24. Study Tour 🔞

Mulai dari awal
                                    

Itu adalah mobil Mark.

Haechan mulai bertanya untuk apa Mark ada di daerah ini. Tak ada alasan untuk dia datang ke sini, kecuali jika Mark akan datang ke restoran.

Haechan melihat ke samping. Terdapat gedung yang besar berdiri dengan megahnya. Haechan baru sadar jika ada gedung di sana setelah beberapa tahun dia sering melewati jalan ini.

Seorang wanita keluar dari dalam mobil bersamaan dengan seorang pria yang keluar dari pintu lainnya.

Haechan tidak yakin dengan apa yang dia lihat, tapi ciri fisiknya sungguh mirip dengan Mark. Haechan berjalan ke arah pohon yang tumbuh di samping jalan. Dia memasang telinganya untuk mendengar percakapan mereka.

"Terima kasih telah mengantarkan aku." Samar-samar Haechan mendengar suara wanita tersebut. Dia bergerak ke pohon satunya lagi dengan perlahan untuk memudahkannya mendengar.

"Sama-sama. Maaf aku tidak bisa mampir." Haechan mendengar suara lelaki itu. Sama seperti suara Mark. Dia berbicara begitu lembut pada wanita itu.

"Tidak masalah. Aku senang kau tidak membatalkan pertunangan kita."

Pertunangan?

Haechan melihat Mark yang tidak menjawab melainkan memberinya senyuman kecil. Lalu dia mengacak rambut wanita di depannya. Menyuruhnya untuk masuk. Wanita itu mengangguk dengan senyuman lebar di wajahnya. Menunjukkan betapa bahagianya dia.

Lelaki yang diyakini sebagai Mark oleh Haechan tersebut berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil. Setelah tak terlihat lagi, Haechan keluar dari persembunyiannya.

Kepalanya terus memutar kejadian tadi hingga tanpa sadar dia sudah tiba di rumah, bahkan ketika dia mandi dan selesai berpakaian pun, apa yang dia lihat tadi juga tak menghilang.

Haechan menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan menatap ke langit kamarnya.

'Apa aku tidak boleh mencintai orang lain? Bahkan ketika ada orang yang berhasil membuka hatiku, aku juga tidak bisa mendapatkannya. Min Hyung ... apa kau mengutukku di akhirat sana?' tanya Haechan dalam hatinya.

Karena rasa lelah yang dia rasakan juga hatinya yang terasa sesak, Haechan jatuh dalam tidurnya.

Ketika matahari mulai menampakkan dirinya, Jisung telah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini jadwal kelas 10 untuk study tour.

"Semua sudah lengkap." Jisung berkata setelah dia memeriksa barang-barangnya untuk yang kesekian kalinya. Haechan juga membantunya meski wajahnya terlihat lelah.

Jisung berbalik dan melihat Ibunya tengah duduk sambil melamun.

"Ibu tidak bekerja?" tanya Jisung setelah menepuk tangan Haechan.

Haechan tersentak dan mengangguk dengan cepat.

"Ibu baik-baik saja?" tanya Jisung dengan khawatir. Haechan mengangguk dan tersenyum.

"Aku akan memberitahu Ayah jika Ibu tidak baik-baik saja."

Dengan cepat Haechan menghentikan Jisung yang akan menghubungi Mark. Dia memberi isyarat bahwa dia benar-benar baik dan tidak perlu menghubungi Mark.

Meskipun Jisung ragu, tapi dia mengikuti kemauan Ibunya.

Jisung telah selesai memakai sepatunya dan keluar menuju halte bersamaan dengan Haechan. Jisung memeluk Haechan dengan erat sebelum dia menaiki bus.

Ketika Jisung tiba, halaman sekolah telah ramai dipenuhi oleh murid kelas 10 yang akan ikut study tour. Jisung melihat Chenle yang berdiri sendirian, menjauh dari yang lain. Mereka memakai kemeja biasa sebelum nanti akan dibagikan kaos yang bertuliskan nama sekolah mereka di belakang.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang