part 39

891 98 2
                                    

Agatha kembali duduk di tempat paling belakang seperti 3 hari yang lalu, namun bedanya adalah di sampingnya sudah bukan na jaemin, melainkan zhong chenle yang di tinggal jisung untuk duduk bersama ririn.

"Lu ga penasaran gitu kenapa jaemin ga duduk di sini?" Chenle menatap agatha di sampingnya. Jangan heran, bahkan chenle bisa aja memanggil jaemin tanpa embel kakak.

Agatha yang merasa di tatap pun menoleh ke arah chenle, "kenapa emang?" Tanya agatha, jujur saja dia memang penasaran kenapa laki laki bermarga na itu tidak memberitahu apapun.

Chenle menyunggingkan senyum jahilnya, "acieee kepo" godanya.

Agatha menatap chenle dengan alis terangkat sebelah, "lu yang nawarin bego" jawabnya.

"Yeuuu sensian" cibir chenle.

"Tau ah" jawab agatha acuh lalu menatap layar ponselnya.

Bis sudah berjalan 21 menit yang lalu, di dalam mobil agatha hanya bisa melihat kembali pemandangan pegunungan dan tumbuhan liar yang merambat di pohon sisi jalan.

"Ada urusan osis, dia sekarang se bis sama osis yang lain" kata chenle sambil memasang jam tangan di lengannya.

Agatha mengangguk mengerti, "owh" jawabnya.

Chenle menatap agatha heran, "owh doang?"

Agatha menatap balik chenle dengan tatapan heran juga, "ya gue mesti gimana? Nyuruh dia duduk di sini gitu?" Agatha lalu memutar bola matanya malas

"Ya kan lu seenggaknya tanya apapun gitu, gue bisa liat dari mata lu kalo lu tuh khawatir sama pak ketua" kata chenle yang sukses membuat agatha menoleh.

"Cenayang?"

Chenle menggelengkan kepalanya, "bukan"

"Terus?"

"Dukun beranak"

jawab chenle lalu menatap malas agatha, "gue lagi serius juga"

Agatha terkekeh, "sialan, gue beneran ngebayangin lu jadi dukun beranak bege" kata agatha lalu menabok pelan tangan chenle.

Memang sudah biasa jika agatha ketawa yang kena imbas temennya, mana ketawanya pake nabok bahu orang pula, chenle sabar kok.

"Jangan ngalihin topik deh" kata chenle kemudian.

Agatha menoleh, "mana ada" jawabnya.

"Lu sebenernya nyaman kan sama pak ketua? Ngaku ae lah" kata chenle sambil menubruk bahu agatha dengan bahunya.

"Itu bahu apa besi? Sakit woi, keknya badan lu isinya tulang- tulangan doang dah"

Katakan agatha gila karena ngatain chenle yang note nya sultan, tapi ya mau bagaimana lagi, agatha sekarang bener bener bingung mau jawab pertanyaan chenle kek gimana.

"Gue bilang ga usah ngalihin topik renandina agatha" kata chenle kemudian sambil menghela nafas

"Nyaman kan?" Tanya chenle lagi membuat agatha memutar bola matanya malas.

"Gue gatau" jawab agatha lalu dengan cepat memasang earphone di telingnya dan menyetel lagu dengan volume full lalu kemudian menutup matanya.

Chenle mendecak sebal sambil menatap agatha yang terlihat menghindari berbagai pertanyaan yang sudah chenle siapkan, jujur saja chenle gemas pada agatha, suka tapi gengsi.

"Kebiasaan" kata chenle lalu mulai memainkan game di hp nya kembali.




_________________________

"Anak mama..." kata mama agatha sambil memeluk putri bungsunya yang baru saja 5 menit yang lalu turun dari bis.

Iya, sekarang agatha sudah sampai di sekolahnya, dan ternyata mama papa serta kakaknya sudah stand bye di sekolah untuk menjemputnya pagi ini.

Ketos Badboy || Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now