04 - Di Tolak

128 62 27
                                    

ANRASKA FOR ADREA


"Dia." Anras mulai beranjak dari tempat duduknya, berjalan menghampiri gadis itu. Iya gadis itu, gadis yang sudah menggerakkan badanya untuk menghampirinya.

Karena faktanya! Seorang Anraska Bastiaan Nalendra, tidak pernah menghampiri seorang wanita.
Karena biasanya, para wanita-wanita lah yang selalu menghampiri dan mendekatinya.
Namun, kali ini tidak.

"Woy Ras, lo mau kemana! Main tinggal aja!" teriak Mahes.

"Waduh, Anras mau nyamperin kita deh kayaknya!" ujar Izela, yang seketika membuat Adrea terbelalak saat mendengarnya.

Apa! Jangan bilang dia ke Ge'eran dan mau mergokin gue!

Alana, Izela dan Serlia sentak langsung berdiri saat Anras sudah berdiri di belakang Adrea.

Baru saja Alana ingin bersuara, tangan Anras seketika menghentikannya.

Alana melihat mata Anras yang melirik Adrea masih duduk membelakanginya. Alana mulai memahami apa maksud Kedatangan Anras saat ini.

"Ehmm." deham Anras.

Adrea yang tadi langsung menutup kembali wajahnya dengan telapak tangannya, seketika terkesiap saat suara dehaman yang terasa dingin itu mengejutkannya.

Adrea menarik nafasnya dalam dan membuka wajahnya. Mencoba terlihat biasa saja, padahal badannya sudah merinding sejak laki-laki itu berdeham di dekatnya.

"Hai beb." sapa Genta pada Alana yang dibalas dengan senyuman tersipu malu oleh Alana.

"Anjir, cantik banget woy." pekik Endra saat Adrea menampakkan wajahnya.

"Waahh, tau aja lu Ras, mana cewek cantik! Mana kelewatan lagi cantiknya yang ini!" kata Mahes takjub.

Ini Dia. Anras sudah menduga, bahwa pengelihatannya tidak pernah salah.
Gadis itu menatapnya dengan sedikit terkejut, namun hal itu tak mengurangi sedikitpun kecantikannya.

Adrea menelan saliva nya susah payah menahan kecanggunganya saat ini. "Apa!" putus Adrea membuka suara.

"Nama lo siapa!" tanya Anras tegas.

Adrea berdiri,"Mau apa? Mau kenalan!" tanya Adrea balik, yang langsung disenggol oleh Serlia."kenapa lo jawabnya gituuu!" bisik Serlia yang sudah berdiri disampingnya.

Adrea menyergit, emang ada yang salah!

"Gue tanya nama lo, Siapa." ulang Anras dengan penekanan.

Izela mengkode Adrea bahwa dirinya harus menjawab pertanyaan laki-laki ini kalau tidak ingin bermasalah.

Oke, baiklah akan Adrea beritahu,
"Nama gue Adrea, kenapa!" jawab Adrea akhirnya.

Oh, jadi gadis ini yang dihebohkan oleh Rio dan para sahabatnya. Tidak, Tidak ada yang salah.

"Lah, jadi lo anak baru itu?" seru Endra.

"Iya. Adrea anak baru disekolah ini, dan sekarang dia temen kita." sahut Alana menjawab.

"Njirt, pantes sih Rio bilang lo cantik banget. Orang ternyata emang kenyataan!" ucap Mahes menggebu-gebu.

"Nggak salah, Ras- sikatt." bisik Mahes pada Anras di dekatnya.

Tak perlu pikir panjang. Setelah melihat wajahnya dan tau namanya.
Anras sudah memutuskan bahwa ia sudah menemukan gadis yang pantas, untuk dirinya bawa ke acara keluarga besarnya.

"Lo. Lo yang gue pilih untuk jadi pacar gue. Lo akan pergi sama gue sebagai pasangan di acara keluarga besar gue, minggu ini." ucap Anras memutuskan dan menjelaskan. Hingga membuat mata Adrea membulat sempurna.

ANRASKA FOR ADREAWhere stories live. Discover now