11. | Cousin

503 121 26
                                    

"Tidak sopan sekali! Sudah nabrak duluan main pergi saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak sopan sekali! Sudah nabrak duluan main pergi saja. Mentang-mentang pakai jas putih gitu? Ih!"

Pemuda berkaus putih itu mengomel sendiri karena salah satu orang yang menabraknya tapi tidak minta maaf dan lansung pergi begitu saja. Pemuda itu terus saja berjalan sambil mengomel hingga tak mempedulikan tatapan aneh orang-orang yang berada di dekatnya.

"Dokternya saja tidak sopan. Bagaimana bisa pasien-pasien di sini tetap nyaman? Mereka pasti terpaksa"

Ketahuilah, walaupun wajah yang menawan tapi siapa saja pasti aneh memilihat seorang lelaki yang terus mengomel sendiri tanpa sabab di sepanjang jalan. Tapi sepertinya lelaki itu tidak peduli sedikitpun. Kakinya terus melangkah menuju salah satu bangsal yang dia tuju.

"Apa benar di sini?" Lelaki remaja itu melirik sekilas ke arah ponselnya yang menampilkan sebuah room chat.

"Buka sajahlah," Tukasnya lagi.

Tangannya memegang kenop pintu dan membukanya lansung. "EYOOO SEPUPU KU TER——"








"HUAAA!! MATA KU TERNODAI!! MATA SUCI KU!!!"

Yeonjun dan Hana, sepasang sejoli itu sontak melepaskan ciuman mereka saat mendengar teriakan nyaring dari lelaki remaja itu. Hana merapikan kembali pakaiannya dan menjaga jarak dari Yeonjun. Sementara Yeonjun sudah sangat kesal karena kegiatannya selalu saja di ganggu. Sekarang ditambah dengan remaja ini lagi? Oh ayolah rasanya Yeonjun ingin pindah rumah sakit saja.

Lelaki remaja itu masih saja menutup kedua matanya dengan mengintip sedikit di sela jari-jarinya. "Ya! Hyung! Apa yang kau lakukan hah?!"

Yeonjun berjalan mendekat dan menjewer telinga adik sepupunya itu. Sementara yang dijewer hanya mampu meringis dan berusaha melepaskan tangan Yeonjun dari telinganya. "Kau ini ya...baru saja datang tapi sudah menghancurkan suasana saja," Omel Yeonjun dengan nada jengkel seraya melepaskan telinga sang adik sepupu.

Choi Beomgyu, pemuda 19 tahun itu mengerucutkan bibirnya melihat sang sepupu yang menatap tajam padanya. Sebelah tangannya mengelus-elus telinganya yang masih sakit dan memerah. "Ya mana ku tahu kau sedang berciuman di sini. Apa lagi bersama seorang dokter cantik," Balas Beomgyu seraya menatap Hana dengan senyuman manisnya.

Plak!

"Akh! Sakit Hyung!"

"Makanya matanya di jaga! Dia punya ku asal kau tau," Yeonjun bersuara dengan menekan setiap katanya pada Beomgyu. Seolah membuat Beomgyu mengerti bahwa Hana hanyalah punyanya seorang.

Beomgyu mendengus pelan. "Ck, Dokter bagaimana bisa kau menyukai lelaki seperti Choi Yeonjun ini? Kau pasti di pelet kan sama dia?" Yeonjun membulatkan matanya mendengar kata tanpa disaring dari mulut lelaki di depannya ini. Sementara Hana hanya terkekeh melihat mereka berdua.






BANGSAL 107 ✔︎ | Choi YeonjunWhere stories live. Discover now