1

1.7K 266 1.2K
                                    


Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terjadi kesamaan tokoh, latar atau alur, mungkin itu hanya kebetulan yaaa.

Happy reading.



Winnie.

Seorang Perempuan yang tengah duduk di sofa sambil menonton serial Drama di Tv nya. Ia benar-benar sedang menikmati kegiatannya itu.

"Kak," panggil Adiknya bernama Reyno.

"Hm?"

"Eno sama Cia mau beli jajanan Korea."

"Terus?" tanya Kakak nya tanpa melirik sedikit pun.

"Anterin yuk ke PIK."

"Ogah, jalanan licin abis ujan No."tolak Kakaknya.

Adiknya pun mulai merengek. Hal ini membuat Kakak nya jengkel.

"Ya udah ayuk, ambilin jaket gua dulu."

"Yeyy, ayuk Cii." Reyno sambil berlari ke dalam Kamar Kakaknya untuk mengambil jaket milik Kakak pertamanya itu.

Setelah selesai meminta uang dengan Mamanya, Mereka pun memakai jaket.

"Ga usah ikut sih, No." Winnie—Kakak Pertamanya.

"Tauu,dasar bocah kemana-mana ngikut!" kali ini Kakak ke tiganya-- Cia yang melarangnya untuk ikut.

"Ah, Eno mau ikutt."Reyno langsung duduk di motor.

Mau tak mau, Winnie harus membawa Adik bontotnya itu.

"Dahlah," Winnie menstater motornya lalu berangkat.

Setelah kurang lebih 10 menit, Mereka sampai di PIK. Suasana di PIK sangat ramai, padahal habis hujan.

"Di mana jajanannya?" tanya Winnie.

"Masih lurus lagi." ucap Cia.

"Buset, rame banget." ucap Winnie yang melihat antrian penuh di tempat yang mereka tuju.

"Gua tunggu di motor aja dah."

"Ya ilah, mageran banget jadi Kakak."keluh Cia.

"Gua bukan mager, gua pengep kalo rame-rame kayak gitu." tutur Winnie.

Cia langsung mengajak Reyno jajan.

"Tuntun Adeknya!" teriak Winnie yang langsung mendapat tatapan dari beberapa orang.

Sudah lebih dari 15 menit, Winnie mulai bosan. Untuk menghilangkan rasa bosannya, ia membeli Es krim.

Uhuk uhuk...

Uhuk uhuk...

Semua orang tertuju pada seorang perempuan yang sedang batuk-batuk.

Perempuan itu masih terus batuk-batuk. Winnie menghampiri Perempuan itu, lalu ia memberikan sebotol Air minum yang ia beli tadi.

"Ni Mba, minum dulu." Winnie sambil menepuk-nepuk pelan punggung Perempuan itu.

"Ma-maaf." lirih Perempuan itu.

Tiba-tiba Perempuan itu kejang-kejang dan pingsan. Winnie kembali lagi berniat menolong Perempuan itu. Ia merogoh inhaler yang ada di kantungnya, lalu ketika ia keluarkan orang-orang berteriak histeris.

Winnie merasa aneh, karena Perempuan itu matanya menjadi putih, pupilnya mengecil. Ia pun langsung menjauh dari Perempuan itu.

Perempuan itu ingin menggigit lengan Winnie. Menyadari hal itu, ia langsung menyupel mulut perempuan itu dengan Es krim yang ia beli tadi.

ZiYA (END)Where stories live. Discover now