24.RAVEL-ALUNA

Mulai dari awal
                                    

Apakah Ravel kehabisan kata-kata hingga lelaki itu hanya menjawab dengan kata 'gak papa'.

"Oke," jawab Aluna singkat.

Setelah itu tak ada percakapan lagi, Ravel yang sesekali curi-curi pandang pada Aluna dan Aluna yang masih memikirkan ada apa dengan Ravel.

Mereka sampai dimansion, gerbang terbuka otomatis setelah berhasil mendeteksi bahwa itu mobil tuannya, Ravel memarkirkan mobilnya digaris mewah lelaki itu, dia turun dan membukakan pintu untuk Aluna.

Ravel menggandeng tangan Aluna dengan lembut, bahkan dia menyamakan langkah kakinya dengan Aluna karena Ravel tau langkah gadis disampingnya ini sangat kecil untuk Ravel.

"Assalamualaikum," salam kedua orang itu.

"Waalaikumsalam."

"Akhirnya kalian sampai," seru salah satu Tante Ravel.

"Loh kenapa kumpul semua Bun?" Tanya Ravel heran, dia menggiring Aluna menuju salah satu singel sofa dan dia duduk di sampingnya.

(Tau gak si yang dikiri kanannya itu loh)

Tangan besar Ravel mengelus tangan kecil Aluna memberikan ketenangan pada gadis itu.

"Sayang mereka dari keluarga bunda dan itu dari keluarga ayah," jelas Nia.

"Mereka kesini ingin bertemu kamu," lanjut Atlas.

"Baiklah, dia yang duduk disamping Ravel adalah Aluna. Aluna putriku, aku sudah melakukan tes DNA dan hasilnya dia adalah anak kandungku yang hilang," jelas Atlas berwibawa.

"Dan aku akan mengumumkan sesuatu, mungkin ini akan membuat kalian sedikit terkejut terutama Ravel dan Aluna. Minggu depan mereka akan melangsungkan acara pertunangan, dan saya akan mengenalkan Aluna sebagai calon Ravel bukan sebagai putri tunggalku dari bunda kandungnya Aluna. Karena aku tidak ingin orang-orang tak bertanggung jawab menyentuh putriku!"

Aluna anak dari istri Atlas yang pertama udah meninggal karena melahirkan Aluna.

Semua orang disana kaget mendengar pernyataan dari Atlas, kecuali Ravel lelaki itu sempat terkejut tapi langsung merubah raut wajahnya menjadi tenang tapi tidak bisa di pungkiri bahwa dia senang.

"Dan ingat, selama kalian sudah tunangan kalian tidak boleh tinggal serumah!" Tegas Atlas dengan senyum miring miliknya.

"Sekali-kali ngerjain bocah setan gak papa kali," batin Atlas berseru.

Ravel shock begitu pula Aluna, wajah gadis itu berubah pucat saat mendengar pernyataan ayahnya. Hei? Dia tidak akan serumah lagi dengan Ravel? Bagaimana bisa?

"Ayah!" Bentak Ravel tak terima.

Enak saja dia orang pertama yang tau dan menemukan Aluna tapi kenapa dia dipisahkan dengan Aluna.

"Kamu masih bisa bertemu Aluna satu Minggu sekali, setiap hari Sabtu kamu jemput Aluna di mansion ayah dan hari Minggu malamnya kamu kembalikan Aluna kepada ayah!" Tegas Atlas.

"Yah?!"

"Terima gak terima kamu harus terima! Kalau kamu nolak berarti rencana pertunangan kamu dan Aluna Minggu depan ayah batalkan!"

Fuck off Atlas!

Ravel menatap ayahnya tak percaya, apa-apaan ini? Atlas gila? Ravel menatap bundanya dan sepertinya bundanya itu setuju dengan rencana Atlas.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang