di kantin, eh sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoora merapikan seragamnya yang sedikit berantakan akibat aksinya tadi, seketika ia merasa haus, jadi ia memutuskan untuk membeli minuman di kantin, eh sebentar... kantin ada dimana? :"). Yoora mengembuskan napas kasar, "Ais mana gue ga bawa minum lagi, males banget mau nanya ke orang lagi." ujarnya merutuki dirinya sendiri.

Tiba-tiba ada yang memegang bahunya dari belakang, Yoora pun tersentak lalu secara spontan berbalik melihat siapa pelakunya. Ia pun mengembuskan napas lega, setidaknya bukan tiga laki-laki idiot itu, batinnya.

"Yoora kok lo ngos-ngosan gitu? Lo abis dari atap kan? Kenapa? Lo dikerjain TTM (The Trouble Makers) ya?" tanya seorang siswi yang kalau tidak salah namanya tadi adalah Hyeri.

"Mmmm lo...hye.. hyer... hyer siapa tadi?" tanya Yoora memastikan. "Hyeri, gue Hyeri." jawab Hyeri. "Ngga kok, gue ga dikerjain TTM, cuma sedikit debat aja hahaha." jelas Yoora dengan entengnya.

Kening Hyeri pun berkerut, otaknya mulai bekerja keras, bagaimana bisa gadis ini mengatakan ia "hanya" sedikit berdebat dengan TTM menggunakan nada setenang itu yang diikuti dengan tawa. Ia mulai bertanya-tanya bagaimana sebenarnya sosok seorang Yoora ini.

"Eh Hyeri, ngomong-ngomong kantin dimana ya? Gue haus sumpah." tanya Yoora setelahnya. "Ohhh ayo gue temenin." ujar Hyeri sambil menarik tangan Yoora untuk dibawa ke kantin. Setelah membeli sebotol air mineral, Yoora pun langsung meneguk habis air itu karena haus yang sudah mengganggunya dari tadi.

"Ummm Yoora, kita bisa temenan ga?" tanya Hyeri tiba-tiba, membuat Yoora yang masih menghabiskan air mineral itu sedikit tersedak. "Uhuk.. Apa?! Temen? Umm gimana yaa, ntar lo nyesel jadi temen gue hahaha." jawab Yoora dengan nada terkejutnya.

"Lah kenapa nyesel? Emang lo orang jahat ya?" tanya Hyeri asal. "Ngga gitu juga hadeh, cuma yaa gue rada nakal gitu, rada? Umm keknya bukan rada lagi deh, ah pokoknya nakal aja gitu." jelas Yoora berbelit-belit.

"Nakal ngerokok gitu ya?" lanjut Hyeri. Yoora pun langsung membulatkan matanya, dari mana dia tau? Bisa gawat ini, batinnya.

"Lo tau dari mana? Lo liat ya tadi? Ya gitu deh makanya gue saranin ga usah temenan sama gue." jelas Yoora.

"Umm ga kok gue ga liat, tapi lo masih bau rokok makanya gue tau. Lagian gapapa sih, karena gue gapunya temen jadi mau ya temenan sama gue? Hehe." jawab Hyeri.

Yoora yang baru menyadari jika aroma rokok masih melekat pada tubuhnya pun menepuk keningnya, astaga gue lupa, batinnya. "Ehem masih bau ya? Maap ya, okedeh lo temen gue sekarang. Tapi kenapa sebelumnya lo ga ada temen?" tanya Yoora.

"Hmmm di sekolah ini murid-murid pada make sistem kelompok sejenis geng gitu, jadi ya ga ada yang mau ngajak gue karena katanya gue terlalu cupu dan ga selevel sama mereka." jelas Hyeri.

"Lah? Apaan, jangan-jangan lo juga korban bullying ya?" tanya Yoora semakin penasaran. Ia sebenarnya tidak mengerti pada dirinya, ia bahkan baru mengenal Hyeri namun sikap dinginnya seperti tidak berlaku untuk gadis itu, ya walaupun memang sebenarnya Yoora bukan gadis yang dingin. Ia pun bertanya-tanya mengapa dengan mudahnya ia menerima Hyeri sebagai temannya, tapi ya sudah lah semoga ini tidak merepotkan nantinya.

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang