Bagian Kedelapanbelas : Runtuh

374 55 21
                                    

Abimana mengulaskan senyuman lebar saat melihat pergerakan kelopak mata Aruna, dengan perlahan melepas belitan kain di tangan kiri Aruna, Abimana memberi sentuhan lembut di lengan Aruna, menatap miris beberapa bekas luka baret yang Abimana tahu sebagai bekas luka saat Aruna berusaha menyakiti diri sendiri.

"Adek, bangun." Abimana mendekatkan bibirnya di telinga Aruna, berusaha membantu Aruna meraih kesadaran.

"Udah pagi, lho." Abimana mengusak lembut surai hitam Aruna yang terasa lembab, rasanya seperti kembali di masa bahagianya, saat Abimana akan membangunkan Aruna yang begitu pemalas di hari senin.

"A-ayah." Suara parau Aruna membuat Abimana tidak bisa menahan tangis, rasanya menyakitkan melihat Aruna terbaring lemah kesakitan seperti ini.

"Ayah di sini." Abimana menggenggam erat tangan kiri Aruna yang lunglai, jelas saja karena tubuh Aruna begitu sakit sekarang dan kehilangan banyak tenaga. Aruna yang mulai membuka mata, mencari sumber suara Abimana, terasa asing tapi tetap terasa familiar di telinganya. Mata Aruna berkaca-kaca begitu melihat presensi ayahnya di sampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Aruna ingin mengadu tentang semua rasa sakitnya, tapi tenggorokannya begitu sakit saat ini, tubuhnya juga begitu lemah bahkan di saat Aruna ingin sekali datang ke dekapan Abimana.

"Kamu pasti haus, ayah udah siapin minum. Sekarang, ayah lepas dulu ikatannya, ya, setelah itu ayah bantu kamu minum." Abimana melepaskan genggamannya, memilih melepas ikatan kain yang membelit pergelangan kaki, tangan dan pinggang putranya. Aruna hanya diam mengamati Abimana, rasanya hampir tidak percaya karena bisa melihat Abimana kembali.

"A-ayah." Aruna memanggil Abimana kembali, suaranya tercekat, tenggorokannya terasa perih dan sakit, bahkan untuk membuka mulutnya terasa begitu menyiksa.

"Iya sayang, sebentar lagi selesai." Abimana menurunkan pembatas ranjang, kemudian duduk di tepi ranjang, perlahan membawa Aruna di dekapannya, Abimana menyamankan posisinya dan posisi Aruna, sehingga peralatan medis yang melekat di tubuh putranya tidak terusik. Abimana mengecup puncak kepala Aruna, tangan kirinya meraih segelas air putih dan sendok, sedangkan kanannya melepas masker oksigen. "Tahan sebentar sayang." Abimana kembali memberi kecupan hangat, meskipun sulit karena tubuh Aruna bertumpu penuh kepadanya, tapi Abimana tetap melakukannya. Perlahan tapi pasti, Abimana menyendokkan air di gelas, membantu Aruna membasahi tenggorokannya, Aruna menggelengkan kepalanya setelah dua sendok air masuk ke mulutnya dan membasahi tenggorokannya.

"Pe-rih." Aruna meringis, sedangkan Abimana kembali memposisikan Aruna untuk berbaring dengan tangan kanannya sebagai sandaran.

"Dokter bilang, asam lambung kamu naik tanpa ampun, bahkan sampai berdarah, kerongkongan kamu pasti luka." Abimana mengelus pelan dada Aruna yang bergerak pelan, meringis saat embusan napas Aruna masih terdengar berat meskipun masker oksigen sudah membantunya. "Kamu mau tidur lagi?"

"A-ayah." Aruna mencoba mengangkat tangannya yang terasa kaku, tapi tidak bisa dan itu membuat Aruna merasa tidak berdaya, air matanya mulai menetes.

"A-ayah."

Abimana membawa Aruna ke dalam dekapannya, mengelus punggung basah Aruna dengan lembut, Abimana tidak peduli dengan hawa panas tubuh Aruna, dia hanya ingin menyembuhkan luka Aruna. "Sa-kit."

"Ayah tahu, itulah kenapa ayah datang." Abimana mengecup kepala Aruna penuh kasih, air matanya juga menetes.

"Sakit pergilah, sehat datanglah." Tangan Abimana mengibas di atas kepala Aruna, seolah mengusir semua rasa sakit Aruna.

"Sakit pergilah, sehat datanglah." Abimana mencoba menahan isakannya, tidak ingin membuat Aruna semakin terisak.

"Sakit pergilah, sehat datanglah." Abimana mengakhiri kalimatnya dengan kecupan hangat di kening Aruna. Abimana menyematkan senyumannya, mendekatkan telinganya ke mulut Aruna yang membisikkan sesuatu, setelahnya membiarkan Aruna terlelap dengan sendirinya karena kelelahan menangis.

Socialphobia [COMPLETE] -TERBIT जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें