Pelatihan

530 78 12
                                    

Hari ini Jeno akan berangkat ke luar kota untuk melakukan pelatihan selama 2 bulan.

Pagi sekali, Jeno sudah bersiap karena pukul 7 pagi ia harus sudah berada di tempat. Perjalanan yang di tempuh cukup jauh membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai disana.

Sekarang sudah jam 3 subuh. Jeno tadinya ingin mengabari Renjun kalau ia akan berangkat sekarang. Namun ia takut akan mengganggu waktu istirahat Renjun. Dan akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk menelpon Renjun.

Sesampainya disana. Jeno dan semua peserta lain membereskan barang bawaan ke penginapan.

Tidak hanya polisi pria, disana juga ada polisi wanita. Dan yang mengikuti pelatihan ini, kebanyakan adalah polisi  yang usianya masih muda atau dibawah 30 tahun.

Setelah membereskan barang bawaan ke penginapan, Semua peserta di suruh untuk berbaris di lapangan untuk melakukan apel pagi.

Jeno mengambil ponselnya dan mencari satu kontak nama.

Renjun💕

tuuutttt.....

"Halo Renjun kamu sedang apa?"

"Sedang di kampus pak. Ada apa ya?"

"Tidak. Kamu udah makan?"

Renjun diam beberapa detik lalu menjawab. "Udah pak"

"Oh begitu baik lah. Semangat ya belajar nya"

"Baik pak"

"Yasudah yah, saya mau mulai apel pagi dulu. Dah Renjun"

"Hhhmmm"

Jeno memasukan kembali ponselnya kedalam saku. Apel pagi ini berjalan dengan sangat khidmat. Setelah apel pagi selesai, semua peserta di beritahukan bahwa karena ada beberapa alasan, pelatihan ini hanya akan dilaksanakan selama satu bulan saja, namun pastinya kegiatan jadi akan lebih di padatkan.

"Halo, salam kenal" seseorang yang baru saja datang ke kamar penginapan menyapa Jeno.

"Oh iya, salam kenal juga" jawab Jeno sambil menjabat tangan orang tersebut.

"Namaku Woojin, Kim Woojin"

"Jeno, Jung Jeno"

"Halo, salam kenal" ucap seorang lagi yang baru datang "Aku BangChan"

"Jeno"

"Woojin"

Setiap kamar diisi oleh tiga orang dari berbeda daerah. Dan saat ini Jeno akan sekamar selama satu bulan bersama Woojin dan BangChan.

Sekarang masih jam istirahat. Jadi para peserta bebas untuk melakukan apapun, ada yang sedang membereskan pakaian, ada yang mandi, ada yang makan, ada juga yang sedang cemas karena teleponnya tidak di angkat, Siapakah dia?

Yup benar sekali, itu Jeno.

Ia berkali-kali menelpon Renjun untuk mengabari bahwa pelatihannya akan di padatkan menjadi satu bulan.

Namun Renjun tidak mengangkat teleponnya dan malah me-reject.

Jeno cemas, mungkin saja Renjun sedang dalam keadaan yang tidak baik, atau ponselnya dicuri oleh orang lain sehingga panggilan terus di reject.

Setelah panggilan ketiga akhirnya panggilan tersambung. Jeno yang kelewat cemas langsung menanyakan keadaan Renjun tanpa menunggu sapaan Renjun.

"Renjun? Kamu baik baik saja?"

"Baik lah pak, ada perlu apa sih?" jawab Renjun sedikit ketus

"Saya khawatir, saya kira kamu kenapa-kenapa karena tidak mengangkat telepon dari saya"

TRUE TIME | NOREN GSWhere stories live. Discover now