Move On

551 79 4
                                    

Bodoamat sama target. Aku gak tahan pengen publish😣

Selamat membaca
Jangan lupa vote.
.
.



Sudah tiga minggu Jeno tidak datang ke minimarket, sudah selama itu juga Renjun merasa kes--

susahannya menghadapi Jeno menghilang.

Hahaha kalian berharap apa? Renjun kesepian dan merindukan Jeno? Tentu saja tidak.

Renjun malah bahagia karena tidak di ganggu lagi oleh Jeno. Ia merasa jengah dengan sikap Jeno yang terlalu terus terang itu, terkadang membuat Renjun jadi tidak nyaman.

"Ren, aku mau keluar dulu ya sebentar. Kamu gak papa kan nunggu sendirian?" Tanya Jeongin buru-buru

"Iya gak papa" balas Renjun

Hari ini Ayen tidak masuk karena sedang sakit. Kemarin sepulang kerja turun hujan sangat deras, dengan gaya India-nya Ayen dan Hyunjin menerobos hujan sampai ke halte.

Renjun dan Jeongin sudah memperhatikan mereka, tapi mereka kekeuh. Ya akhirnya Ayen malah jatuh sakit.

Kling

"Selamat datang di Aprilmart" ucap Renjun sambil sedikit membungkuk, dan saat menegakan kembali badannya ia melihat seorang lelaki bertubuh jangkung mengenakan kemeja dan sedang menggendong anak usia 4-5 tahun.

"Eh Renjun, kok tumben sepi?" tanya lelaki itu

"Oh iya, Jeongin sedang keluar dulu, Ayen tidak masuk karena sakit"

"Oh begitu"

"Eum.. ngomong-ngomong itu anak siapa kak?" tanya Renjun menunjuk anak kecil yang di gendong lelaki itu

"Ini keponakanku"

"Oh cuma keponakan" jawab Renjun lega

"Kenapa?" Renjun mengerejab "Jangan bilang kamu mikirnya ini anakku?"

"Eh eng-gak kok kak Jaem"

Lelaki itu adalah Jaemin dan keponakan lelakinya yang sedang berjalan-jalan. Dan tiba-tiba saja keponakannya ini merengek minta di belikan es krim. Setelah mengambil beberapa es krim, Jaemin langsung menuju meja kasir untuk membayar.

"Siapa namanya?" tanya Renjun sambil memasukan es krim kedalam kantung plastik.

"Felix"

Renjun menoleh "Eh"

"Kenapa?"

"Felix?"

Jaemin mengangguk

"Namanya sama kaya sepedaku, hehe"

"Sepedamu?"

"Eh enggak, bukan maksud aku kaya gitu, eum..." Renjun menundukan wajahnya dan merasa bersalah karena sudah menyamakan nama keponakan Jaemin dengan sepeda miliknya.

"Kamu suka ngasih nama barang?"

"Eh?"

"Eh, eh, terus kamu daritadi"

"Maaf kak"

"Gak papa. Aku juga"

"Maksudnya?"

"Aku juga suka ngasih nama barang-barang kesayangan aku. Dan mobilku yang di luar itu" Jaemin menunjuk mobil putih di tempat parkir "aku kasih nama Yellow"

"Kenapa yellow? kan warnanya putih?" Renjun mengerenyitkan dahi bingung

"Karena aku suka kuning hahahha" Jaemin tertawa puas, tapi Renjun malah menatapnya dengan tatapan aneh. Dia udah gila kayanya -gumam Renjun

TRUE TIME | NOREN GSWhere stories live. Discover now