07 - Kejadian di Kantin

Start from the beginning
                                    

"Gue cuma mau lo sadar, kalau dia nggak lebih baik seperti yang lo tau, dia cuma manfaatin lo Ras." ucapnya dengan nafas yang menggebu,"Gue, gue yang lebih baik daripada dia." lanjutnya.

Anras menaikan alisnya sebelah,
"Lo siapa, berani ngatur pilihan gue?"

"Nggak gitu Ras, gue cuma mau lo tau, kalau gue itu cinta sama lo, gue-"

"Pergi lo sekarang." suruh Anras dingin.

"Ras, gue belum selesai ngomong!"

"Lo mau pergi sendiri atau gue yang nyeret lo." tukas Anras."Lo nggak mau kan lebih malu dari ini! Sebenarnya disini, lo sedang mempermalukan diri lo sendiri."

Apa yang Anras katakan memang benar, semua murid di Kantin saat ini sedang monyoroti mereka. Siska menatap Adrea penuh amarah, tangannya semakin terkepal kuat.

"Urusan kita belum selesai." kata Siska pada Adrea.

"Lo berani nyentuh Adrea, apalagi nyakitin dia. Lo berurusan sama gue." kata Anras dengan nada ancaman.

Dengan wajah yang sudah merah padam, amarah yang sudah tak tertahan, Siska segera pergi meninggalkan Kantin. Bukan hanya karena Anras menolaknya, tapi ia sangat-sangat malu, semua mata menyaksikannya dipermalukan begitu saja. Semuanya terjadi tidak sesuai yang diinginkannya.

Selang beberapa detik Siska meninggalkan Kantin. Adrea ikut menyusul keluar dari Kantin ini.

"Adrea lo mau kemana..!" teriak Alana, kemudian menyusulnya, diikuti Izela dan Serlia,"Adrea...."

Anras menatap punggung Adrea yang sudah pergi meninggalkan Kantin.

"Ini apaan sih anjir! Kenapa semua cewek pada tergila-gila sama lo Ras! Padahalkan disini masih banyak stok cowok ganteng, gue contohnya!" ujar Mahes bersuara.

"Ho-oh, gue juga heran, kek nggak ada cowok lain aja! Kan kasian yang jomblo, boro-boro kebagian! dapet perhatian aja kagak!" timpal Endra geleng-geleng.

"Eh- tapi ngomong-ngomong, lo sama Adrea beneran pacaran? Sejak kapan! Kenapa lo nggak ngasih tau kita!" Mahes nenepuk lengan Anras.

"Nggak tertarik ngasih tau kalian." jawab Anras dingin.

"Yeeeu takut dimintain pajak jadian lo? Halah pelit amat, nggak bakal langsung kering juga dompet lo."

"Lo mau kemana?" cegat Mahes saat Anras berusaha untuk pergi.

"Apasih!" tepis Anras.

"Udah, pergi aja Ras, lo susul Adrea, kasian dia." kata Genta.

Anras segera meninggalkan Kantin untuk menyusul Adrea.

--💜--

Minuman itu disiram tepat dibagian dadanya, membuat seragam Adrea sekarang benar-benar basah dan jadi terlihat transparan.
Adrea jadi tidak bisa keluar toilet dalam keadaan bajunya yang seperti ini.

"Gue nggak bisa keluar seperti ini!" kata Adrea sambil menyilang kedua tangannya di depan dadanya.

"Ya trus gimana!" sahut Alana.

"Gimana kalo lo pake sweater gue aja, itu lebih baik kan daripada lo keluar seperti ini!" kata Serlia.

"Ide yang bagus."

"Iya Dre, lo pake sweater Serlia aja dulu sementara." timpal Izela.

"Iya deh." jawab Adrea.

ANRASKA FOR ADREAWhere stories live. Discover now