15. | Operasi

417 99 11
                                    

Singapore, 22 Februari 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Singapore, 22 Februari 2021

Selamat datang di negara metropolitan yang terkenal dengan patung singa setengah ikannya, Singapore. Berpijak di atas tanah modern yang serba canggih ini adalah mimpi semua orang.

Di sini, dimana semua orang menghabiskan waktunya bekerja, travelling, atau sekedar untuk liburan semata. Begitu banyak hal indah dan mengagumkan yang bisa dilihat di negeri ini. Sementara itu, seorang pemuda dengan perawakan tinggi turun dari taxi yang dia tumpangi. Bukan perasaan senang saja yang dia rasakan, melainkan campur aduk.

Choi Yeonjun, pemuda berusia 22 tahun itu sedari tadi hanya tersenyum kecut melihat sekelilingnya. Tak jauh berbeda dengan Seoul, Singapura juga merupakan kota yang sibuk. Jalanan tidak pernah sepi dan keramaian ada di mana-mana.

Helaan nafas keluar dari bibirnya sebelum akhirnya dirinya sampai pada tempat tujuan. Rumah sakit ternama di negeri ini, menjadi rujukan Yeonjun berikutnya. Dalam rumah sakit besar ini Yeonjun menaruh harapan tinggi. Berharap agar operasi berjalan lancar dan Yeonjun bisa kembali ke Seoul dengan sebuah berita gembira.

Senyuman manisnya terpatri pada pahatan wajahnya yang bisa dibilang hampir sempurna. Duduk di salah satu bangku tunggu yang ada di rumah sakit di temani sang sepupu, Choi Beomgyu. Sebelum akhirnya Yeonjun dipindahkan dalam ruang inapnya sendiri.

Berhadapan dengan sebuah pintu bercat putih, tawa renyahnya terdengar ketika melihat tulisan pada pintu yang melekat. "Nomor 107...lagi?" Harusnya Yeonjun pikir angka ini adalah angka keramat baginya? Pasalkan setiap kali dia pindah rumah sakit pasti di bangsal dengan nomor yang sama.

Di dalam bangsal hanya terjadi kesunyian semenjak Beomgyu izin keluar dengan tujuan mencari sebuah hotel untuk tempat menginap. Yeonjun hanya terdiam sembari melihat lampiran memori foto yang dia ambil bersama Hana di Seoul.

"Aku sudah sampai Hana-ya," Lirihnya.

Kekehan kecil terdengar keluar dari bibir Yeonjun sebelum akhirnya tergantikan dengan sebuah senyuman kecut. Disini, Yeonjun tidak tahu akan berapa banyak hari yang akan dia habiskan, akan berapa banyak kerinduan yang dia rasakan. Rasanya Yeonjun ingin mempercepat waktu agar mereka kembali bersama.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BANGSAL 107 ✔︎ | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now