Bagian Keempatbelas : Ulang Tahun

212 46 11
                                    

Selamat pagiii 😁😁

______

Perhatian ! 

Seluruh adegan di cerita ini hanyalah fiktif belaka, tidak berniat menyinggung pihak mana pun dan dibuat hanya untuk hiburan semata. Apabila ada kesamaan nama, tempat, suasana, kasus dan cerita hidup seseorang, itu hanyalah kebetulan semata. 

I Hope You Enjoy It 😉

_____

"Welcome to my house, dokter kesayangan Arunaaa!" Aruna menyambut kedatangan Maya dan Faris dengan heboh, membuat Maya dan Faris terkekeh geli. Setelah sekian lama, baru kali ini mereka melihat sisi Aruna yang begitu ceria itu.

"Semangat banget, sih." Faris mengacak gemas surai hitam Aruna, membuat Aruna terkekeh geli karenanya.

"Hadiahnya mana?" Aruna menengadahkan tangannya, membuat Faris memberikan paperbag berisi hadiah ulang tahun untuk Aruna, diikuti oleh Maya karena tidak ingin mendapat protesan dari Aruna.

"Terima kasih!" Aruna tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi putihnya, membuat Maya dan Faris merasa bahwa Aruna sudah sembuh dari semua rasa sakitnya.

"Bunda kamu di mana?" Maya bertanya karena tak mendapati Sarah berada di ruang tamu untuk menyambutnya.

"Lagi bikin kue, dokter-dokter di sini saja, saya enggak mau makan kue dengan campuran obat di dalamnya." Aruna bergidik ngeri membayangkan Faris dan Maya membuat kue dengan bentuk pil.

"Enak aja, saya bisa lho bikin kue. Dokter Faris tuh yang enggak bisa."

"Tapi saya bisa bantu dekor ruangan."

"Yes! bagus kalau begitu! ayo-ayo!" Aruna meletakkan hadiah dari Maya dan Faris di meja ruang tamu, menarik Faris dan Maya ke belakang. Maya membantu Sarah membuat kue dan menyiapkan makanan, sedangkan Faris membantu Aruna mendekorasi teras belakang yang akan menjadi tempat perayaan ulang tahun Aruna.

Sarah yang melihat Aruna begitu lincah dan ceria tidak bisa menahan perasaan bahagianya. Rasanya seperti saat Aruna kecil, melompat riang dan selalu ingin tahu segala hal.

"Rasanya, hidupku  kembali lagi,Mbak." Sarah sedang fokus memisahkan strawberry dari tangkainya, rasanya menyenangkan menyiapkan pesta ulang tahun seperti ini. "Mungkin baru dua atau tiga tahun, tapi aku merasa bahwa sudah lama sekali aku tidak sebahagia ini saat melihatnya."

Maya tersenyum, dia sendiri memilih menata beberapa cemilan di toples-toples kecil, sesekali terkekeh melihat kedekatan Faris dan Aruna. "Kita akan berusaha menyembuhkannya, Sarah. Aruna itu memang bisa menyembuhkan hati banyak orang, saat bersama dengannya aku merasa bahwa hidupku baik-baik saja, terlepas dari permasalahan pelik ketika aku pulang ke rumah."

"Maaf karena kalian terlalu fokus dengan Aruna, kehidupan pribadi kalian malah berantakan."

"Tidak masalah, kami bahagia dengan pilihan kami. Sebagai seorang dokter, kami memilih menjadi dokter sesungguhnya, rasanya selalu ingin menghabiskan waktu di rumah sakit dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Kita hampir sama,Sarah."

"Jika disuruh memilih antara pekerjaan atau kehidupan pribadi, aku selalu mengatakan bahwa keduanya bukan pilihan. Tapi, di beberapa hal itu adalah pilihan yang cukup berat." Sarah mengembuskan napas panjang, mengingat kisah masa lalu membuatnya merasa menjadi manusia yang buruk.

"Ah iya, Aruna bilang Rezka akan mengundang beberapa temannya. Apakah tidak masalah?"

"Aruna siap selama Rezka ada di sampingnya, Rezka bilang kalau Aruna sudah bertemu dua dari tiga orang yang akan menjadi tamu undangan nanti, jadi aku pikir itu bukan masalah."

Socialphobia [COMPLETE] -TERBIT Where stories live. Discover now