20. | Not Okay

344 86 21
                                    

Hanya ada kesunyian dalam ruangan kerja ini. Bahkan orang yang ada di dalamnya hanya terdiam merenung tanpa melakukan pergerakan apapun. Itulah Yeonjun, pemuda itu sudah lebih dari 30 menit hanya diam saja.

Matanya terus memperhatikan sebuah kotak kecil berwarna merah di tangannya. Sebuah memori beberapa jam lalu kembali berputar di kepalanya.

Beberapa jam yang lalu...

"Siapa kau?"

Yeonjun terdiam kaku melihat seorang lelaki paruh baya yang sekarang menatapnya dengan tatapan sengit. Dia adalah Ayah dari Hana sendiri. Yeonjun hanya bisa tersenyum kaku membalas pernyataan pria itu.

"Hana, coba jelaskan sekarang. Siapa dia?" Titah sang Ayah.

Hana sama bingungnya sekarang, gadis itu tidak tahu harus melakukan apa bahkan ketika sang Ayah sudah mengetahuinya. Hana menggigit bibirnya mencoba mempersiapkan kata-kata yang akan dia jelaskan. "Ayah, dia adalah Choi Yeonjun" Ujar Hana sambil melirik Yeonjun yang sedang menunduk di hadapan pintu.

"...dia adalah kekasih ku" Sambung Hana. Mendengar itu, Yeonjun menegakkan kepalanya melirik Hana sesaat. Gadis itu mencoba mengatakan pada Yeonjun bahwa semua akan baik-baik saja.

Pria paruh baya itu memperhatikan penampilan Yeonjun dari atas sampai bawah, lelaki itu tampak formal dengan pakaian Jas hitam serta baju kaus putih sebagai pemanis penampilannya. "Sudah berada lama kalian pacaran?" Tanya sang Ayah.

Hana tersentak mendengar pertanyaan itu, Hana pikir sang Ayah akan langsung mengusir Yeonjun tanpa mau mendengar penjelasannya dahulu. Gadis itu melirik Yeonjun sejenak sebelum menjawab sang Ayah. "Kurang lebih sudah hampir....1 bulan" Jawab Hana.

Terlihat sang Ayah menghela nafas. "Putuskan hubungan kalian segera, atau Ayah akan mengakhiri sendiri dengan cara Ayah," Sontak Hana dan Yeonjun terkejut mendengarnya.

"Tapi Ayah..."

"Sudah Ayah bilang kau harus menikah dengan Hyunjin, Hana," Potong sang Ayah.

Hana menunduk dalam, "Bagaimana bisa Ayah melakukan ini padaku?!" Tidak bisa, Hana sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan sang Ayah. Gadis itu sudah terlalu banyak mengalah, bahkan untuk dirinya sendiri.

Sang Ayah menatap tajam pada Hana, "Jaga sopan santun mu, Gong Hana. Jaga ucapan mu pada Ayah mu sendiri"

"Bagaimana bisa huh?! Apa Ayah tidak sadar kalau Ayah terlalu egois?! Ayah tidak pernah mempedulikan keinginan aku atau ibu sekalipun! Aku juga punya kehidupan yang ingin aku lakukan sesuai keinginan ku sendiri Ayah!"

Yeonjun terkejut melihat Hana begitu rapuh seperti sekarang, bahkan gadis itu sekarang menangis. Tangisan yang begitu jarang dirinya lihat dari sosok kuat seperti Gong Hana. Gadis itu seperti menumpahkan semua isi hatinya selama ini.

"Hana...Ayah lakukan ini juga untuk kehidupan mu..." Ujar sang Ayah lagi.

Hana mengusak rambutnya kasar, "Kehidupan ku itu punya ku Ayah, biar aku lakukan semau ku"

"Tidak, Ayah sudah terlanjur bekerja sama dengan keluarga Hwang, kau harus mengerti"

Yeonjun mengusak rambutnya kasar mengingat perdebatan di rumah Hana sebelumnya. Cobaan di hidupnya seakan datang silih berganti. Semulanya hanya mengkhawatirkan kondisi tubuhnya saja, namun itu tidak cukup.

Tangannya membuka isi kotak merah yang semula di genggamannya. Sebuah cincin silver cantik yang niat awalnya akan dia pasangkan pada Hana nanti siang. Namun sekarang, bahkan untuk bertemu saja mereka tidak bisa. Ayah Hana terlalu mengekang gadis itu.

BANGSAL 107 ✔︎ | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now