part 57

721 109 20
                                    

Hai?

Gue cuma mau bilang, gue ga bisa up cepet- cepet, karena ada beberapa kendala pribadi.

Oh iya, gue saranin sama kalian buat VOTE, karena setiap gue check angka read dan vote itu beda jauh banget, apa kalian ga bisa kasih gue vote?

Bukan, bukannya gue ga bersyukur, tapi kalian harusnya tau gimana caranya menghargai karya seseorang, gue seneng ketika kalian ada yang ngevote, ada yang Coment, jujur gue seneng banget.

Tapi ada satu sisi dimana gue kecewa, kalian yang bahkan selalu komen tapi ga vote, jujur itu bikin sakit hati banget.

Gue emang bukan author pro, gue cuma author jadi' jadian, gue ga bisa nyiptain cerita bagus kek author lainnya di luaran sana.

Gue pengen ngucapin Makasih, makasih banget sama kalian yang udah nemenin gue dari cerita ini.

Ini adalah cerita gue yang pertama kalinya yang udah nembus angka 20.000 readers, bangga? Banget.

Makasih sekali lagi ya kalian💕








Agatha kini sudah sampai di parkiran, matanya menatap sekeliling mencari seseorang, namun sosok yang dia cari tak kunjung ia temui.

"Dia mana sih?"

Agatha masih celingukan bak orang gila, menatap satu persatu orang yang lewat di depannya dalam diam. Dalam hati agatha menggerutu, kenapa tadi tak dia tolak saja ajakan jaemin? Toh orangnya hilang bak di telan bumi kan?

"Haii!! Nungguin ya?!"

Agatha terperanjat kaget, lalu dengan cepat menoleh ke sumber suara. Matanya menatap tajam na jaemin yang tengah menunjukkan cengiran khasnya.

"Dari mana aja sih?! Lama banget! Gue kira lo ninggalin gue!" Ketus agatha,

Jaemin tertawa pelan, masih dengan tangannya yang membawa buku, tadi dia ambil buku paket ini kembali saat sudah sampai parkir, kebetulan tempat parkir motor renjun berbeda dengan mereka bertiga.

"Ya kaga lah, yakalii gue ninggalin lo" ucapnya.

Agatha mengangguk tanpa minat, lalu matanya menatap sekeliling, "motor lo mana?"

"Di bawa sama haechan"

"LAH TERUS KITA PULANGNYA GIMANA?!"

"YAELAH THA! JANGAN NGEGAS!"

Agatha menghela nafasnya pelan, "Yaudah pulangnya gimana?"

"Coba tebak kita pulang naik apa?"

"Pulang naik taksi kan?"

"Engga"

Agatha sontak membulatkan matanya, mendelik ke arah jaemin dengan tajam, "PULANGNYA JALAN KAKI?! ADUH JAEM..."

Jaemin mendecak gemas, ternyata agatha bisa seperti renjun juga, sudah galak suka ngegas lagi, untung saja jaemin sayang.

"Engga agatha sayang..."

Agatha menelan salivanya, ucapan lembut jaemin mampu membuat hatinya gusar, jantungnya kungkangkungkang tak karuan, dadanya teramat bergemuruh, dan yang pasti pipi yang memerah bak tomat, ah agatha malu.

Ketos Badboy || Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now