Part 14 - Goodbye

5 0 2
                                    

☆Please to vote☆
Hope you like it

***

"Val? Vale? Valeryn? Halo?" panggil Lyxander lagi dan lagi.

Valeryn sedang menelepon Lyxander hanya saja gadis itu hanya diam membisu. Tidak berbicara apa pun sejak tadi. Lyxander sudah memanggil Valeryn berkali-kali, hanya saja gadis itu tidak menyahut panggilannya.

"Valeryn, lo baik-baik aja kan?" tanya Lyxander memastikan.

"Xander," panggil Valeryn gemetar.

"Vale? ADA APA!? Kenapa lo kek lagi nangis gitu? Sini cerita sama gue."

"Gue, hiks, h-hiks, gue ga bisa. Maafin gue."

"Kenapa? Ada apa? Lo dimana? Biar gue samperin."

"Gue, gue mau pamit sama kalian semua. Maafin gue kalau belakangan ini gue jaga jarak dari kalian. Gue cuman mau biasain diri tanpa kalian."

"Kenapa? Ada masalah apa? Bisa kita ketemu sekarang?"

Valeryn tidak bersuara. Gadis itu masih menahan tangisannya. Lyxander tampak khawatir, dia baru saja selesai latihan. Luciano yang menatap Lyxander sedang berbicara dengan Valeryn ikut khawatir.

"Kalian bisa ke rumah gue. Besok hari terakhir gue disini," ucap Valeryn memberanikan diri. "Gimana kalau pulang sekolah besok kita pergi bareng? Gue mau jalan untuk terakhir kalinya bareng kalian."

"Rumah lo dimana? Biar gue samperin."

"Nanti gue kirim lokasinya. Tolong jangan kasih tau Kak Reagan, Kak Vernon, terutama Kak Xavier. Jangab kasih tahu mereka dulu
."
"Terserah lo, gue bakalan ajak Luci."

"Thanks, gue share lokasi gue tuh. Gue tunggu, makasih."

Valeryn memutuskan sambungannya. Orang tuanya sedang tidak berada di rumah. Valeryn hanya berdua bersama Arsen sekarang ini. Arsen yang memberikan pendapat tentang berpamitan dengan teman-temannya.

Tidak perlu waktu yang lama, Lyxander dan Luciano sudah sampai di depan rumah Valeryn. Arsen yang menyadari kedatangan mereka langsung menyambut mereka. Valeryn turun dari lantai atas lalu duduk di sebelah Arsen.

"Gue, gue mau kasih tahu kalian sesuatu," ucap Valeryn ragu.

Arsen menepuk pundak Valeryn pelan untuk meyakinkan gadis itu. Valeryn menarik nafas panjang lalu membuka suara.

"Gue bakalan balik ke Amerika dan gue bakalan nikah sama Arsen," ucap Valeryn langsung. "Kami dijodohin sama orang tua kami, and gue ga bisa nolak."

Lyxander dan Luciano terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa Valeryn dan Arsen dijodohkan. Lyxander hanya termenung diam. Dia tidak bisa berbicara apa pun. Pasalnya, dia juga menyukai gadis yang ada di hadapannya saat ini.

"Tolong kalian jangan kasih tahu yang lain. Biar gue aja yang pamit ke mereka," ucap Valeryn meyakinkan. "Promise?"

"We promise," ucap Luciano dan Lyxander bersamaan.

"Gue bakalan kangen sama lo," lanjut Luciano. "Lo tahu kan, lo itu penyemangat gue buat sekolah. Pas lo murung gitu mulu, gue frustasi."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sorry, My FutureWhere stories live. Discover now