Chapter 4

67 20 7
                                    

"Bryan aku benar benar minta maaf" ucap Nora menyesal sambil memberi tangan untuk membantu Bryan berdiri.

"tenanglah Nora, aku tidak apa apa dan lagian aku sungguh sungguh mengerti dengan alasanmu, bagaimanapun kamu tidak menginginkan tinggal disini" jawab bryan menerima uluran tangan yang diberikan oleh Nora

"mukamu sebaiknya segera diobati, biarkan aku membantu mengobatinya" ucap Nora sambil melihat muka memar Bryan

"tidak perlu, aku bisa atasi ini sendiri dan sebaiknya kau segera masuk kekamarmu, sebelum sang iblis keluar" ejek Bryan yang dibalas kekehan oleh Nora ."Baiklah, terimakasih Bryan, sungguh" ucap Nora lagi sebelum meninggalkan Bryan menuju kamarnya.

Besok paginya, Nora tidak berencana untuk meninggalkan kamarnya, mengingat dia tinggal bersama "sang iblis" menurut perkataan Bryan. namun sepertinya "sang iblis" tidak mengijinkan Nora memiliki hari tenang sedikitpun

"Elnora, bangunlah" teriak Luca dari luar kamar Nora, membuat Nora geram namun tetap melangkahkan kakinya keluar dari kamar

"sadarkah kau ini bukan rumah orang tua mu dan kau dapat tidur seharian?" ucap Luca saat mendengar pintu kamar Nora terbuka.

"sadarkah kau kalau aku juga tidak ingin disini dan ingin berada dirumah orang tuaku?" balas Nora yang langsung disesalinya, ia benar benar lupa dengan siapa ia sedang berhadapan

"maaf, apa aku mendengar attitude?" Tanya Luca "Ingat Elnora, aku bisa mengakhiri hidupmu kapanpun aku mau, aku akan menjaga mulutku jika aku menjadimu" lanjut Luca dengan nada dingin

"maaf" ucap Nora kembali menundukkan wajahnya

"diatas lemari ada box cereal, makanlah dan segera bersiap siap, aku akan mengajakmu ke suatu tempat" ucap Luca

Nora pun mengikuti perkataan Luca mengingat terakhir ia makan adalah sarapan kemarin dan perutnya sudah berdemo ria meminta diisi

" aku memiliki beberapa aturan yang perlu kau ikuti" sahut Luca kembali membuka suaranya

"pertama jangan pernah masuk kamarku ataupun kantorku yang terletak disebelah kamarku atau kau tau apa yang akan terjadi" ucap Luca

"kedua, kau akan memasak makanan untuk kita setiap hari, aku akan memberikan mu uang untuk berbelanja keperluan harian dan ya kita tetap menggunakan uang sebagai alat transaksi disini" Jelas Luca saat melihat mulut Nora yang sedikit terbuka hendak bertanya

"ketiga bersihkan setiap ruangan disini selain kamarku dan kantor"

"aku tidak mau menjadi babumu, tidak bisakah kau minta anggotamu yang lain?" ucap Nora dengan memutar bola matanya

"jaga attitude mu Elnora, sebelum mulutmu itu membawamu kemasalah yang lebih besar" peringat Luca

Nafsu makan Nora benar benar hilang saat ini, ia pun memutuskan meletakkan mangkok cereal yang tidak habisnya di dishwasher dan berjalan menuju kamarnya kembali

"Elnora aku belum selesai berbicara" ucap Luca geram

"tadi kau memintaku untuk bersiap siap, sekarang kau memintaku mendengar ocehanmu, jadi apa maumu?" ucap Nora, Nora benar benar tidak tau keberanian dari mana yang menghampirinya, tetapi sepertinya ia patut memberi dirinya sendiri apresiasi atas keberaniannya saat ini

"pergilah dan bawa pakaianmu diruang tengah, Bryan sudah memberikannya tadi pagi" ucap Luca lagi setelah menghela nafas

Nora pun mengambil pakaiannya dan segera bergegas kembali kekamar, kamar tamu Luca memang jauh lebih luas dan mewah dibanding oleh kamar tamu Bryan, tetapi jika saat ini dia di beri pilihan, maka Nora dengan senang hati memilih untuk tinggal bersama Bryan, setidaknya Bryan tidak memperlakukannya selayaknya babu

The Barcode [END] [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now