08 - Strategi Dan Rencana

65 19 31
                                    

ANRASKA FOR ADREA


Vote comment vote comment.
Selalu tinggalkan jejak kalian ya guys.

Biar Bell makin semangat update nya...

Tenkyu.. Selamat membaca💜

----

Nggak asik lo.." ejek Endra pada Tiyo, salah satu anggota Dargoza. Mereka sedang berdebat soal permainan.

"Lagi males gue! Nggak usah maksa."

"PMS lo!" Tiyo langsung memukul kepala Endra, "Sakit anjir!"

"Nggak usah ngerengek kek cewek lo." kata Tiyo kemudian ia pindah duduk ke dekat Mahes yang sedang asik dengan epep-nya.

"Ehmm" deham Anras saat memasuki Markas besar mereka.

"Anras."

"Bang Anras."

Semuanya langsung berdiri saat mendapati sang Ketua sudah datang dan berdiri dihadapan mereka.

"Akhirnya lo datang juga Ras, lama banget lo kek cewek!" ujar Endra seenaknya.

Anras tak memperdulikan ucapan Endra,
"Semuanya udah pada kumpul?!" ucap Anras bertanya.

"Sebagian ada yang masih dijalan bang." ujar Jaguar menjawab.

"Genta juga belum kesini." tambah Endra memberitahu.

"Gue disini." Endra dan yang lainnya langsung melirik seseorang lagi yang baru saja datang berdiri tak jauh dibelakang Anras.

"Lambat lo."  cibir Endra.

"Gue punya cewek ya.. Yang perlu gue anterin, nggak kek elo, Jones." cibir Genta balik.

"Ngoahahahahaaa" tawa Mahes menggelegar disamping Jaguar.

Endra merogoh sakunya kemudian melemparkannya ke Mahes.

Mahes menangkapnya,"Permen cuy, mayan." senyumnya kesenangan, malah membuat Endra semakin emosi.

"Balikin woy permen gue!" kesal Endra.

"Udah, woy berhenti. Saatnya serius." ujar Jaguar sedikit berteriak.

"Tapi, permen gue itu!" ucap Endra sok sedih.

"Tinggal beli lagi, nggak usak kek bocah."
ucap Tiyo.

"Itu permen penghibur lara gue, balikin woy Hes," teriak Endra pada Mahes yang sudah membuka permen itu dan melahapnya.

"Upss, ketelen!" cengir Mahes.

"Ck- Bangke!"

Anras menghela nafas berat. Kok bisa ya, Anras berteman dengan mereka! Kesalahan apa yang pernah Anras buat hingga ia mendapatkan teman seperti itu!

"Kita mulai diskusi nya." intruksi Anras.

Anras langsung berjalan ke satu ruangan yang lebih besar. Ruangan khusus tempat mereka berdiskusi, menyusun strategi, dan tempat hal-hal penting lainnya. Karena hanya ruangan itu yang bisa mereka percayai bahwa tak ada telinga lain yang mampu mendengar diluaran sana.

ANRASKA FOR ADREAWhere stories live. Discover now