18. | Silver Ring

317 87 15
                                    

Hana masih tidak habis pikir, bagaimana bisa sang ayah menjodohkan dirinya seperti ini? Hana tidak menginginkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hana masih tidak habis pikir, bagaimana bisa sang ayah menjodohkan dirinya seperti ini? Hana tidak menginginkannya. Terlebih mengetahui fakta bahwa dia dan Hyunjin sudah menjadi mantan kekasih seperti sekarang. Juga, bagaimana dengan Yeonjun nantinya?

Hana mengusap wajahnya kasar yang membuat Yeonjun di sampingnya menatap heran sang gadis, "Kau kenapa? Apa semua baik-baik saja?" Tanya Yeonjun terlihat khawatir.

Hana menunduk, dirinya tidak tahu harus apa untuk menjelaskan semua kejadian yang baru saja terjadi pada kekasihnya itu. Sementara dirinya diliputi rasa bersalah pada Yeonjun.

Hana menggelengkan kepalanya beberapa kali, "Tidak apa-apa. Hanya saja ada beberapa pekerjaan memumpuk yang belum sempat aku kerjakan. Aku sangat lelah saat ini," Bohong Hana.

Walaupun Hana berbohong, sepertinya Yeonjun tidak mengetahui itu. Buktinya lelaki itu tetap tersenyum dan mengelus jemari Hana yang di genggamnya. "Kau sudah bekerja sangat keras Hana. Saatnya kau beristirahat sebentar. Aku yakin pekerjaanmu tetap akan selesai. Yang hanya perlu kau lakukan adalah bersemangat dan istirahat sebentar," Ujar Yeonjun.

Hana tersenyum kecil, "Baiklah." Hana sekarang benar-benar merasa bersalah telah membohongi Yeonjun. Bagaimana bisa dia memberitahu yang sebenarnya terjadi pada pemuda ini nantinya?

Yeonjun menarik bahu Hana membuat gadis itu sempurna mendekap ke dalam pelukannya. "Hei, ayo pikirkan hal-hal lain," Seru Yeonjun.

"Seperti apa?"

Yeonjun tersemyum kecil. "Seperti masa depan kita nantinya? Kapan kita akan menikah? Berapa anak yang ingin kita punya? Atau semacamnya," Jawab Yeonjun.

Hana tertawa kecil menanggapi Yeonjun. "Aku belum sempat memikirkan itu Yeonjun," Balas Hana.

Yeonjun menatap Hana sejenak, "Jadi ayo pikirkan sekarang. Kita harus segera meresmikan hubungan ini pada jenjang yang lebih tinggi. Aku tidak ingin kau dambil orang lain duluan," Jelas Yeonjun.

Mendengar itu, senyuman Hana memudar. Benar, jika Hana ingin terus bersama Yeonjun maka gadis itu harus berjuang untuk mendapatkannya. Dia tidak bisa diam seperti ini saja. Sambil menatap wajah Yeonjun lagi, Hana berujar. "Baiklah, apa kau siap dengan itu semua?"

"Tentu saja!" Seru Yeonjun mantap. "Aku sudah mempersiapkan semuanya termasuk batin ku sendiri, hehe" Lanjutnya dengan kekehan.

Hana ikut terkekeh, "Kalau begitu, apa kau mau berhadapan langsung dengan orang tua ku?" Tanya Hana.

"Tentu saja!"

"Tapi, Ayah ku adalah orang yang sangat teliti menilai orang lho"

"Tidak masalah. Memang apa kurangnya aku? Sudah tampan, punya banyak uang, berpendidikan, mempesona lagi," Ujar Yeonjun memuji dirinya sendiri.

Hana tertawa sambil memukul dada Yeonjun pelan. "Sayangnya kau itu sangat sombong. Ayahku sangat tidak menyukainya"





 Ayahku sangat tidak menyukainya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BANGSAL 107 ✔︎ | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now