⋆Part 25⋆

398 70 161
                                    

-ˏˋ⋆ ᴡ ᴇ ʟ ᴄ ᴏ ᴍ ᴇ ⋆ˊˎ-

↠ᴀʏᴏ ᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋᴍᴜ!↞
————————————————————————

Haeyoon duduk malas sambil memainkan ponselnya. Guru sedang rapat, tidak ada tugas juga. Jadi saat ini kelasnya dan juga kelas lainnya sedang bebas. Membosankan tahu.

Ia sendirian. Bora tidak terlihat, begitupun dengan Ayoung. Yang benar-benar ia kenal yang ada di kelas hanya Taehyun. Laki-laki itu pun sedang bersama Hyuka. Entah membicarakan apa.

Sebenarnya tadi Taehyun sudah mengajak Haeyoon untuk bergabung. Membicarakan apapun yang bisa dibicarakan. Hanya saja Haeyoon menolaknya. Ia tidak tega jika dua teman tampannya itu ikut dibicarakan oleh murid lain karena bergaul dengannya.

Drrt.

Diperiksanya ponselnya. Yeonjun mengiriminya pesan. Dengan senyuman kecil manis ia membalas pesan tersebut. Beberapa hari ini hanya Yeonjun yang menemaninya jika di sekolah. Soobin entah menghilang ke mana. Pesannya juga dibalas sangat lama lalu juga sangat singkat.

Drrt.

Haeyoon kembali membuka roomchat nya dengan Yeonjun. Sebuah foto. Ia menoleh cepat ke belakang saat melihat foto tersebut adalah foto dirinya dari belakang. "Kak!"

"Hey, pretty."

"Kenapa ke mari, Kak? Bukannya harus belajar?"

Yeonjun menggeleng pelan, duduk di hadapan Haeyoon dengan posisi menghadap gadis itu. "Engga. Bosen tau." Ucapnya dengan kekehan.

"Bakar aja bukunya habis itu diminum." Sahut seseorang dari belakang dengan nada canda. "Kalau bisa bikin gue pinter juga udah gue minum." Yeonjun menjawab dengan kekehannya lagi. Membalas jabat gaya teman pada Hueningkai dan Taehyun yang mendekat.

"Mending pulang dari pada ngegabut gini."

"Ya kan? Mager banget please."

"Habis ini kalian ada pelajaran lagi?"

Taehyun menggeleng lalu mengangguk, "Ada, cuma guru masih rapat toh." Ucapannya dijawab dengan anggukan oleh Hyuka dan Haeyoon. "Ah, beneran? Enak banget."

"Emang hyung engga?"

"Nanti sore ada pendalaman materi- yah, begitulah." Lagi-lagi Yeonjun tertawa renyah. Menertawain betapa melelahkan sekaligus membadutannya hidup. Hidup adalah badut. Itu slogan favoritnya.

"Laper ga kalian? Hyuka laper dehh." Hyuka mengusap perutnya beberapa kali seraya memasang wajah diimut-imutkan. Beruntung memang imut jadi tidak memualkan. "Lumayan sih. Kantin?" Taehyun menunjuk pintu dengan dagunya.

"Boleh. Kak Jun ikut?"

"Aku ikut ke manapun pretty pergi." Haeyoon mengubah raut wajahnya. Sengaja ia pasang seolah geli dengan ucapan Yeonjun barusan. "Euwh." Dan kembali tertawa saat Yeonjun mengelitiki perutnya. Dia melupakan fakta bahwa teman-teman sekelasnya menatapnya iri.

Siapa peduli. Yang penting Haeyoon kembali tertawa tanpa beban seperti saat ini. Itu yang Yeonjun pikirkan.

"Ayo, makan!"

Keempatnya berjalan beriringan menuju kantin. Ketiganya disapa hangat oleh murid-murid yang ada. Tapi tidak dengan Haeyoon. Tentu saja ketiga lelaki itu sadar dan memilih untuk membalas sapaan seadanya dan lebih banyak melucon bersama Haeyoon.

Mereka menyayangi adik dari ketua osis sekolah mereka.

"Eoh! Itu! SOOBIN HYUNGGGG!" Teriak Hyuka dengan suara melengking tingginya. Bahkan orang yang berada di koridor sampai menutup kedua telinga demi kesehatan pendengaran mereka. "Hai?" Sapa pemuda jangkung yang disapa tadi. Berjalan mendekati.

𝖯𝗈𝗌𝗌𝖾𝗌𝗂𝗏𝖾 𝖡𝗋𝗈𝗍𝗁𝖾𝗋 || 𝖡𝖾𝗈𝗆𝗀𝗒𝗎 [✔]Where stories live. Discover now