25. Confession

604 61 5
                                    

Jangan lupa vote dan comment

Selamat membaca












"Kamu gugup?"

"Tentu saja. Siapa yang gak gugup saat menikah?"















Satu minggu sebelumnya.

"Huaaaa Renjun. Aku kangen banget" Ayen yang baru saja datang langsung berlari dan memeluk Renjun yang sedang sudah menunggu dari tadi.

"Sibuk banget ya, sampe telatnya aja setengah jam" kata Renjun sambil balas memeluk Ayen.

"Maaf ya kalian jadi lama nungguin aku, ini aku bawa cookie buat kalian" Ayen menyodorkan box kecil berwarna pink.

"Wah kayanya enak nih" Shotaro yang duduk di sebelah Ayen langsung mengambil beberapa cookie.

Renjun, Jungwoo, Jeongin, Shotaro dan Ayen sedang berada di sebuah cafe yang berada di tengah kota.

Mereka semua sudah tidak bekerja di minimarket. Renjun yang paling pertama pindah dan bekerja di butik. Kemudian Jungwoo juga resign karena menikah.

Setelah itu Jeongin bekerja di toko bakery bersama Shotaro dan Ayen juga memutuskan untuk resign.

"Jungwoo" panggil Lucas sambil membawa anak kecil berusia 1 tahun.

"Aigoo anak mama, kenapa sayang?" Tanya Jungwoo sambil mengambil alih anak tersebut. Dan Lucas kembali keluar untuk menunggu Jungwoo. Suami idaman emang (ʃƪ^3^

"Ya ampun lucunya" Shotaro mengelus lembut rambut anak itu.

"Siapa namanya kak?" Tanya Renjun.

"Namanya Hendery"

"Uuu gantengnya, kalo udah gede jadi pacar kakak yaa" ucap Jeongin yang duduk di hadapan Hendery.

"Hey, dasar predator" kata Jungwoo

"Ih gak gitu kak" Jeongin mempout bibirnya kesal.

"Oh iya hampir lupa kan" suara itu membuat atensi semua orang tertuju padanya.

"Kenapa?" Tanya Shotaro.

"Minggu depan aku nikah. Dateng ya" ucapnya sambil menyodorkan tiga undangan.

.

.

.

.

.

"Renjun, sudah siap?" Tanya Jeno yang berada di kursi kemudi.

"Iya sudah pak" Renjun mengangguk.

Jeno menyalakan mesin mobilnya dan langsung melaju. Renjun duduk di kursi samping kemudi, memandangi langit cerah sambil merasakan hembusan angin dari jendela mobil.

Hari ini adalah akhir pekan.

Tepatnya lima bulan setelah kejadian di butik kala itu. Renjun dan Jeno semakin sering bertemu.

Jeno pun sudah tidak jengkel lagi saat sang mami menyuruhnya untuk menjemput ke butik, malah dia senang karena bisa bertemu Renjun.

Haechan? Tentu saja ia semakin iri melihat Renjun yang ternyata dekat dengan Jeno, pria yang sudah ia sukai sejak ia masih magang dulu itu.

Setelah beberapa menit perjalanan, Renjun menoleh pada Jeno. Jeno yang sadar pun akhirnya menoleh sekilas pada Renjun.

"Ada apa?" Tanya Jeno.

TRUE TIME | NOREN GSWhere stories live. Discover now