3

599 191 905
                                    

"Lah, Papah mau kemana?" tanya Winnie yang melihat Papanya berpakaian rapih dan membawa beberapa koper.

Winnie baru ingat kalau hari ini adalah jadwal keberangkatan Papa ke Afrika. Taksi yang dipesan Papa juga sudah tiba.

"Mah, Papa beneran berangkat?" tanya Winnie.

"Iya tuh."

"Tapi kan—"

"Itu bohong, tadi Papa liat di Tv itu Tawuran antar warga."

Ya semoga aja deh, kan emang di PIK itu sering tawuran.

Masa iya tawuran gigit-gigitan gitu?

Winnie bergidik ngeri ketika mengingat perempuan yang hampir mengigitnya. Ia langsung membuang pikirannya jauh-jauh dan berusaha berfikir positif.

Sebelum berangkat, Papa mencium Mama dan Anak-anaknya. Lalu ia melambaikan tangannya dan berangkat.

Setelah Papa pergi, Mama masuk di ikuti Anak-anaknya.

"Mah, kita makan apa?" tanya Winnie.

"Ga kenyang tadi abis jajan di PIK?" tanya Mama yang di jawab dengan gelengan kepala.

"Boro-boro kenyang, panik yang ada."

...

Malam telah tiba. Seperti biasa Mereka semua menonton TV bersama sambil makan malam. Padahal Mereka memiliki meja makan, tetapi Mereka lebih suka makan sambil menonton TV.

"Pemirsa, telah terjadi kericuhan di Bandara Soekarno-Hatta. Sekarang Kami telah tersambung dengan reporter Andi di Bandara Soekarno-Hatta."

"Andi, bagaimana dengan suasana di Bandara Soekarno-Hatta?"

"Ya seperti yang Anda lihat, di sini terjadi kericuhan. Banyak pertumpahan darah di sini seperti yang Anda lihat."

"Whuaa."

"Maaf ada apa Pak?"

Tiba-tiba Reporter Andi tergigit lalu siaran hilang.

Mama, Winnie dan Adik-adiknya langsung tersedak. Mereka langsung buru-buru menyambar segelas Air minum yang ada di dekatnya.

"Jangan-jangan, beneran ada Zombie?" tanya Leon yang masih memegang gelas. Ia beralih mengambil remote TV lalu menekan tombol Power untuk mematikan TV.

"Terus Papa gimana?" tanya Cia.

"Coba deh Ci telpon Papa." Winnie sambil memberikan Ponselnya kepada Cia.

Cia langsung menerima Ponsel Winnie, lalu ia menelpon Papa melalui Aplikasi WhatsApp.

"Papa Off," Cia sambil menunjukkan tulisan 'Calling'

"Yah, coba telpon pake pulsa." Winnie.

Mama menelpon Papa dengan Ponselnya.

Nuuuut.....

Nuuuut.....

Nuuuut.....

Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.

"Ga aktif nomornya." ucap Mama sambil mematikan Panggilan.

"Ck, semoga Papa ga kenapa-napa."

"Aamiiin,"

"Dah, mending pada tidur gih." Mama sambil mengambil piring-piring bekas makan Anak-anaknya.

"Kayaknya Kita ga bakalan bisa tidur nyenyak, nih."

ZiYA (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt