Selamat membaca,
Jangan lupa vote dan coment 🦊🐶
"Laksanakan sekarang juga!" Jeno mematikan sambungan teleponnya. Ia memerintahkan bawahan dari keluarganya untuk mencari keberadaan Renjun, yang tentu saja tidak di ketahui oleh sang Mami, Taeyong.
Ia memberi tugas secara diam diam kepada Lucas dan Hendery yang memang adalah bawahan sekaligus teman semasa kecilnya.
Jika Taeyong tahu Jeno memerintahkan bawahannya mencari Renjun, akan sulit bagi Jeno untuk menghindari pertanyaan dari mamanya yang super KEPO.
***
Sudah beberapa hari sejak pencarian tersebut, tapi masih belum ada hasil sama sekali. Jeno benar-benar frustasi di buatnya.
"Kami sudah mencari kemana-mana, bahkan sampai ke China tempat kelahirannya pun tidak ada, Tuan" ucap Hendery dari telepon.
"Kau sungguh-sungguh mencarinya tidak sih? Kenapa begitu saja kalian lelet!?"
Brak!!! Jeno menggebrak meja kerjanya.
"Kami akan berusaha mencarinya lagi, Tuan"
"Cari sampai dia ketemu"
Jeno meremat rambutnya "Hah.. Renjun! Sebenarnya kamu kemana?"
Sreekk!! Jeno membuka laci meja kerjanya
Selain berkas dan map, disana juga ada sebuah kotak kecil berwarna merah marun. Jeno mengambilnya lalu menyimpannya diatas meja. Memandangi kotak itu dengan tatapan yang sendu, dia sudah bertekad tidak akan membuka kotak itu sampai ia menemukan Renjun.
Drrrttt drrrttt ..
Ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk, disana tertera nama kontak sang Mami. Tumben mami telepon.
"Ada apa mi?"
"Kamu lagi dimana?"
"Di kantor lah, dimana lagi"
"Bisa jemput mami gak?"
"Kemana?"
"Ke butik"
"Ah! Kenapa harus ke butik sih? Emang mami mau kemana?"
"Mami mau pulang"
"Om Doyoung kemana?"
"Lagi nganterin papi kamu ke tempat klien nya"
"Mami minta anter yang lain dong. Mami kan tau aku paling males ke butik"
"Kamu tega liat mami jalan kaki ke rumah"
"Iya iya deh, Jeno berangkat sekarang"
BIP!
Jeno mematikan sambungan teleponnya lalu menyambar jaket bomber di sofa dan langsung berjalan menuju parkiran.
YOU ARE READING
TRUE TIME | NOREN GS
Fanfiction[Completed] Follow dulu sebelum baca. Jeno adalah seorang polisi yang selalu datang ke minimarket tempat Renjun bekerja hanya untuk membeli satu botol air mineral. Hingga satu hari, Jeno mengajak Renjun untuk berkenalan. Apa yang terjadi selanjutnya...
