_KEJANGGALAN💋_

1.4K 33 0
                                    


_Meski kami lahir dari rahim yang berbeda tapi dia tidak pernah memperlakukanku layaknya saudara tiri._

_Anggiana. _

Saat ini Caramel tengah bersiap untuk menghadiri sebuah acara pernikahan anak dari salah satu kolega bisnisnya dan mau tak mau ia harus menghadirinya. Meski banyak yang mengenal juga menghormatinya tapi Caramel merasa tak nyaman karena ia merasa berbeda dari yang lain.

Sebuah gelas wine tiba-tiba berada dihadapan Caramel disusul dengan munculnya sebuah wajah yang sangat ia kenali sedang memasang senyuman hangat. "Kau sudah dari tadi? Maaf aku baru menemukanmu." Ujar pria bermata biru jernih itu dan Caramel hanya balas tersenyum dan menerima gelas itu.

Keduanya menyatukan gelas dan meminum wine itu hingga habis. Keduanya berbincang hingga datanglah beberapa orang kearahnya yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga Bento pemilik acara.

"Ah malam tuan dan nyonya Bento dan selamat untuk kalian maaf aku tidak bisa menghampiri kalian karena kondisiku." Dengan ramah Caramel menyapa dan mengucapkan selamat juga penyesalan diakhir saat menyebutkan kondisinya.

"Malam tuan Millen ternyata kalian bersama, Tidak apa-apa Caramel melihat kau datang menghadiri acara putriku saja itu sudah cukup." Ujar Danu dengan wajah hangat dan bahagia memaklumi kondisi Caramel yang berbeda.

Caramel terkejut saat tiba-tiba Nayla plputri dari Danu memegang tangannya seraya mengucapkan terimakasih dengan wajah gembira. "Sekali lagi terimakasih Caramel sudah menghadiahkanku hal seistimewa itu."

Gadis yang duduk dikursi roda itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk. "Itu bukan hal besar Nayla dan aku senang jika kau suka." Balasnya lalu melihat kalung yang Nayla pakai dengan kristal batu merah delima yang sangat cantik namun sederhana.

Setelah berpamitan pada keluarga Bento akhirnya Caramel bernjak untuk pulang, dibantu oleh Millen yang ingin mengantarnya pulang sekaligus berbincang-bincang sesuatu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah berpamitan pada keluarga Bento akhirnya Caramel bernjak untuk pulang, dibantu oleh Millen yang ingin mengantarnya pulang sekaligus berbincang-bincang sesuatu.

Saat mobil hitam itu tiba dengan sigap Millen menggendong tubuh Caramel dengan mudah untuk memindahkan gadis itu masuk kedalam mobil sedang kan supirnya memasukkan kursi roda Caramel. "Thank you." Tukasnya dengan senyum seperti biasa.

"Caramel bisakah kau tidak terlalu sering tersenyum padaku? Aku takut akan jatuh cinta padamu nantinya."

"Ck kau ini selalu saja begitu, jika kita bersama bagaimana nasib Anggia nantinya?." Ujar Caramel lalu membenarkan posisi duduknya agar nyaman.

Millen terkekeh lalu mobilpun mulai berjalan meninggalkan area hotel, pria itu mengeluarkan ponselnya lalu membaca sebuah berita yang tak sengaja muncul. "Apa kau tidak menyesal sudah memberikan kalung semahal dan sejarang itu pada anak ruan Danu?."

"Tidak, karena aku bisa mendapatkan yang lebih dari kalung itu dan bahkan aku hanya tinggal memintanya saja padamu benarkan?." Kekehan Caramel terdengar didalam mobil yang disambut kekehan juga oleh Millen.

THE SECRET💋Where stories live. Discover now