⋆Part 11⋆

618 110 263
                                    

-ˏˋ⋆ ᴡ ᴇ ʟ ᴄ ᴏ ᴍ ᴇ ⋆ˊˎ-

↠ᴀʏᴏ ᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ ᴊᴇᴊᴀᴋᴍᴜ!↞
—————————————————————————

"Dek, lo liat ada pelangi gitu ga sih?"

"Mana? Hujan aja engga, kak."

"Itu loh, di sekeliling lampu."

"Ga ada kak. Halu ya?"

"Dih, engga dek."

"Mending istirahat aja, kak. Kayaknya kakak kebanyakan belajar."

Beomgyu memejamkan matanya, menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan di bawah kepala. Mengingat Haeyoon menyuruhnya untuk beristirahat tadi.

Ia dan Haeyoon sudah pulang dengan selamat. Untung saja keburaman matanya tidak kambuh saat berkendara tadi, jadi semuanya aman. Termasuk aman dari adiknya.

Dan tentu saja Beomgyu tidak berbohong. Setiap kali ia melihat benda bercahaya seperti lampu, di sekeliling benda tersebut seperti mengeluarkan warna semu pelangi. Bahkan sampai saat ini ia masih melihatnya.

Berbalik ke kiri, berbalik ke kanan. Beomgyu mencoba untuk mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Namun rasa tidak nyaman terus setia mengganggunya.

"Arg! Ga tenang kalau ga bikin tugas dulu." Ia bangkit diri lalu berjalan ke arah meja belajar. Sebelum itu ia meraih tasnya dan membawa bersamanya. Buku demi buku ia keluarkan.

Srek.

"Ah... Jatuh." Gumamnya. Beomgyu menatap lemat kertas yang ia ambil dari kamar Haeyoon beberapa hari yang lalu. Ia masih tidak menemukan clue apapun hingga saat ini. Semuanya tampak abu-abu. Ia memasukkan kertas tersebut ke dalam map 'penting' -nya. Mengeluarkan buku catatan dan buku latihan dan mulai mengerjakannya.

"Cos(α + β) = cos α cos β − sin α sin β..."

"Diketahui cos alfasdfgg..." Beomgyu bergumam dengan pelafalan yang tidak jelas, membaca soal matematika yang merupakan tugasnya.

Beomgyu menulis jawaban demi jawaban dengan terstruktur dan rapih. Karena ia tidak suka jika buku catatan ataupun buku latihannya tidak beraturan alias berantakan. Perfectionist? Tidak, ia hanya suka kerapihan.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, ia melanjutkan perkejaannya sebagai translator yang sempat tertunda kemarin.

Beberapa jam ia duduk berkutat dengan laptopnya. Disela keheningannya, Beomgyu sering memutar lagu dari yutub. Entah ini bisa disebut lagu atau tidak karena hanya suara hujan yang ia sengaja putar agar ia dapat lebih konsentrasi dan tenang.

"Kak?"

Laki-laki itu menoleh ke arah pintu. "Hm? Kenapa?"

"Kakak masih pakai seragam? Belum mandi? Tadi udah istirahat? Gimana, masih liat pelangi-pelangi gitu?"

Beomgyu terkekeh pelan mendengar pertanyaan berturut-turut dari adiknya. Ia melambaikan tangannya, memberi tanda untuk Haeyoon tidak sekedar berdiri di muka pintu.

"Jawab, kak."

"Hehe, tenang aja."

Haeyoon menghela napas pelan, melempar tubuhnya asal ke atas ranjang Beomgyu. Memeluk boneka beruang milik Beomgyu dengan erat. Ia memposisikan dirinya menghadap kakaknya, "Kakak ngapain?"

"Ah, ini..." Beomgyu menjeda ucapannya. Ia lupa menyembunyikan ini dari Haeyoon. Tidak seorangpun tahu bahwa ia mengambil pekerjaan sampingan. Jika Yoon ataupun ibunya tahu pasti ia tidak akan diizinkan. "Ini cuman salah satu tugas gue." dustanya.

𝖯𝗈𝗌𝗌𝖾𝗌𝗂𝗏𝖾 𝖡𝗋𝗈𝗍𝗁𝖾𝗋 || 𝖡𝖾𝗈𝗆𝗀𝗒𝗎 [✔]Место, где живут истории. Откройте их для себя