Ranum Amerta 2

37 24 48
                                    

30 menit berlalu, sejak bel pulang berbunyi. Cowok berperawakan atletis yang kini tengah berada dilapangan basket. Cowok yang menggunakan Terusan jersey kaos lengan oblong,memperlihatkan tonjolan otot ditangan-Nya, serta rambutnya yang sudah basah oleh keringat.

Hari ini suasana di sekolah memang cukup ramai, meskipun hari sudah semakin sore tapi masih banyak siswa berkeliaran disini. Ya, siswa yang mengikuti kegiatan eskul yang sedang berlangsung hari ini.

Segerombolan cowok bertubuh tinggi yang tadi tengah sibuk di lapangan basket, kini mereka memilih keluar dari lapangan. Meskipun udara tidak lagi panas, tapi namanya olaharaga basket pasti panas juga letih.

"Beli minum gih!" Titah Raga yang berselonjor, mengibaskan bajunya yang sudah basah karena keringat.

"Males bingit." Devan mendengus kesal membuang wajahnya ke sembarang arah.

"Yaudah bayar utang lo!"

Semua yang ada disana terkekeh.

Devan Cristian, selain bergelar playboy juga hobi sekali kasbon kepada seorang atlet bela diri,sekaligus seorang ketua geng Bigmost, yaitu sebuah komunitas motor yang sangat terkenal di SMA SaBa juga diluar sekolah.

Devan membuang nafas kasar, dia akan luluh kalau soal ancaman ini.

"Ya udah iya, sini duitnya!" Ucapnya pasrah, selalu aja jadi babu, pikirnya.

"Bayar woy bayar! jangan bayar cewek mulu lo kerjanya, kerja! cari duit!." Timpal Gumilar Markues yang baru mendudukan dirinya disamping Devan.

cowok blasteran Belanda yang jago bermain skatboard, yang setiap hari ia bawa, hingga pernah dirampas karena bermain skat di dalam kelas.

Gumilar yang kerap disapa Agum ini juga terkenal cueknya sama seperti Raga, tapi lebih gila Raga. Gumilar akan terlihat cuek jika berada dengan orang-orang yang tidak ia kenali. Untuk menyapanya saja semua orang sudah gemetar duluan karena sorot matanya yang tajam.

Tapi percayalah, Gumilar akan bobrok sesuai moodnya, tentu, jika berada dengan orang-orang yang sudah ia kenali dan dekat dengannya.

"Bacot anjir bacot.." serunya Devan seraya menunjukkan jari tengahnya sebelum melenggang pergi menjauh.

"Tar malem balapan cuy! Kasian motor gue dianggurin mulu." Ujar Bonbon yang tengah memutar mutar bola ditangannya.

"Kuy! Gaslah cuk." Sahut Jojo Arga Pamungkas yang tengah merebahkan kepalanya diatas paha Bonbon.

Jojo dan Bonbon menoleh bersamaan ke arah Raga yang dibalas dengan kerutan dahi.

"Lo ikut kagak? Awas aje ye kagak ikut lagi." Sarkas Jojo lalu melempari kerikil ke arah Raga.

Raga memandang ke sembarang arah, "Ck! Gimana nanti." Katanya, sebelum tiba-tiba Devan datang dengan menenteng kantong kresek lalu mendudukan bokongnya disamping Raga.

"Anjrit! Kagak iklas bener lo!" Rutuk Bonbon kala satu botol air mineralnya melayang kearahnya. Untung cepat tanggap.

"Huh! Perasaan gue kagak enak nih pasti ni mah__" Ucapan Jojo atau bisa dipanggil Arga terpotong, kala seorang gadis berlari ke arah mereka.

"Raga!!" Teriaknya dari kejauhan berlari tergesa-gesa. Ya dia Hanum.

"Tuh kan apa kata gue, siap-siap pusing sama celotehnya tuh Ga." Lanjutnya lagi Jojo sebelum meneguk air mineralnya.

Sedangkan Raga, dia hanya diam seperti biasa. Meskipun kini Hanum tengah menatapnya dengan senyuman, lalu duduk menghimpit Raga, tak lupa tangannya bergelayut di lengan milik Raga.

RANUM AMERTA [On Going]Where stories live. Discover now