Jimin yang memperhatikan kaki Yoongi membuat Jimin menatapnya dengan sendu. Benarkah kaki yang dipegangnya saat ini kaki sang kakak? Mengapa sangat kecil? Lebih kecil dari kaki dirinya sendiri. Tubuh Jimin dan Yoongi memang sama, tapi saat ini, tubuh Yoongi menjadi lebih kecil dari tubuh Jimin.

"Hyung... Tubuh Hoseok hyung sama seperti Seokjin hyung, dan tubuhku sama seperti tubuhmu. Namun sekarang? Mengapa kau lebih kecil dariku? Mengapa kaki mu sangat kecil sekarang, tubuhmu juga. Mengapa penyakit itu jahat sekali? Hey! Kau menggerogoti tubuh kakakku, tahu!?" Ujar Jimin dalam hati yang pasti tidak bisa didengar oleh siapapun.

"Hey, kau kenapa Jiminie?" Tanya Yoongi yang sadar ternyata Jimin sudah meneteskan air matanya.

"Hyung... Kau bertahan, ya?" Pinta Jimin dengan memohon.

"Hey, adik hyung tidak pernah seperti ini, kok tumben?"

"Bagaimana hyung bisa bilang tumben? Aku khawatir lihat keadaanmu sekarang." Ujar Jimin yang masih asik memijat pelan kaki sang kakak.

Yoongi menepuk paha nya pelan, seperti mengisyaratkan sesuatu. Untungnya, Jimin mengerti maksud dari kakaknya. Jimin meniduri kepala nya tepat dipaha Yoongi. Mungkin memang akan terasa sedikit sakit bagi Yoongi dan Jimin, Yoongi yang sakit karena kepala sang adik lebih besar dari paha nya, juga Jimin yang sakit karena ia meniduri kepala nya tepat ditulang. Tapi tidak apa, jarang sekali Yoongi melakukan momen seperti ini kepada adiknya.

"Jimin... Kakaknya gak kesakitan itu?" Tanya sang ibu seraya membawa teh dicangkir berwarna putih itu.

"Tidak bu, Yoongi yang meminta nya. Ibu membantu Hoseok membuatkan teh?" Jawab Yoongi yang diakhiri dengan pertanyaan kembali.

"Iya, kasihan Hoseok membuat teh sendirian."

"Punyaku manis kan, bu?" Tanya Jimin.

"Tentu, ibu masih ingat rasa teh kesukaan Jiminie." Jawab sang ibu.

"Teh hangatnya sudah siap." Kata Hoseok yang menghampiri mereka yang sedang asik mengobrol diruang keluarga.

"Kakakmu kenapa belum pulang, Yoon?" Tanya sang ibu.

"Kakakku juga, bu." Timpal Jimin.

"Kakakku juga, bu." Hoseok juga tidak mau kalah.

"Iya, iya. Kakak kalian kenapa belum pulang?"

"Jin hyung bilang ada pasien yang harus melakukan tindakan operasi secara mendadak." Jawab Hoseok.

Iya, ternyata Hoseok mengadu pada kakak tertua nya itu bahwa kaki Yoongi kaku dan sulit digerakkan. Dan saat itu juga Seokjin bilang bahwa dirinya akan pulang terlambat karena ada pasien yang harus melakukan tindakan operasi.

"Ibu ingin mengobrol dengan kalian semua."

"Lalu Jin hyung?" Tanya Jimin.

"Biar saja, nanti ibu akan bicarakan secara empat mata saja dengan kakak kalian."

Yoongi, Hoseok, dan Jimin mengangguk setuju.

"Bagaimana? Ayah pernah menghubungi kalian?"

"Jin hyung yang sering menghubungi ayah duluan, tapi itu membuat kami takut, bu." Itu Jimin yang menjawab.

"Ayah sering memarahi Seokjin hyung, dan kami selalu dengar setiap bentakan itu, bu." Timpal Yoongi.

"Tidak cukup menyakitiku? Mengapa kau sakiti juga anak-anakku." Lirih sang ibu nyaris tak terdengar.

"Maafkan ibu, ya?"

"Kami, sudah memaafkan bu." Ucap Yoongi datar.

"Peluk Yoongi hyung, yu?" Ajak sang ibu. Iya, ibu nya ingin sekali dipeluk oleh anak-anaknya. Namun sang ibu sadar, bahwa saat ini yang bisa memeluk dirinya hanya Hosoek dan Jimin. Maka dari itu, ibu nya meminta untuk memeluk Yoongi yang memang keadaan kaki nya masih sulit di gerakkan.

Mereka semua memeluk Yoongi. Percayalah Yoongi paling anti melakukan hal-hal romantis, hanya saja Yoongi tidak ingin kehilangan momen seperti ini, dan ini tidak akan terjadi lagi jika dirinya memang sudah harus kembali menghadap Tuhan nya.

Pemandangan indah apa ini, Tuhan?

Mata nya berbinar, senyumannya sangat terlihat bahagia. Lelaki yang memakai jas dokter itu sangat bahagia melihat pemandangan yang ada dihadapannya saat ini. Ibu dan ketiga adiknya sedang berpelukan. Indah, bukan?

Terasa ciuman tepat diatas rambut Yoongi dan usakan dari tangan seseorang. Begitu juga yang dirasakan oleh Hoseok, dan Jimin.

"Jin hyung pulang!!!" Sorak Jimin.

"Kau lelah? Ibu buatkan teh, ya?"

Anak sulung itu bagaikan kepala rumah tangga dikeluarga Min itu. Bagaimana lagi? Sang ayah menghilang begitu saja, dan membuat Seokjin memiliki tanggung jawab lebih dari seorang kakak.

"Kaku, ya?" Tanya Seokjin yang dibalas dengan anggukan dari Yoongi.

"Sudah ku pijit pelan kakinya." Ujar Jimin.

"Terapi lagi mau, ya?" Tawar Seokjin.

"Bagusnya menurut hyung saja, untuk menghabisi penasaran." Jawab Yoongi mengikuti arahan sang kakak.

"Menghabisi penasaran apa maksudmu!? Untuk kesembuhanmu Yoongi!"

"Bukankah hyung sendiri yang bilang bahwa penyakitku ini tidak bisa disembuhkan?" Ujar Yoongi datar.

Boom!

Memang benar, Seokjin mengatakan bahwa Ataxia belum bisa disembuhkan dan masih langka yang mengalami penyakit ini. Tidak, Seokjin tidak berbohong atas hal itu.

"Maafkan hyung, Unggie."

°°•••°°

Wanita itu memotong sayuran dengan sangat tidak santai. Iya, seperti orang kesetanan lantaran emosi karena sesuatu.

"Pelan-pelan, nanti tanganmu terluka." Ujarnya datar.

Prang!

Pisau nya dilempar ke sembarang arah membuat beberapa piring yang terkena pisau tersebut pecah.

"Maumu apa?" Tanya nya kembali.

"Kemana anak itu!? Mengapa dia tidak pulang-pulang!!??" Jawabnya dengan emosi. Kalian pasti tahu siapa yang sedang marah-marah saat ini.

Siapa lagi kalau bukan ibu Kim?

"Dia ada di tempat yang lebih aman dibanding tempat ini." Jawab Do Han.

"Apa maksudmu?! Memang benar-benar beban sekali anak itu!"

"Iya karena Taehyung beban menurutmu, maka dari itu aku pisahkan dia darimu." Ujar Do Han santai.

"Seenak itu kau memisahkan ibu dan anaknya!?" Ujarnya tidak terima.

"Tapi ibu mana yang sering memarahi anaknya setiap hari!? Membentak anaknya setiap hari!? Terlebih nya kau menyiksa dia juga hanya karena egomu! Kau pikir aku tega melihat anakku sendiri disiksa oleh ibunya sendiri, eoh!?" Sang suami yang sudah tidak tahan lagi akhirnya mengeluarkan semua emosi terhadap istrinya.

~Min Yoongi~

To be continue

Annyeong yeorobun!!!
Plissss bgt inimah aku bener2 sempetin nulis buat up malam ini karena janji🥺 huhu maaafff bgt telaatt, minggu kemarin ku lumayan banyak tugas, dan sekarang lagi UAS. Semoga selesai UAS bisa up lagi yaa! Jadi kemungkinan up hari Sabtu atau Minggu hehe. Di maafin gak nih?
Sumpah aku juga ngerasa bersalah bgt😭

Makasiii banyaakk buat yg udah nungguin, udah stay buat tetep baca cerita ini🥺💜

Telat gapapa lah yaa, Happy Anniversary Army💜

Happy reading guys!

Still stay and enjoy!

_Alova_

Just One DayWo Geschichten leben. Entdecke jetzt