⸙͎۪۫ One

116 8 5
                                    

Seven Days

Sesshomaru and Rin Fanfiction.

AU!Highscool!

All Human!

16!Sesshomaru x 15!Rin.

Bagi yang ga suka angst, tapi tetep maksain persiapkan hati kalian:'V.






Happy Reading!















"Sesshomaru-sama! Anda perlu bantuan?"

"Tidak."

"Baiklah! Sampai jumpa!"

Beberapa menit kemudian...

"Sesshomaru-sama! Perlu bantuanku?"

"Tidak."

"Baiklah! Panggil aku kalau kau membutuhkanku!"

Di kantin....

"Sesshomaru-sama! Ap-"

"Berisik, Rin!" ucap laki laki itu dengan nada yang ditinggikan.

Wajah ceria gadis itu tergantikan dengan ekspresi sendu, Ia menunduk, "Baiklah, maafkan aku."

Sesshomaru menghela nafasnya, kemudian menatap Rin yang sedikit mundur lalu pergi dari kantin.

Bukan hal yang aneh bagi penghuni sekolah jika putra sulung dari keluarga Taisho itu akan meninggikan suaranya dan secara tidak langsung mengusir Taijiya Rin dari hadapannya.

Suara Rin terkesan ceria, sampai sampai bisa membuat orang kaget di tempat. Dan Sesshomaru, merasa terganggu akan hal itu. Sebisa mungkin, Ia akan mengurangi komunikasinya dengan gadis tersebut.

Walaupun sedikit berisik, kebaikan hati dan kepolosan murni milik Rin membuat semua orang menerima kehadirannya. Kecuali Sesshomaru, mungkin.

"Hoy! Bukannya kau sudah berlebihan?" Tanya seseorang dengan surai hitam yang sedari tadi hanya memperhatikan sang Kakak.

Sesshomaru mengangkat kedua bahunya, "Aku tidak peduli."

"Jika kau tidak menyukainya, setidaknya anggaplah dia ada di dunia ini." Jujur saja, Inuyasha sedikit kasihan pada Rin yang sudah Ia anggap sebagai adiknya. Walaupun status mereka di publik hanyalah majikan dan bawahan, Inuyasha menyayangi Rin dengan sepenuh hati.

Hening.

Tidak ada jawaban dari lidah si surai putih. Karena.... Hal tersebut memang benar adanya, Sesshomaru tidak pernah menganggap Rin sebagai teman, partner dalam organisasi, atau julukan bagus lainnya.

Pengganggu, itulah Rin di matanya.

***

Kadang, orang orang bertanya, kenapa gadis itu bisa sabar dalam menghadapi sikap dingin nan cuek milik seorang Taisho Sesshomaru.

Dan jawabannya sangatlah sederhana.

"Aku menyukainya!"

Rin mengatakan itu tanpa beban sama sekali, jangan lupa dengan senyum manis yang selalu Ia pasang di wajah cantiknya. Seolah, hal tersebut adalah hal yang sepele.

Bagi Rin, Sesshomaru adalah orang yang baik. Bagi gadis itu, Sesshomaru bukanlah orang yang terlalu dingin. Rin selalu mengaguminya, menyukai segala hal tentangnya, dan selalu siap sedia dalam menolongnya.

Walaupun jauh dalam lubuk hatinya, Ia tahu bahwa cintanya hanyalah cinta sepihak.

Rin adalah gadis yang manis, namun juga bodoh di satu sisi. Begitulah pandangan siswa yang lain padanya.

***

Hari Senin.....

"Sesshomaru-sama! Kau perlu bantuan?" tanyanya, riang.

Laki laki bersurai putih itu menatap wakilnya. Sebenarnya, Ia ingin menolak. Namun, dia sangat lelah untuk membawa berkas berkas ini ke ruang rapat. Putra Taisho itu kemudian menoleh ke arah gadis di sampingnya yang selalu memasang binar ceria di matanya.

"Bawa ini ke ruang rapat!" titah Sesshomaru, sambil menyerahkan setumpuk kertas pada gadis itu.

"Haik!" Dengan semangat, Rin mengangkat kertas-kertas itu dan berjalan pergi disusul dengan tatapan Sesshomaru.

Sesekali memanfaatkannya.... Tidak apa apa, kan?

***

Ia membereskan barang-barangnya, kemudian menatap tas gadis itu yang masih tergantung di kursi. Benar juga, sudah 15 menit, tapi Rin masih belum kembali.

'Mungkin ke toilet.' pikirnya.

Sesshomaru menuruni tangga. Dan apa yang dia lihat, membuatnya sedikit terkejut.

Rin ada disana, tergeletak tak sadarkan diri dengan 3 orang di sekelilingnya yang sedang berusaha mengangkat tubuh kecil itu.

Terbersit sebuah perasaan khawatir dalam benaknya kala melihat gadis bermanik cokelat tersebut diangkat dan dibawa ke ruang kesehatan. Namun, perasaan itu akhirnya hanya dianggap angin lalu olehnya.

Ia melangkahkan kakinya, menuju gerbang sekolah dan pulang tanpa menengok orang yang selalu mengaguminya.

⸙͎۪۫  Seven Days || SessRinWhere stories live. Discover now